1.1 Tumbuhnya Negara Nasional
Yang dimaksud negara nasional di Eropa adalah negara-negara yang diperintah
oleh bangsa sendiri. Terbentuknya negara nasional pada mulanya didasarkan pada
adanya persamaan bahasa atau kebudayaan baru kemudian atas kesadaran nasional.
Negara nasional pertama yang terbentuk serta mencapai kesatuan di Eropa Barat yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis dan Belanda. Negara-negara nasional Eropa menjalankan politik merkantilisme yaitu paham yang melaksanakan kegitan perdagangan yang diatur sepenuhnya oleh negara untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif. Keuntungan perdagangan diwujudkan dalam bentuk logam mulia(emas) sebanyak mungkin sebagai ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan negara (Raja).
Negara nasional pertama yang terbentuk serta mencapai kesatuan di Eropa Barat yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis dan Belanda. Negara-negara nasional Eropa menjalankan politik merkantilisme yaitu paham yang melaksanakan kegitan perdagangan yang diatur sepenuhnya oleh negara untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif. Keuntungan perdagangan diwujudkan dalam bentuk logam mulia(emas) sebanyak mungkin sebagai ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan negara (Raja).
Bagaimanakan perkembangan kehidupan negara-negara
nasional di Eropa antara abad 16-18 dalam bidang ekonomi?
Bagi negara-negera yang menjalankan merkantilisme
perencanaan perekonomiannya diatur sebagai berikut:
1. Berusaha memiliki logam mulia sebanyak-banyaknya
2. Menggalakan perdagangan luar negeri untuk melengkapi perdagangan dalam negeri.
3. Menggalakkan kegiatan industri yang mengubah bahan baku menjadi bahan jadi untuk diekspor.
4. Menggalakan pertambahan penduduk sebab banyak tenaga kerja yang banyak diperlukan untuk industri.
5. Negara mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur bila dianggap perlu.
1. Berusaha memiliki logam mulia sebanyak-banyaknya
2. Menggalakan perdagangan luar negeri untuk melengkapi perdagangan dalam negeri.
3. Menggalakkan kegiatan industri yang mengubah bahan baku menjadi bahan jadi untuk diekspor.
4. Menggalakan pertambahan penduduk sebab banyak tenaga kerja yang banyak diperlukan untuk industri.
5. Negara mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur bila dianggap perlu.
Posted by »Sefrian®
Berikut terbentuknya
negara-negara itu sebagai berikut:
a.
Spanyol
Latar belakang terbentuknya
negara nasional Spanyol adalah sejalan dengan sentimen terhadap kekuasaan Islam
di Spanyol sejak tahun 711 (abad 8 ) sampai 1492 ( abad 15) yaitu dinasti
Ummayah yang berpusat di Cordoba (disebut pula Kalifah Barat)
Konsolidasi Spanyol tercapai pada tahun 1469 setelah terjadi perkawinan antara Ratu Isabella dari kerajaan Kristen Castilia dengan Raja Ferdinand dari kerajaan Kristen Arragon. Pada tahun 1492 kota Islam yang terakhir yaitu Granada berhasil direbut mereka. Kesatuan Spanyol pada waktu itu kurang utuh bila dibandingkan Perancis dan Inggris karena ada konflik Ras, agama, bahasa dan perasaan kebangsaan lokal.
Konsolidasi Spanyol tercapai pada tahun 1469 setelah terjadi perkawinan antara Ratu Isabella dari kerajaan Kristen Castilia dengan Raja Ferdinand dari kerajaan Kristen Arragon. Pada tahun 1492 kota Islam yang terakhir yaitu Granada berhasil direbut mereka. Kesatuan Spanyol pada waktu itu kurang utuh bila dibandingkan Perancis dan Inggris karena ada konflik Ras, agama, bahasa dan perasaan kebangsaan lokal.
b.
Portugal
Cikal bakal negara nasional
Portugal merupakan Subvasal dari kerajaan Leon Castillia (Spanyol). Pada abad
14 yaitu tahun 1385 tentara Portugal dibantu Inggris memerangi Kerajaan Castilia
dan kalah sehingga ambisi untuk menaklukan Portugis terhenti.
c. Inggris
Nasionalisme Inggris tumbuh
sejalan dengan pertentangan antara kaum bangsawan (Inggris) dan Raja Inggris
(asal Perancis). Terjadi perang 100 tahun antara tahun 1337-1453 antara Raja
Perancis melawan Vasalnya (raja Inggris) berakhir dengan lenyapnya daerah raja
Inggris di Perancis. Era baru Inggris terjadi pada masa raya Henry VII Tudor. Ia Raja yang dapat
memahami dan menghayati aspirasi rakyat Inggris. Keturunannya yaitu Henry VIII
dan Elizabeth I dapat membawa Inggris pada suatu kedudukan yang sama dengan
negera Eropa lainnya. Dalam perang armada tahun 1588 melawan Spanyol, Inggris
bersekutu dengan Belanda dan unggul. Sejak itu kekuasaan maritim Inggris terus berkembang.
d. Prancis
Negara Nasional Prancis
dirintis sejak Lous IX dari dinasti Capet abad 13 yang berhasil memperluas
Royal Domein meliputi separuh dari wilayah Prancis. Namun ada salah satu
masalah yaitu pertikaiannya dengan Vasalnya yang kuat yang sekaligus adalah
raja Inggris.Perang
100 tahun melawan Inggris yang telah disinggung di atas telah menumbuhkan
sentimen nasional di Prancis. Kematian seorang pahlawan wanita Prancis bernama
Joan d’Aarc ( Jeanne d’Arc) pada tahun 1431 telah menjadi faktor pemersatu.
Pada mulanya perang bercorak perang feodal berakhir menjadi perang nasional.
Sebagai penjelasan berikutnya dapat Anda baca uraian negara nasional Belanda
berikut ini.
e. Belanda
Yang dimaksud Belanda pada wakut itu meliputi Belanda selatan (Belgia) dan
Belanda Utara (negeri Belanda sekarang). Kota-kota
merdeka (city states) merupakan unit-unit politik yang independen meliputi 17
propinsi antara lain Antworpen, Brussel, Rotterdam, Utrech dan seterusnya. Pada
masa pemerintahan Phillip II (1556-1598) menggantikan ayahnya yaitu Charles X
Habsburg, Spanyol mengalami kejayaan dan wilayahnya termasuk Belanda dan
Austria. Ia menganggap Belanda sebagai satelit Spanyol dan harus dimanfaatkan
untuk kepentingan Spanyol. Iapun anti protestan yaitu agama yang dianut
sebagian besar orang Belanda Utara. Maka pada tahun 1567 timbul pemberontakan
terhadap kekuasaan Spanyol. Pada tahun 1580 Spanyol menutup pelabuhan Lisabon
bagi pedagang Belanda (Apa dampaknya bagi Belanda?). Tahun 1581 Belanda Utara
memproklamirkan diri sebagai Republik, namun tidak diakui oleh Spanyol baru
pada tahun 1648 Spanyol mengakui Republik Belanda.
1.2 Kerajaan nasional
spanyol
Adalah Aragon, sebuah propinsi paling utara Spanyol yang berbatasan
langsung dengan Perancis. Di sejumlah tempat di propinsi ini ternyata masih
tercecer kenangan sejarah Islam. Ada beberapa kota yakni ;
Torla, Alquezar dan Ainsa. Ketiga kota ini masuk kedalam wilayah propinsi
Aragon. Selama abad 13, 14 dan 15 bangunan dan menara khas gaya Mudejar memang
tetap dipertahankan di hampir seluruh pelosok Spanyol. Torla adalah kota yang berada di salah satu
puncak gunung pegunungan Pirenia Spanyol yang berjarak hanya sekitar beberapa
puluh km dari perbatasan Perancis. Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional
yang dilindungi Negara dan merupakan warisan dunia yang dilindungi. Batu-batu cadas besar
yang menghiasi pegunungan ini terlihat gagah dan angker, mengingatkan suasana
perjalanan dari Mekah ke Madinah ketika pergi haji atau umrah. Kota Torla
berada di sisi kiri jalan menuju Taman Nasional. Puncak gunungnya yang berwarna
putih kapur menjadi latar belakang pemandangan kota tua ini. Sementara menara
gereja dengan salibnya yang dipasang di ujungnya terlihat mendominasi kota
tersebut. Namun demikian warna Islam tetap terlihat melalui bentuk dan tata
cara pengaturan kotanya. Bahkan menara gereja terlihat bahwa dulunya adalah
menara dimana muazin mengumandangkan azan. Saya membayangkan suatu ketika dulu,
ratusan tahun yang lalu mustinya penduduk kota ini, di jam-jam seperti ini
sedang berduyun-duyun berjalan menuju masjid yang sudah berubaha menjadi gereja
tersebut demi memenuhi panggilan azan untuk shalat, La Plaza Mayor adalah bekas
benteng kuno yang dibangun kembali oleh raja Philip II pada tahun 1515-1516
untuk melindungi kota dari serangan musuh. Tak ayal lagi, benteng ini dulunya
pasti milik Islam. Merekalah yang membangunnya ratusan tahun sebelum
pembangunannya kembali Alquezar, sebuah nama berbau Arab yang dalam bahasa
Spanyol berarti benteng, sama dengan bahasa aslinya, adalah sebuah istana tua
berbenteng yang berdiri di atas bukit di pegunungan ‘ Sierra Guarra’,
Aragon. Istana ini dibangun oleh Jalaf ibn Rasid pada awal
abad ke 9 dan sekaligus berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi ibu kota
Barbastro yang terletak beberapa km dari Alquezar dari ancaman kerajaan Kristen
Sobrarbe. Istana ini jatuh pada tahun 1069 M dibawah raja Sancho I yang
kemudian menjadikannya sebagai tempat pertahanannya.
Jalanan di dalam kota Alquezar Bangunan dan rumah-rumah tuanya yang terbuat dari batu
bata merah, jalan-jalannya yang kecil meliuk dan menanjak serta pintu kota dan
benteng lengkap dengan gemboknya. Semua ini adalah bangunan khas gaya Mudejar
yang sengaja dipertahankan dan menjadi kebanggaan penduduk setempat hingga
kini. Ini jelas terlihat karena mereka memang menuliskannya di papan yang
dipasang di depan pintu masuk kota untuk menarik perhatian pengunjungnya. Namun
demikian saat ini tak ada satupun peninggalan Islam yang tertinggal di dalam
kota benteng ini.
Pada tahun 711 M, Jabal ibn Tariq, seorang komandan bani Umayah tiba di
semenanjung Iberia ( Spanyol-Portugal) melalui selat Gibraltar. ( Nama
ini berasal dari kata Jabal Tarik dengan pengucapan lidah barat). Setahun
kemudian daratan yang semula berada dibawah kekuasaan kerajaan Kristen
Visigothic ini jatuh ke tangan dinasti Umayah. Ketika itu sebagian besar
daratan Eropa masih berada didalam kegelapan. Mereka masih hidup terbelakang
dan belum mengenal peradaban.
Dari semenanjung inilah sedikit demi sedikit pasukan Umayah berhasil
memperluas kekuasaan hingga mencapai sebagian besar wilayah Pay Basque di
pegunungan Pirenia-Perancis hingga 200 tahun lamanya. Mereka bahkan hampir
menguasai pedalaman Perancis bila saja pada pertempuran di Poitier pada tahun
733 M tidak berhasil dikalahkan pasukan Perancis dibawah raja Frank Charles
Martel. Sementara itu pada tahun 755 M dinasti Umayah di Syam
jatuh ke tangan dinasti Abbasiyah yang beraliran Syiah. Abdul Rahman ad-Dakhil,
penguasa terakhir dinasti Umayyah berhasil lolos dari kejaran Abbasiyah dan
menyelamatkan diri ke Spanyol. Di negri ini ia berhasil mempertahankan
satu-satunya kekuasaan dinasti Umayah yang tertinggal dan mendirikan kerajaan
Andalusia yang lepas dari kekuasaan pusat Abasiyah.
Dibawah kekuasaan Abdul Rahman an-Nashir, yang berkuasa antara tahun
912-961, Andalusia mencapai kejayaan pada segala bidang kehidupan. Kerajaan ini
secara mutlak menguasai seluruh semenanjung Iberia selama 275 tahun, yaitu
hingga tahun 1030 M. Sayang setelah itu ia terpecah menjadi lebih dari 20 ‘
muluk thawaif’ atau kerajaan-kerajaan kecil yang lemah dan menyebar diseluruh
Iberia. Yang terkenal diantaranya adalah kerajaan Seville ( 1056-1147) dan
Granada ( 1237-1492) sebelum akhirnya benar-benar lenyap setelah ditaklukkan
kerajaan Kristen dibawah raja Castilla, Ferdinand II. Kerajaan-kerajaan kecil
Islam ini jatuh disebabkan tidak adanya persatuan di dalam tubuh mereka. “ Kamu akan
melihat kepada orang-orang Mukmin itu dalam hal kasih-sayang diantara mereka,
dalam kecintaan dan belas kasihan diantara mereka adalah seperti satu tubuh.
Jika satu anggota tubuh itu merasa sakit maka akan menjalarlah kesakitan itu
pada anggota tubuh yang lain dengan menyebabkan tidak dapat tidur dan merasakan
demam”. (HR Bukhari). Jadi pihak Kristen sebenarnya hanya memanfaatkan
kelemahan tersebut. Orang Spanyol menamakan peristiwa kemenangan mereka itu ‘Reconquista’
yang berarti Penaklukan Kembali. Namun berbeda dengan ketika pasukan Islam
berhasil menaklukkan Spanyol dan sekitarnya. Ketika itu penguasa Muslim
memberikan 2 pilihan kepada penduduk yang dikalahkannya ; memeluk Islam atau
membayar jiziyah ( semacam zakat yang khusus dikenakan kepada
non Muslim/kaum dzimmi). Tetapi ketika penguasa Kristen mengalahkan
Islam, sebagian besar penduduknya dibantai. Antisemitisme ( budaya membenci
orang Yahudi), pengusiran dan pembantaian Muslim adalah hal yang biasa terjadi
pada era tersebut.
Selama 700 tahun kekhalifahan Islam berkuasa, kekhalifahan ini berhasil
memperkenalkan tidak saja sains, seni, budaya dan ekonomi namun juga toleransi
beragama yang sangat tinggi ke dalam kehidupan negri di ujung selatan Eropa
tersebut. Pemeluk ketiga agama samawi yang mendominasi negri tersebut, yaitu
Islam, Kristen dan Yahudi hidup harmonis dan saling menghargai.
Demikian pula sains dan ilmu pengetahuan yang pada masa keemasan kerajaan
Andalusia telah mencapai kejayaan mengalami kemunduran. Keduanya bahkan
dianggap menentang dan menjatuhkan wibawa gereja di mata umum. Gereja dan para
pemimpin agama ( Kristen ) terus berupaya memaksa rakyat agar menjadikan mereka
sebagai pimpinan tertinggi yang harus ditaati secara mutlak. Pada zaman ini
pula Perang Salib mulai diperkenalkan. Gereja berhasil memprovokasi timbulnya
kebencian dan rasa permusuhan yang dalam terhadap Islam.
Akhirnya budaya tahayulpun berkembang pesat menggantikan ilmu pengetahuan
dan sains. Kehidupan negri Kristen ini kembali mundur ke belakang. Sementara
itu di belahan dunia lain yang tetap dikuasai Islam, yaitu Mamaluk dan kemudian
kekhalifahan Otoman yang berpusat di Istambul sedang mengalami kebesaran dan
kejayaannya. Itu sebabnya banyak orang Eropa berdatangan ke kota-kota Islam
untuk menimba berbagai ilmu pengetahuan. Pada era ini pula muncul para
orientalis, yaitu orang-orang Kristen dan Yahudi yang datang ke Yerusalem dan
kota-kota besar Islam lainnya untuk belajar tentang Islam dan tradisi Arab
namun dengan tujuan ingin menjatuhkan dan mengalahkan Islam.
Perlu menjadi catatan, kejatuhan terakhir kerajaan Islam Granada pada 1492
M sebenarnya lebih disebabkan oleh raja terakhirnya, Abu Abdullah
Muhammad binAli, yang kurang memperhatikan salah satu ayat penting dalam
Al-Quran. Suatu ketika ia menggabungkan pasukannya kedalam pasukan raja
Ferdinand II untuk berperang melawan musuh. Namun apa lacur setelah gabungan
pasukan ini menang, Ferdinand berbalik menyerang dan merebut kekuasaan sang
raja. Seluruh kekayaannya dirampas hingga ia terpaksa pergi meninggalkan istananya
menuju Afrika dan hidup terlunta-lunta dalam kemiskinan. Dibawah raja Ferdinand II dan istrinya ratu Isabelle inilah kaum Muslimin
dan Yahudi mengalami pengusiran secara besar-besaran. « Kabarkanlah
kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman
penolong dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Apakah mereka mencari kekuatan
di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah” .(QS.An-Nisa(4):138-139).
Di kemudian hari dunia menyebut penduduk asli Andalusia yang memeluk Islam
pada era ketika Muslim berkuasa dengan sebutan Moor / Muladi / Muwallad.
Sementara mereka yang tetap ingin memeluk Kristen, agama lama mereka disebut
dengan panggilan Mozarab. Kemudian pada era ketika Kristen
berkuasa, orang-orang Islam yang tidak mau memeluk Kristen disebut sebagai
kaum Mudejar. Kaum ini dikenal sebagai kaum terpelajar. Sayang
mereka hanya dapat bertahan beberapa tahun di negri ini sebelum akhirnya diusir
dan terpaksa harus meninggalkan tanah Iberia untuk selama-lamanya.
Namun demikian, atas izin-Nya, peninggalan kejayaannya hingga detik ini
tidak berhasil begitu saja dihapuskan. Andalusia dengan istana ‘Alhambra’-nya
yang megah di Granada, Cordoba dengan ‘ Mezquita’-nya dan Sevilla dengan
berbagai bangunannya adalah sebagian contohnya.
Kerajaan Granada dan Toledo
Wilayah Spanyol dan Portugal berada dalam semenanjung yang dulu
namanya, Iberia. Sejak abad ke 5 M, daerah ini dikuasai oleh bangsa Vandals,
maka wilayah ini, terutarna bagian selaian disebut Vandalusia. Menjelang
kedatangan Islam, daerah ini dikuasai oleh bangsa Visigmh (atau disebutjuga
bangsa Gothia, atau bangsa Got). Pada awal abad ke 8, menjelang runtuhnya Bani
Umayyah, daerah ini sudah dapat dikuasai oleh pemerintahan Islam. Tercatat ti ga pahlawan Islam yang
terkenal berkaitan dengan penaklukan daerah ini. yaitu Tarif ibn Nalik, Tarik
bin Ziyad dan Musa ibn Nushair. Tarif ibn Malik dapai dikatakan sebagai
perintis. Ia bersama pasukannya menyeberang selat menuju senlenanjung
Andalusia, menaiki empat buah kapal yang disediakan Julian, penguasa Cema.
Dalam penyerbuannya Tarif memperoleh kemenangan dan kembali ke Afrika utara
membawa harta rampasan perang yang cukup banyak, peristiwa ini terjadi pada
tahun 91 H.
Padatahun
711M, kemudian disusul oleh pasukan berikutnya yang lebih besar dibawah
pimpinan Tarik bin Ziyad, yang didukung oleh bangsa Barbar Tarik bersama
pasukan nya menyeberang selat dan mendarat disebuah gunung, yang kemudian nama
ini terkenal dengan Gibraltar(JabalTarik). Tarik terus memasuki Spanyol dan
dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderck, penguasa Spanyol dikalahkan.
Seterusnya, setelah mendapat dukungan dari penduduk setempat, Tarik menaklukan
kota-kota berikutnya, seperti Cordova, Granada dan Toledo
(ibukotakerajaanGothiasaatitu). Sementara Tarik telah memperoleh kemenangan,
kemudian pada tahun 712 M, Musa bin Nushair menyusul dengan pasukannya untuk
merebut kota-kota lain. Pasukan Musa dapat menaklukan kota-kota Medina,
Sidonia, Karmonia, Seville, Merida, pasukan Musa kemudian bergabung dengan
Tarik di Toledo, yang kemudian mereka menuju keutara, menaklukan wilayah
Aragon, Castille, Galicia, Sarragosa, Barcelona dan Praus. Pada waktu Tarik dan
Musa memenangkan pertempuran-pertempuran dan menguasai kota-kota di Andalusia,
maka sejak itulah Spanyol mulai dikuasai oleh Islam dibawah kekuasaan Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Kondisi
Kerajaan Granada dan Toledo PadaMasanya
Jauh
sebelumnya, Spanyol adalah satu kerajaan islam dengan nama Andalusia. Sampai
akhirnya, satu per satu kota-kota itu direbut oleh Spanyol, Cordoba, Sevilla
(pusatekonomi), Jerez (pusatmiliter), Pantai Mediterania dan Lembah Ebro. Tidak
seluruhnya, masih ada satu kota tersisa, satu benteng terakhir umat muslim,
kota itu disebut Granada dan inilah kisahnya. Granada,
atau Emiratal Granatah berdiri tegar disamping kerajaan Castilla dan Aragon.
Sebenarnya keinginan Castilla untuk menaklukkan Granada sudah dimulai sejak
abad 13, Keinginan ini dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dan agama.
Keinginan ini berbuah menjadi semangat reconquista (penaklukkanulang).
Menggantikan convivencia, atau hidup dengan Granada. Semangat ini melahirkan
sekte besar yang bernama SekteMaria. Tujuannya mempersembahkan tempat
peribadatan Granada kepada perawan maria dan orang-orang kudus. Ditambah lagi
semangat Perang Salib juga telah menyulut hingga ke Spanyol.
Kehidupan Granada. Granada menjadi tempat berlindung bagi kaum
muslim (moor) dan yahudi dari seluruh penjuru Andalusia, sebuah negeri yang
makmur dengan militernya yang kuat. Disana terdapat lahan subur dengan air
mengalir yang di sebut Vega, kaum bangsawan muslim banyak yang membangun Vila
di sana. Bahasa Arab yang berkembang di sana disebut Al Gharbi ( barat) karena
banyak mcngandung bahasa latin. Castilladan Aragon. Keduanya adalah kerajaan
yang dianggap bertanggung jawab atas hancurnya Andalusia dan Granada. Di kedua
wilayah ini, sebenarnya masih ada segclintir kaum muslim dan Yahudi, yang
muslim di sebut mudejar, yang Yahudi di sebut Converso, mereka sering mendapat
tekanan dan ancaman dari otoritas Spanyol, bahkan dipaksa membantu Castilla
dalam menaklukkan Granada.
Para
Pemimpin Granada terbagi menjadi yang pro dan anti Castilla, keadaan ini
sebenarnya menguntungkan musuh.
1.Pro
Castilla Muhamad XII atau Boabdil (kependekan dari Abu Abdullah). Ia menjadi
amir saingan setelah memberontak terhadap ayahnya, Abual Hasan Ali. Mendukung
perdamaian dengan Spanyol, sosok yang kurang berpengalaman dan mudah
dipengaruhi. Otoritas muslim Granada bahkan tidak mengakui Muhammad XII
karena berkawan dengan Castilla. Ibrahim Ali AlAttar, prajurit yang sudah
sangat tua, namun berpengalaman, sangat berpengaruh di kehidupan Boabdil,
bahkan putrinya dinikahi oleh Boabdil.
2.
Anti Castilla Abu al Hasan Ali, ayah Boabdil, Amir Granada. Muhamad XIII,
dikenal dengan nama AlZagal, atau sang pemberani, dia adalah adik sekaligus
sekutu utama Abual Hasan Ali, paman dari Boabdil. Hamid AlZagri, seorang
prajurit tua yang gagah berani, komandan garnisun sukarelawan Afrika utara
di Ronda dan Malaga. Ridwan Benegaz, Seorang Renegadoz , ksatria kristen yang
menjadi mualaf. Kemiliteran Granada. Militer Granada mendapat gaji yang lebih
tinggi dibandingkan musuhnya. Pusat kekuatan mereka terletak di Granada, Malaga,
Ronda, dan Guadix. Didalam pusat kemiliteran itu terdapat 30 daerah militer dan
13 benteng besar, benteng terpenting adalah Alcazaba yang terletak disudut
istana Alhambra. Balatentara direkrut lewat Departemen Pertahanan Granada atau
Diwanaljaysh, dengan Jumlah kavaleri 3000 orang dan infanteri 50.000 orang. Sebagian
tentara berprofesi sebagai dokter, ahli besi dan zirah, juru tulis.
Kemajuan
yang dicapai pada masa Kerajaan Granada dan Toledo
Umat
Islam Andalusia telah membuka lembaran baru bagi sejarah perkembangan
intelektual Islam, bahkan sejarah intelektual dunia. Andalusia pada masa
pemerintahan Arab Muslim menjadi pusat peradaban tinggi. Para ilmuan dan
pelajar dari berbagai penjuru dunia berdatangan ke negeri ini untuk menuntut
ilmu pengetahuan. Kota-kota di Andalusia seperti, Granada, Cordova, Sevilla,
dan Toledo merupakan pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan tempat tinggal kaum
intelektual. Berikut beberapa cabang ilmu pengetahuan yang berkembang di
Andalusia:
1.Bidang
Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.
2.Bidang
Geografi dan Sains
3.Bidang
Sejarah dan Sosiologi
4.Bidang
Agama dan Hukum Islam
5.Bidang
Musik dan Kesenian
6.Bidang
Bahasa dan Sastra
7.Bidang
Pembangunan Fisik.
Penyebab
Terjatuhnya Kerajaan Granada dan Toledo
1.Lemahnya
Kekuasaan Bani Umayyah II dan Bangkitnya Kerajaan-Kerajaan Kecil di Andalusia.
2.Timbulnya
Semangat Orang-Orang Eropa Untuk Menguasai Kembali Andalusia Adapun menurut
Badri Yatim, sebab-sebab yang menjadikan kemunduran dan kehancuran Islam
Spanyol antaralain disebabkan:
a.Konflik
penguasa Islamd engan penguasa Kristen.
b.Tidak
adanya ideologi pemersatu.
c.Karena
kesulitan ekonomi.
d.Tidak
jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
e.Karena
letaknya yang terpencil dari pusat wilayah dunia Islam yang lain.
3.
Terjadinya Pemberontakan
Terjadi
beberapa peristiwa dan pemberontakan dan keharusan yang dilakukan oleh
golongan-golongan tertentu yang merasa tidak puas, tidak senang, dan cemburu
terhadap khalifah yang berkuasa. Pada zaman khalifah Hisyam
(788-796M) terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh saudara-saudaranya
sendiri, Abdullah dan sulaiman
4.
Perubahan Struktur Politis Dizaman HisyamII (976- 1013 )
Terdapat
perubahan struktur politis. Hisyam II baru berusia 11 tahun ketika ia menduduki
tahta. Karena usianya masih sangat muda, Ibunya yang bernama Sultanah Subh, dan
sekretarisnya negara yang bernama muhammad Ibnu Abi Amir,
mengambil alih tugas pemerintahan. (Mahmudunnasir,1991:308). Hisyam II
tidak mamp umengatasi ambisi para pembesar istana dalam merebut pengaruh dank
ekuasaan. Menjelang tahun981M, Muhammad Ibnu Abi Amir yang ambisiusme nya dikan
dirinya sebagaip enguasa diktator.
5.
Adanya Permintaan Bantuan terhadap Kekuasaan Luar.
Munculnya
Dinasti Murabit dari Afrika Utara, yang datang keSpanyol atasp ermintaan
al-Mu'tamin untuk membantu untuk melawan Al-fonso, Raja castille. Dengan
bantuan ini al-Mu'tamin, Amir Cordova dapat mengalah kan al-Fonso VI. Tetapi,
sayangnya dengan kemenangan ini Yusuf Ibnu Tasyifin, rajaDinasti Murabit
berhasrat hendak menguasai kekayaan Spanyol.
6.Melemahnya
Kekuatan Militerdan Ekonomi
Disintegrasi
politik yang terjadi pada waktu itu menyebabkan lemahnya kekuatan militer dan
ekonomi, sedangkan faktor ekonomi sangat memegang peranan penting dalam
mempersiapkan biaya perang. Orang-orang Kristen rupanya tahu tentang keadaan
umat Islam yang sudah doyong itu.
7.
Munculnya Kekuatan Kristen di Spanyol
Bersatunya
dua kerajaan Kristen, Leandan Castille pada tahun 1230M, telah meningkatkan
usaha perebutan kekuasaan terhadap kekuasaan Islam di Spanyol semakin
efektif. Tahun1236M. Cordova dapat direbut, dan tahun 1248M. Seville jatuh pula
ketangan orang-orang Kristen. Pada waktu yang bersamaan tentara Castille
semakin kuat, dan satu per satu kota-kota kekuasaan Islam dapat dikuasainya.
Kota Malaga pun jatuh satu ahun kemudian. Kemudian, orang-orang Kristen
merencanakan untuk mengambil alih kosta Granada yang masih bertahan. Penaklukan
Granada ini tertunda disebabkan oleh terjadinya perselisihan antara Castille
dengan Aragon.
- RATU ISABELLA I 1451-1504
Kini, umumnya orang ingat dan menghubungkan nama Isabella I dari Castile
tak lain sekedar Ratu yang mencukongi perjalanan Christopher Colombus melintasi
Atlantik. Tidak lebih dari itu. Padahal, ada segi lainnya yang lebih penting:
dia itu seorang penguasa yang berkemampuan dan bersemangat besar. Yang bikin
serentetan keputusan masalah-masalah yang ruwet dan penuh selisih, yang membawa
pengaruh dalam dan jauh buat Spanyol dan Amerika Latin selama berabad-abad dan
secara tak langsung membawa akibat bagi jutaan manusia sekarang ini.
Karena sebagian besar kebijaksanaannya diputuskan sesudah bermufakat dengan
suaminya Ferdinand dari Aragon yang sama-sama mampu dan teguh hati, dan karena
mereka melakukan keputusan bersama itu gandeng-bergandeng tangan, layaklah
dianggap mereka itu tercantum sebagai satu gabungan dalam buku ini. Tetapi,
nama Isabella disebut lebih dulu daripada berbarengan, karena usul-usulnya
biasanya diterima pada saat-saat pengambilan keputusan yang teramat penting dan
menentukan.
Isabella dilahirkan tahun 1451 di kota Madrigal di wilayah kerajaan Castile
(kini bagian dari Spanyol). Sebagai gadis remaja dia peroleh pendidikan
keagamaan yang ketat dan menjadi seorang Katolik yang taat. Saudara tirinya,
Henry IV, jadi Raja Castile dari tahun 1454 hingga matinya tahun 1474. Pada
saat itu tidak ada Kerajaan Spanyol. Daerah Spanyol sekarang terbelah-belah
jadi empat kerajaan: Castile yang terbesar, Aragon di bagian sebelah utara
Spanyol sekarang, Granada di sebelah selatan dan Navarre di utara.
Di ujung tahun 1469-an, Isabella yang mungkin jadi pewaris mahkota Castile pewaris terkaya di
Eropa, menjadi inceran
pelbagai pangeran. Saudara tirinya Henry IV, kepingin dia kawin dengan raja
Portugis. Tetapi, di tahun 1469, tatkala usianya menginjak delapan belas tahun,
dia abaikan keinginan itu tetapi kawin dengan Ferdinand pewaris Kerajaan
Aragon. Berang akibat ketidakpatuhan Isabella, Henry menunjuk anak
perempuannya, Yuana, menggantikannya. Tetapi ketika Henry meninggal dunia di tahun
1474, Isabella menuntut mahkota Kerajaan Castile. Para pendukung Yuana tidak
bisa menyetujui ini hingga pecahlah perang saudara. Menjelang bulan Februari
1479 pasukan Isabella peroleh kemenangan. Raja John II dan Aragon mati di tahun
itu juga dan Ferdinand menaiki tahta kerajaan Aragon. Sesudah itu Isabella dan
Ferdinand memerintah sebagian besar Spanyol secara bersama-sama.
Dalam teori, kedua kerajaan Aragon dan Castile masih tetap terpisah, begitu
juga pemerintahannya. Tetapi dalam praktek Ferdinand dan Isabella mengambil
keputusan-keputusan bersama-sama dan berperan sebagai penguasa gabungan terbaik
di seluruh Spanyol. Selama dua puluh tahun pemerintahan gabungannya, politik
dasar mereka adalah membangun satu kesatuan kerajaan Spanyol yang diperintah
oleh satu lembaga kerajaan yang kuat. Salah satu proyek pertamanya adalah
penaklukan Granada, satu-satunya bagian dari semenanjung Iberia yang masih
berada di bawah kekuasaan orang Islam. Pertempuran bermula tahun 1481 dan
berakhir tahun 1492 dengan kemenangan mutlak di pihak Ferdinand dan Isabella. Dengan penaklukan
Granada, daerah Spanyol hampir sama luas dengan daerah Spanyol sekarang ini.
(Kerajaan kecil Navarre dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaannya oleh Ferdinand
tahun 1512 sesudah Isabella meninggal dunia).
Pada saat-saat permulaan pemerintahannya, Ferdinand dan Isabella mendirikan
pengadilan Spanyol. Pengadilan merupakan forum pengadilan gerejani, gabungan
dari hakim, juri, jaksa penuntut dan penyelidik kepolisian. Pengadilan ini
terkenai baik karena kekejaman hukumnya maupun ketidakadilan cara-caranya. Para
tertuduh kecil harapan dan tak punya kemungkinan samasekali bela diri terhadap
tuduhan yang ditimpakan kepadanya. Mereka tidak diberitahu samasekali bunyi
tuduhan, bahkan nama-nama si penuduh. Tertuduh yang menyangkal tuduhan dipermak
habis hingga mengaku. Menurut perkiraan lama, sedikitnya 2000 orang dibakar
selama dua puluh tahun pertama berlakunya pengadilan Spanyol itu, tetapi
kabar-kabar berikutnya jumlah itu makin menyusut. Pengadilan Spanyol itu
dipimpin oleh seorang pendeta amat fanatik, Tomas de Torquemada, pendeta yang
biasa menerima pengakuan pribadi Isabella. Kendati pengadilan sudah diberi
limpahan wewenang oleh Paus, dalam praktek dia di bawah pengawasan raja-raja
Spanyol. Pengadilan inkuisisi ini sebagian dimaksud agar terjamin keseragaman
agama, dan sebagian dimaksud untuk menggencet mereka yang beroposisi terhadap
Raja. Di Inggris, pangeran-pangeran feodal selalu bisa memelihara kekuatan
cukup untuk mengawasi kekuasaan Raja. Pangeran feodal Spanyol suatu saat juga
punya wibawa, tetapi raja-raja Spanyol mampu menggunakan pengadilan inkuisisi
sebagai senjata menghadapi pangeran feodal yang tidak mau dicucuk hidung begitu
saja, karena itu mereka juga mampu membangun suatu monarki yang terpusat dan
absolut. Mereka juga gunakan itu untuk punya pengawasan lebih besar terhadap
pendeta-pendeta Spanyol.
Tetapi, tujuan utama pengadilan inkuisisi adalah mereka yang dicurigai
murtad dari agama, khusus Yahudi dan Islam yang sedikitnya sudah berpindah jadi
Katolik tetapi secara diam-diam masih tetap menjalankan ibadah agama asalnya. Pada mulanya,
pengadilan inkuisi tidaklah ditujukan melawan Yahudi. Tetapi, di tahun 1492,
atas tekanan si fanatik Torquemada, Ferdinand dan Isabella menandatangani
sebuah dekrit yang isinya memerintahkan semua Yahudi Spanyol masuk Kristen atau
angkat kaki tinggaikan Spanyol dalam tempo empat bulan, tanpa boleh membawa
barang miliknya walau sepotong. Buat Yahudi Spanyol yang berjumlah sekitar
200.000 orang, perintah pengusiran ini betul-betul suatu malapetaka dan banyak
yang menghembuskan napas terakhir sebelum kaki sempat menyentuh pelabuhan yang
aman. Untuk Spanyol, pengusiran ini berarti kehilangan sejumlah besar penduduk
yang paling rajin dan paling berkeahlian dalam dunia dagang dan pertukangan
sehingga menyebabkan kemunduran ekonomi yang hebat.
Tatkala Granada menyerah, perjanjian damainya menyediakan peluang buat kaum
Muslimin yang ada di Spanyol diijinkan boleh tetap beribadah menurut ajaran
agamanya. Kenyataannya, pemerintahan Spanyol tak lama sesudahnya mengkhianati
perjanjian itu. Oleh sebab itu kaum Muslimin berontak, tetapi dapat ditumpas.
Tahun 1502 semua kaum Muslimin yang berada di Spanyol dipaksa masuk Kristen
atau dihalau pergi, pilihan seiupa yang pernah disodorkan kepada kaum Yahudi
sepuluh tahun sebelumnya. Meskipun Isabella seorang pemeluk Katolik yang taat,
dia tak pernah mengijinkan keortodoksannya mengganggu nasionalisme Spanyolnya.
Dia dan Ferdinand berjuang keras dan berhasil meyakinkan bahwa gereja Katolik
di Spanyol diawasi oleh Kerajaan Spanyol, bukan oleh Paus. Ini merupakan salah
satu sebab mengapa kaum pembaharu Protestan di abad ke-16 tak berkesempatan
peroleh kemenangan di Spanyol. Yang teramat menonjol di masa pemerintahan Isabella, tentu
saja, penemuan dunia baru oleh Christopher Colombus yang juga terjadi di tahun
1492 yang menentukan dan penting. Ekspedisi Colombus disponsori oleh kerajaan
Castile. (Tetapi, cerita bahwa Isabella melelang permatanya untuk membeayai
ekspedisi tidaklah benar).
Isabella meninggal dunia tahun 1504. Selama hidupnya dia melahirkan seorang
putra dan empat putri. Putranya Yuan meninggal tahun 1497. Puterinya yang
paling terkenal adalah Yuana. Ferdinand dan Isabella mengatur agar Yuana kawin
dengan Philip I (si tampan) putera Kaisar Hapsburg Austria dan pula ahliwaris
Kerajaan Burgundy. Hasil dari perkawinan dinasti yang luar biasa ini, cucu
Isabella, Raja Charles V, mewariskan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah
Eropa. Dia juga terpilih jadi Kaisar Roma yang suci dan merupakan orang terkaya
dan Raja terkuat di Eropa pada masanya. Daerah yang berada di bawah kekuasaanya
termasuk Spanyol, Jerman, Negeri Belanda, Belgia, Austria, Swiss, sebagian
besar Italia, sebagian Perancis, Cekoslowakia, Polandia, Honggaria, dan
Yugoslavia dengan tambahan sebagian besar daerah Amerika Selatan. Baik Charles V maupun
puteranya Philip II penganut Katolik yang taat, yang sepanjang masa
pemerintahannya menggunakan kekayaan Amerika Selatan untuk membiayai perang
melawan negara-negara Eropa Utara yang menganut Protestan. Jadi, perkawinan
antar dinasti yang diatur Ferdinand dan Isabella mempengaruhi jalannya sejarah
Eropa selama hampir seabad sesudah kematian mereka.
Sekarang saya akan menyimpulkan kerja besar dan pengaruh Ferdinand dan
Isabella. Berkat kerjasama keduanya, mereka berhasil membangun kerajaan Spanyol
yang bersatu, yang daerah perbatasannya cukup mantap, tak mengalami perubahan
selama lima abad. Mereka berhasil membentuk pemerintahan monarki yang terpadu,
tersentralisir, dan mutlak di Spanyol. Pemberontakan kaum Muslimin dan Yahudi
punya konsekuensi penting baik bagi mereka yang terhalau maupun bagi Spanyol
sendiri. Ketaatan mereka yang teguh kepada agama dan pendirian pengadilan
inkuisisi punya akibat mendalam terhadap keseluruhan masa depan Spanyol. Pokok terakhir dari
hasil-hasil yang telah dicapai membuka permasalahan. Secara sederhana seseorang
bisa bilang, pengadilan inkuisisi membikin hambatan bagi perkembangan
intelektual Spanyol. Di abad-abad sesudah tahun 1492, umumnya Eropa Barat telah
mencapai tingkat kemeriahan kemajuan ilmu pengetahuan dan ketinggian
intelektual. Hal ini tidak terjadi di Spanyol. Di suatu masyarakat yang tiap
orang yang punya beda pendapat selalu dicekam bahaya penangkapan oleh pengadilan
inkuisisi, tidak aneh jika masyarakat macam itu kehilangan pribadi samasekali.
Negeri-negeri Eropa lainnya memperbolehkan adanya beda pendapat. Di Spanyol,
inkuisisi cuma membolehkan Katolik yang dua puluh empat karat. Menjelang tahun
1700, Spanyol merupakan negeri yang jompo secara intelektual dibanding
lain-lain negeri Eropa Barat. Memang, meskipun hampir lima abad sesudah
Ferdinand dan Isabella untuk pertama kali mendirikan pengadilan inkuisisi, dan
kendati lebih dari 140 tahun sejak inkuisisi akhirnya dihapus, Spanyol masih
tetap belum pulih dari akibat-akibatnya.
Lebih dari itu, pendukungan atas ekspedisi Colombus meneguhkan fakta bahwa
sebagian besar Amerika Selatan dan Tengah menjadi jajahan Spanyol. Ini artinya
kebudayaan Spanyol dan adat-istiadatnya --termasuk pengadilan inkuisisinya--
tegak berdiri di sebagian terbesar benua baru. Tidaklah mengherankan, akibat
Spanyol secara intelektual lebih terbelakang ketimbang umumnya Eropa Barat,
dengan sendirinya jajahan Spanyol pun lebih terbelakang dibanding dengan
jajahan Inggris di Amerika Utara. Dalam hal mempertimbangkan di mana Isabella mesti
ditempatkan di daftar urutan buku ini, satu faktor harus dipertimbangkan,
ialah. apakah perisitiwa-peristiwa itu bisa terjadi tanpa Isabella. Memang
benar, jiwa jihad sudah begitu kuat di Spanyol, karena selama 700 tahun
terlibat pergulatan menaklukkan kembali jasirah Iberia dari orang Islam.
Sesudah perjuangan itu membawa hasil yang sukses di tahun 1492, Spanyol punya
pilihan menentukan arah ke mana dia mau pergi. Adalah Ferdinand dan Isabella
--khususnya. Isabella yang menentukan arah dan tujuan keortodoksan agama yang
tak kenal kompromi. Tanpa pengaruhnya, tampaknya amat mungkin Spanyol akan
tetap mendekam sebagai masyarakat yang pluralistik.
Mungkin lumrah membandingkan Isabella dengan Ratu Elizabeth I dari Inggris
yang lebih masyhur. Elizabeth sedikitnya sama berkemampuannya dengan Isabella.
Dan karena dia banyak sedikitnya berprikemanusiaan dan punya toleransi, dia
tampak lebih merupakan penguasa yang dikagumi. Tetapi, Elizabeth kurang kadar
jiwa inovatomya ketimbang Isabella dan tak sedikit pun tindak lakunya punya
pengaruh mendalam seperti halnya Isabella membentuk peradilan inkuisisi.
Meskipun beberapa sikap politik Isabella terlampau kotor dan penuh dendam
kesumat, tidak banyak raja-raja dalam sejarah yang punya pengaruh begitu
berjangka jauh seperti dia.
1.3 kerajaan nasional
portugal
A. Sejarah Negara Portugal
Republik Portugal adalah sebuah negara di Eropa bagian barat daya. Negara ini berbatasan dengan Spanyol di sebelah utara dan timur. Di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Atlantik. Selain itu,Portugal juga mempunyai daerah di Madeira, Azores dan Kepulauan
Selvagens. Portugal mengklaim
sebuah daerah kecil bernamaOlivença yang dikuasai Spanyol sejak Kongres Wina. Nama lama atau latin dari negara ini adalah Lusitania. Kata "Portugis"
sering dipakai untuk menyebutkan penduduk atau orang yang berasal
dari Portugal. Kata ini juga sebutan untuk bahasa yang dipakai oleh bangsa
ini. Negara-negara berbahasa Portugis sering disebut sebagai
negara-negara Lusophone.
Negara Portugal yang dulunya menjadi satu dengan
Spanyol adalah negara kecil di bagian paling barat Eropa
dengan komunitas agama Katolik. Oleh sebab itu pada zamannya, Paus Agung
menyatakan Portugal memisahkan diri dari Spanyol untuk memperkokoh kekuatan
agama Katolik dengan memperluas komunitas Katolik di setiap bagian negara di Eropa.
Lahirnya peradaban Portugis bermula dari ibukota lama sejak abad X, yaitu kota
Guimaraes di wilayah Minho yang pemandangannya asri sepanjang sungai Selho.
Pemerintahannya diawali oleh Raja D. Henrique pada tahun 1112, diteruskan oleh
anaknya Afonso Henrique yang kemudian menyatakan pada 24 Juni 1128 adalah hari
kebangkitan bangsa Portugis. Namun hari kemerdekaan diperingati pada 1
Desember.
Di negara itu, kita masih bisa
melihat Istana yang dibangun oleh Raja D. Henrique (Palace of the Dukes of
Braganza) berdiri dengan kokoh berikut isinya pun tertata lengkap. Begitu pula
Menara dengan tinggi 28 meter yang ditemukan oleh Countess Mumadona pada tahun
996, berdampingan dengan Istana. Bentuk bangunan di kota-kota yang ada pada
negara ini mempunyai ciri khas yang sama dengan kebanyakan kota di Eropa yang
dipenuhi bangunan-bangunan tua, namun arsitektur bergaya mediterania banyak
pula dijumpai mengingat dahulu negara ini pernah dijajah bangsa Arab, dan
bangunan tua ini tetap dijaga dengan baik berdampingan dengan gedung-gedung
baru yang modern.
Boleh dikatakan negara ini
termasuk kategori miskin karena tidak mempunyai hasil bumi. Penduduknya
kebanyakan bekerja di pabrik-pabrik kepunyaan perusahaan negara adi kuasa,
namun pembangunan fisik negara ini sangatlah maju oleh karena Portugal
tergabung dalam Union Eropa yang mana seluruh pembangunan fisik dibantu
sepenuhnya. Maka dari itu tidak terlihat sedikitpun jalan yang berlubang dan
hampir semua jalan bebas hambatan. Namun Portugal adalah negara dengan tingkat
pajak sangat tinggi. Salah satu yang menonjol dari pendapatan negara ini adalah
dari minuman wine (anggur). Salah satu negara bagiannya yaitu Porto adalah
pemasok wine di dunia. Seperti terlihat dari seberang sungai (Rio da Vila) di
Ribeira berjejer pabrik-pabrik wine dengan berbagai nama, dan di sepanjang
jalan di luar kota dihiasi kebun-kebun
anggur berkualitas baik.
Masyarakat Portugis sangat
menghargai leluhurnya, kebiasaan turun temurun tetap dilestarikan. Pada
kenyataannya mereka sangat ramah dan saling menghargai antar sesama bangsanya
maupun bangsa lain, hidup berdampingan dengan harmonis. Salah satu contoh
ketika saya melacak sebuah masjid yang berada di A Ver o Mar, kami kehilangan
arah dan meminta bantuan kepada salah seorang ibu yang baru keluar dari gereja
berjalan kaki, lalu kami bertanya di mana kira-kira posisi alamat juru kunci
masjid tersebut? Si ibu itu dengan sangat akurat menerangkannya bahkan ketika
kami terlihat kebingungan, dia bersedia ikut mengantarkan ke rumah juru kunci
masjid. Ternyata berita yang saya dengar mengenai kebencian Portugis terhadap
umat muslim tidak saya temukan di sana, karena ketika baru tiba di Portugal
tujuan saya pertama-tama menemukan masjid untuk mendapatkan jadwal puasa.
Melalui internet terlacak ada 4 masjid di kota Porto
dan saya mendatangi keempatnya yaitu Sala de Culto A Ver o Mar, Mesquiata
Sanguedo, Sala de Culto Porto (Lugar Da Batalha), Lugar de Culto Islamico do
Pirto yang dikelola oleh umat Muslim bangsa Maroko. Dan, yang lebih menakjubkan
adalah masjid di kota Lisbon yang sudah berusia 100 tahun didirikan oleh umat
Muslim bangsa Turki. Dahulunya masjid yang berada di pusat ibukota Portugal ini
hanya muat untuk 500 jamaah, namun setelah di renovasi oleh pemerintah pada
tahun 1991, kini dapat menampung 6000 jemaah. Ini menunjukkan bahwa toleransi
beragama di negara ini sangat baik. Alangkah indahnya hidup ini jika saling
menghargai antar sesama.
Dalam keluarga tradisional Portugis ikatan silaturahim
antara orangtua dan anak sangat kuat, tradisi kumpul bersama satu kali seminggu
wajib dilaksanakan dan saat itulah sang ayah memasak makanan favorit untuk anak
dan cucunya. Dalam mendidik anak maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan
rumah, kekuasaan berada di tangan ibu walaupun sang ibu bekerja, tapi mereka
sangat bertanggung jawab melaksanakan perannya di dalam keluarga tak beda jauh
dengan keluarga di Indonesia.
Seni Budaya Portugis memang
mempengaruhi bangsa Melayu, terlihat dari gerak tari tradisionalnya (Folklore)
dan irama musik tari yang dinamis, dapat kita lihat dari tarian Serampang XII
yang iramanya tari lagu dua. Namun kecepatannya (2/4) digandakan, gerakan kaki
yang melompat-lompat dan lenggok badan serta tangan yang lincah persis seperti
tarian Portugis. Sebagai seorang penari tentu saya takjub dengan adanya kaitan
budaya antara kedua negara ini, dan sebagai puteri Melayu Serdang, dalam
khayalan saya bayangkan ketika guru Sauti menari di hadapan Sultan Sulaiman di
Istana Kota Galuh Perbaungan (kini Kabupaten Serdang Bedagai-red). Sungguh betapa
cerdas beliau dengan imajinasinya menggabungkan gerak tari Portugis dan Melayu
Serdang, sehingga tercipta tari Serampang XII yang terkenal di seluruh dunia
itu.Tari tradisional Portugis selalu digelar pada carnaval budaya Viana do
Castelo ataupun di lokasi khusus turis yang dibuka 2 kali seminggu. Bukan hanya
tari dan musik saja mempunyai kesamaan namun ada juga beberapa kosa kata.
Contohnya; sekolah, sepatu, garasi, jendela, dan lainnya. Para wanita Portugis
(Senhora da Agonia) terkenal mahir menyulam dan semua pakaian tari mereka
bersulam beraneka warna baik penari wanita maupun pria. Sulaman tangan yang
halus ini selain untuk baju ada juga berupa selimut, taplak meja, saputangan
dan lainnya yang harganya mencapai 500 Euro.
Sejarah di abad 16 adalah sejarah Portugal sebagai suatu kerajaan
yang menjadi adidaya dunia serta sejarah bumi Nusantara yang terdiri dari
ratusan kerajaan kecil dan besar namun sangat menarik perhatian kerajaan
Portugal serta Eropa pada umumnya karena kekayaan sumber alamnya. Sejarah abad 16 adalah sejarah
kolonialisasi dengan jejak-jejak budaya yang bertahan lama. Sebaliknya sejarah
abab 20 dan abab 21 adalah sejarah dua negara modern yang berusaha membangun
hubungan yang setara dalam dunia yang semakin menyatu. Dalam konteks Indonesia
– Portugal, hubungan diplomatik dimulai di tahun 1950an, walaupun pada saat itu
belum pada tingkat Kedutaan karena dianggap tidak sejalan dengan prinsip Non
Blok yang dipelopori oleh Bung Karno sebagai Presiden RI; namun demikian, Bung
karno sendiri telah mengadakan kunjungan kenegaraan ke Portugal pada tahun
1960. Hanya setelah Revolusi pro-Demokrasi 25 April 1974 di Portugal, Indonesia
secara penuh membuka Kedutaannya di Lisabon, namun dalam kurun waktu kurang
dari setahun hubungan diplomatik tersebut dibekukan karena timbulnya masalah
Timor Timur.
Selama kurang lebih 24 tahun, kompleksitas dari masalah Timor Timur mengganjal hubungan kedua negara. Hubungan diplomatik mulai berangsur normal kembali setelah Referendum di Timor-Timur di tahun 1999 dan disusul dengan berdirinya negara Timor Leste di tahun 2002. Sejak saat itu intensitas hubungan dan kerjasama Indonesia – Portugal di berbagai bidang dari tahun ke tahun secara berangsur menunjukkan peningkatan yang sangat positif. Kedua Negara kini telah membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral dan di atas lembaran baru tersebut sedang digoresi berbagai platform kerjasama yang akan memberikan kontribusi, baik pada pengembangan kedua negara maupun pengembangan perdamaian di dunia. Secara sederhana dan kasat mata, peningkatan hubungan bilateral RI – Portugal ditandai dengan adanya berbagai kunjungan timbal balik antar pejabat tinggi kedua negara, seperti kunjungan Menlu Portugal Jaime Gama (sekarang Ketua Parlemen Portugal) ke Indonesia pada tahun 2000 dan kunjungan Menteri Perdagangan dan Industri RI ke Portugal pada tahun 2001 serta kunjungan Menlu RI Hassan Wirayuda di tahun 2004. Dalam konteks hubungan antar Parlemen, Ketua DPR-RI, Agung Laksono juga telah melaksanakan kunjungan resmi ke Portugal pada bulan Maret 2008 lalu, dan mengadakan serangkaian pertemuan dengan Ketua Parlemen, Perdana Menteri dan Presiden serta Menlu Portugal. Kunjungan-kunjungan tersebut secara simbolik dapat dimaknai sebagai peneguhan hubungan baik yang telah terjalin antara kedua negara.
Selama kurang lebih 24 tahun, kompleksitas dari masalah Timor Timur mengganjal hubungan kedua negara. Hubungan diplomatik mulai berangsur normal kembali setelah Referendum di Timor-Timur di tahun 1999 dan disusul dengan berdirinya negara Timor Leste di tahun 2002. Sejak saat itu intensitas hubungan dan kerjasama Indonesia – Portugal di berbagai bidang dari tahun ke tahun secara berangsur menunjukkan peningkatan yang sangat positif. Kedua Negara kini telah membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral dan di atas lembaran baru tersebut sedang digoresi berbagai platform kerjasama yang akan memberikan kontribusi, baik pada pengembangan kedua negara maupun pengembangan perdamaian di dunia. Secara sederhana dan kasat mata, peningkatan hubungan bilateral RI – Portugal ditandai dengan adanya berbagai kunjungan timbal balik antar pejabat tinggi kedua negara, seperti kunjungan Menlu Portugal Jaime Gama (sekarang Ketua Parlemen Portugal) ke Indonesia pada tahun 2000 dan kunjungan Menteri Perdagangan dan Industri RI ke Portugal pada tahun 2001 serta kunjungan Menlu RI Hassan Wirayuda di tahun 2004. Dalam konteks hubungan antar Parlemen, Ketua DPR-RI, Agung Laksono juga telah melaksanakan kunjungan resmi ke Portugal pada bulan Maret 2008 lalu, dan mengadakan serangkaian pertemuan dengan Ketua Parlemen, Perdana Menteri dan Presiden serta Menlu Portugal. Kunjungan-kunjungan tersebut secara simbolik dapat dimaknai sebagai peneguhan hubungan baik yang telah terjalin antara kedua negara.
Bagaimana sebenarnya
perkembangan hubungan bilateral, sehingga penulis dapat sampai pada keyakinan
serta optimisme diatas?
Perkembangan hubungan bilateral dengan Meningkatnya
intensitas hubungan kedua negara dapat dilihat dari beberapa faktor:
Faktor pertama adalah intensitas hubungan antar pemerintahan yang
dapat diukur dari indikator kuantitatif seperti jumlah kunjungan para pejabat
negara, jumlah perjanjian kerjasama yang telah diproses untuk ditandatangani
dalam waktu dekat serta beberapa barometer kualitatif seperti substansi wacana
yang disampaikan oleh berbagai pejabat publik kedua negara tentang negara
sahabat, adanya sikap saling mendukung antara kedua negara dalam berbagai fora
internasional dan faktor faktor lainnya. Jelas tercatat bahwa dalam konteks
hubungan Indonesia Portugal, memasuki tahun 2005 hingga tahun 2008 seluruh
indikator di atas menunjukkan peningkatan.
Faktor kedua adalah meningkatnya intensitas hubungan antar
masyarakat yang dapat diukur dari meningkatnya interaksi budaya serta interaksi
ekonomi, naiknya kunjungan wisatawan Portugal ke Indonesia, adanya even even
budaya dimana budaya Indonesia digelarkan bersama-sama dengan budaya Portugal,
berdirinya berbagai organisasi persahabatan antara masyarakat, dimulainya
investasi ekonomi dengan prinsip mutual benefit serta adanya inisiatip menyusun
berbagai dokumen kerjasama ekonomi dan budaya.
Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padrão Sunda Kelapa adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu (padrão) yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia, Hindia-Belanda. Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda–Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk “Raja Samian” (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Padrão ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis.
Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I),[1] sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat. Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia,[2] sementara sebuah replikanya dipamerkan di Museum Sejarah Jakarta.[3]Portugal adalah negara Eropa yang sejarahnya diawali dari abad pertengahan. Pada abad ke-15 dan abad ke-16, Portugal memperoleh status kekuatan dunia selama Era Penjelajahan Eropa yang jajahan kekaisaran Portugalnya termasuk wilayah di Amerika Selatan, Afrika dan Asia. Pada dua abad selanjutnya, Portugal kehilangan banyak kekayaan dan statusnya karena Belanda, Inggris dan Perancis yang mengepung atau menguasai pos perdagangan dan teritori Portugal. Kemunduran militer dimulai dengan dua pertempuran: Pertempuran Alcácer Quibir di Moroko tahun 1578 dan usaha armada Spanyol untuk menguasai Inggris tahun 1588. Portugal adalah anggota yang mendirikan North Atlantic
Pada tahun 1968 berdiri secara resmi untuk pertama kalinya sebuah lembaga Islam Portugal di Lisabon dengan nama al-Jama’ah al-Islamiyyah lilisybunah. Lembaga ini menyewa sebuah apatermen yang mereka jadi sebagai secretariat lembaga sekaligus sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat. Namun setelah jumlah kaum muslimin yang datang dari negara-negara jajahan ke Portugal kian bertambah dan banyaknya tuntutan, maka pada tahun 1977 negara bagian, akhirnya memberikan sebidang tanah untuk kaum muslimin guna membangun mesjid dan islamic center di Lisabon Dan pada tahun 1985 telah berdiri badan pengawas dari beberapa kedutaan besar negara Islam untuk Portugal di bawah kendali kedutaan besar Maroko. Sekarang di Portugal telah berdiri dua mesjid jami’ dan 17 mushalla yang sebagian besar terletak di Lisabon dan empat mushalla di kota Coimbra bagian tengah Portugal,Filado kondah di utara, Evoradi di selatan dan di Porto kota tertua di Portugal.
Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padrão Sunda Kelapa adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu (padrão) yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia, Hindia-Belanda. Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda–Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk “Raja Samian” (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Padrão ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis.
Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I),[1] sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat. Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia,[2] sementara sebuah replikanya dipamerkan di Museum Sejarah Jakarta.[3]Portugal adalah negara Eropa yang sejarahnya diawali dari abad pertengahan. Pada abad ke-15 dan abad ke-16, Portugal memperoleh status kekuatan dunia selama Era Penjelajahan Eropa yang jajahan kekaisaran Portugalnya termasuk wilayah di Amerika Selatan, Afrika dan Asia. Pada dua abad selanjutnya, Portugal kehilangan banyak kekayaan dan statusnya karena Belanda, Inggris dan Perancis yang mengepung atau menguasai pos perdagangan dan teritori Portugal. Kemunduran militer dimulai dengan dua pertempuran: Pertempuran Alcácer Quibir di Moroko tahun 1578 dan usaha armada Spanyol untuk menguasai Inggris tahun 1588. Portugal adalah anggota yang mendirikan North Atlantic
Pada tahun 1968 berdiri secara resmi untuk pertama kalinya sebuah lembaga Islam Portugal di Lisabon dengan nama al-Jama’ah al-Islamiyyah lilisybunah. Lembaga ini menyewa sebuah apatermen yang mereka jadi sebagai secretariat lembaga sekaligus sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat. Namun setelah jumlah kaum muslimin yang datang dari negara-negara jajahan ke Portugal kian bertambah dan banyaknya tuntutan, maka pada tahun 1977 negara bagian, akhirnya memberikan sebidang tanah untuk kaum muslimin guna membangun mesjid dan islamic center di Lisabon Dan pada tahun 1985 telah berdiri badan pengawas dari beberapa kedutaan besar negara Islam untuk Portugal di bawah kendali kedutaan besar Maroko. Sekarang di Portugal telah berdiri dua mesjid jami’ dan 17 mushalla yang sebagian besar terletak di Lisabon dan empat mushalla di kota Coimbra bagian tengah Portugal,Filado kondah di utara, Evoradi di selatan dan di Porto kota tertua di Portugal.
1.4 kerajaan nasional
inggris
1. Zaman Anglo Saxona.
A. Suku-Suku
Iberia dan Suku-Suku Kelt
Kepulauan
Britania sudah dihuni manusia ribuan tahun sebelum tarikhMasehi. Penduduk yang dominan pada zaman purba
ini ialah mereka yang berambutkehitam-hitaman sehingga untuk mudahnya
mereka sering disebut orang-orang³Iberia´. Di kepulauan Britanian itu
orang-orang Iberia melalui berbagai tingkat peradaban
dari zaman batu sampai ke zaman logam.Dari abad ke-7 SM sampai abad ke-3 SM,
suku-suku bangsa Kelt yang mula-mula mendiami Jerman barat-laut dan negeri
Belanda bergerak melintasi benua Eropake segala penjuru. Sebagian dari suku ini
menyebrabgi lautan dan menyerbukepulauan Britania secara bergelombang.
Orang-orang Iberia yang mendiamikepulauan itu sebagian ditundukkan atau
dimusnahkan dan sebagian melarikan diri kedaerah-daerah
pegununga di sebelah barat dan utara.Hubungan antara orang-orang Kelt
dan orang-orang Iberia di KepulauanBritania mula-mula aialah hubungan antara
yang menaklukan dan yang ditaklukan,tetapi keduanya lama kelamaan bercampur.
Dareah-daerah Inggris selatan dantenggara merupakan tempat-tempat dimana
orang-orang Kelt mencapai tingkatkehidupan ekonomi dan kebudayaan yang
tertinggi. Hal ini tidak mengherankankarena
daerah-daerah itu sangat baik untuk pertanian dan peternakan.
B.
Inggris
dibawah Kekuasaan Roma
Tahun 55 dan 54 SM
balatentara Roma menyerbu Inggris. Tetapi penyerbuanitu belum berakibat
dikuasainya Inggris oleh Roma, karena balatentara itu segeraditarik kembali.
Kemudian tahun 43 M Roma melakukan penyerbuan lagi danmengalami kemenangan.
Cara tentara Roma untuk menjaga dan tetap menguasaiwilayah-wilayah yang telah
ditaklukannya ialah dengan membangun jaringan jalanraya yang mrnghubungkan sistem perbentangan yang masing-masing dijaga
tentarareguler.
Salah satu pengaruh Roma yang
terpenting terhadap orang-orang Kelt ialahagama Kristen yang masuk ke Inggris
pada abad ke-4. Ketika seratus tahun kemudian balatentara serta pejabat-pejabat Roma ditarik kembali ke Roma
dan peradaban Romadi Inggris dilanda kemusnahan, maka yang tetap tegak antara
sisa-sisa peninggalanRoma ialah agama Kristen diantara suku-suku Kelt.
C. Serbuan
Suku-Suku Germanik
Menjelang akhir abad ke-4 pusat
pemerintahan Roma mulai goyah karenasebab-sebab ekonomi
dan politik, dan juga karena serangan-serangan suku-sukuGermanik yang semakin
meningkat. Di Inggris, mulai surutnya kekaisaran Romatampak dalam semakin mengganasnya serangan-serangan suku-suku Kelt
primitif dariutara dan dari Irlandia terhadap daerah-daerah yang
dikuasai pemerintah Roma.Kesulitan-kesulitan yang dialami pusat pemerintahan
Roma mengakibatkan semakinsedikitnya
tentara dan orang-orang sipil yang dikirim ke Inggris.Pada saat tentara
Roma ditarik seluruhnya oleh Inggris pada permulaan abadke-5, suku-suku
Germanik dari daratan Eropa mulai berdatangan dalam jumlah besar dan
memusnahkan sisa-sisa kebudayaan Roma. Orang-orang Germanik yangmenyerbu
Inggris itu ialah dari suku-suku Jute, Angle, dan Saxon, atau sering
disebutsuku-suku ³Anglo-Saxon´.Dalam abad
ke-16 kekacauan yang ditimbulkan
oleh penyerbuan suku-sukuAngle, Saxon, dan Jute sudah mereda. Hubungan
antara orang-orang Anglo-Saxondan orang-orang Kelt, yang sebagian
besar mendiami bagian barat Inggris, Wales, danSkotlandia, tidak pernah akrab sehingga tidak banyak terjadi saling
mempengaruhi.d.
D. Penyebaran
Agama Kristen di Inggris
Agama Kristen masuk di kalangan
orang-orang Anglo-Saxon menjelang akhir abad ke-6
dari dua jurusan, yaitu dari selatan dan utara. Penyebaran agama Kristendari selatan mulai dengan mendaratnya Agustinus
dari Roma dengan 40 pengikutnyadi daerah Kent. Orang-orang Wales membantu
mengkristenkan orang-orang Aglo-Saxon melalui seorang rohaniawan yang
bernama Patricius. Pada abad ke-5 iamnegkristenkan Irlandia bernama Columba
menyebarkan agama di Skotlandia barat,dan
di daerah ini agama Kristen masuk ke Northumbria melalui seorang misionaris bernama
Aidan. Agama Kristen yang disebarkan oleh Aidan itu dalam beberapa
hal berbeda dari agama Kristen yang dibawa oleh Agustinus.
Keunggulan
Gereja Roma di seluruh Inggris ini memungkinkan sentralisasidan kesatuan dalam
sistem serta tujuan dalam urusan kegerejaan Inggris. Pengaruhbaik yang
disebarkan oleh Gereja tidak saja terasa dalam urusan kenegaraan
tetapi juga dalam bidang kebudayaan pada umumnya. Penegetahuan dan
kesennian berkembang berkat pengaruh Gereja, terutama kesusasteraan, musik
dan arsitektur.Kesusasteraan Anglo-Saxon yang sebelumnya hanya berbentuk lisan,
mulai dituliskanoleh para rokhaniwan
sehingga sebagian masih dapat tersimapan sampai sekarang.
E. Serbuan
Orang-orang Skandinavia
Menjelang
akhir abad ke-8, Inggris mendapat serangan-serangan pertama dariorang-orang
Viking. Pada pertengahan abad ke-9, Inggris bagian utara dan timur hampir
seluruhnya sudah dikuasai oleh orang-orang Skandinavia. Mereka kemudianmulai mengarahkan serangan-serangan mereka ke
Wessex. Tetapi untunglah Wessexwaktu itu memiliki seorang tokoh besar
yangmampu menghadapi serangan-seranganViking,
ialah raja Alfred (871-899). Setelah tujuh tahun berperang, ia berhasilmengalahkan bangsa Viking dan memaksa mereka
menerima perjanjian Wedmore pada tahun 878.Berkat usaha-usaha
Alfred, maka putranya yang kemudian menggantikannya,yaitu Edward the
Elder, sudah merasa cukup kuat untuk berusaha merebut kembalidaerah-daerah
Danelaw. Dengan demikian maka persatuan bangsa Inggris merupakanhasil
positif yang tumbuh dari kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperanganmelawan orang-orang Viking.
F. Feodalisme
Tumbuh di Inggris
Sistem
ini mulai tampak bentuknya kira-kira dalam abad ke-10 dan mencapaikejayaanya dua abad
berikutnya. Feodalisme bukanlah hasil perancanaan, melainkantumbuh
dari keadaan setempat. Inggris diperintah oleh seorang raja dan
penyatuanseluruh Inggris terlaksana dibawah raja Edgar (959-975). Kata
³feodalisme´sesungguhnya berdasarkan kata ³feudum´ atau tanah titipan. Dan
memang sebagian besar negara waktu itu diatur menurut azas feodalisme. Pun
dalam tata mayarakat, prinsip yang
mennjadi lazim ialah bahwa ³setiap orang memiliki seorang tuan (lord)´yang
wajib ia layani dan dari siapa ia memperoleh perlindungan, peradilan, dan jaminan penghidupan. Hubungan pribadi antara
bawahan dan atasan merupakan tali pengikat yang mempersatukan seluruh
masyarakat, bahkan seluruh negara
G. Zaman
Anglo -Perancisa.
Pemerintahan
Edward The Confessor dan Penaklukan oleh NormadiaDi atas telah dikemukaan
bahwa para pengganti Canute tidak mampumempertahankan
konfederasi Anglo-Denmark, sehingga Inggris berdiri sendiri lagi di bawah
seorang raja keturunan Alfred the Wessex, yaitu Edward the Confessor. Jugatelah dikatakan bahwa hubungan Inggris dengan
Denmark semakin jauh karena raja baru itu telah berorientasi kepada
Prancis. Maka tatkala Edward menduduki tahtaInggris, ia mengangkat orang-orang
Normandia dalam kedudukan-kedudukan tinggi baik
di lingkungan Gereja maupun dalam pemerintahan.Pada tahun1066raja yang
saleh dan lemah itu meninggal dengan mewariskantahta yang menjadi bahan
sengketa karena konsep ³kesucian´ yang ia pegang teguhtidak memungkinkan untuk memiliki keturunan. Maka sesudah Edward
meninggatanpa mempunyai keturunan yang dipilih oleh ³Witan´ sebagai
penggantinya ialahHarold, putra Godwin, Earl of Wessex. Namun pengangkatan
Harold ini ditentangoleh Harald Hadrada,
raja Norwegia dan William, Duke of Normandy, yang masing-masing seperti juga
Harold masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Edwardteh Confessor,
dan karenanya merasa berhak juga atas tahta Inggris. Menjelang
akhir bulan September 1066 pasukan
Norwegia mendarat dibagian utara Inggris, namudapat
dikalahkan oleh Harold. Beberapa minggu sesudah Harold berhasilmengalahkan
pasukan-pasukan Norwegia, ia sendiri dikalahkan dan terbunuh oleh pasukan
Willian dari Normandia di suatu tempat di Inggris selatan yang
bernamaHastings.
H. Akibat Penaklukan
oleh Normandia
Sesuai
dengan namanya, maka daerah Prancis yang disebut Normandiasesungguhnya dikuasai
oleh keturunan orang-orang Skandinavia. Orang-orang Normandia itu tidak
berusaha mempertahankan kebudayaan asli mereka, tetapi bahkan
menanggalkannya dan mengadopsi kebudayaan Prancis. Dalam segi
politik,feodalisme Normandia lebih ketat daripada feodalisme Anglo-Saxon. Williammenjadi
Raja Inggris setelah kemenangannya di Hastings. Dengan pemerintahannya,William telah mencergah timbulnya anarki yang
merupakan bahaya yang selalumengancam dalam sistem feodal, dan memulai
pertumbuhan birokrasi kerajaan yangefektif.William
tidak saja mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem pemerintahan,
tetapi juga di bidang keagamaan, salah satunya yaitu pemisahan antara peradilan Gereja dan peradilan sekuler. Salah satu akibat
penaklukan oleh Normandiayang tidak kalah pentingnya ialah yang mnyangkut
bahasa Inggris.
I. Raja-Raja
Anglo-Norman
Sesudah
William IWilliam I atau William the Conqueror (si Penakluk) yang meninggal
tahun1087 telah mewariskan suatu monarki serta suatu kerajaan yang cukup mantap
berkat perpaduan tiga cara pengendalian, aialah melalui sistem feodal,
administrasi pusat,dan pemerintahan daerah. Garis Normandia dilanjutkan oleh
William Rufus atauWilliam II (1087-1100), putera tertua William I. Di bawah
pemerintahan William IIterjadi sengketa antara raja dan Gereja. Penyebab pokok
berkisar sekitar kekkuasaandan kekayaan
duniawai yang dimiliki gereja dan cenderung menimbulkan rasa cemasdan
iri di kalangan sekuler, dan konflik tersebut masih berlanjut tatkala WilliamRufus meninggal dan digantika oleh adiknya, yaitu
Henry (1100-1135). Pada
masa pemerintahan Henry suasana semakin membaik. Namun setelah
kematian Henry I dan digantikan oleh Stephen of Bloissuasana menjadi
semakin memburuk dan terjadi anarki dan kesewenang-wenangandan berlangsung teus
sampai meninggalnya Stephen tahun1154 yang kemudiandigantikan oleh Henry II.
J. Pertumbuhan
Kota-Kota
Tatkala perdagangan di Eropa Barat
mengalami kemunduran sesudahruntuhnya kekaisaran Roma, ikut mundur pulalah
kota-kota yang ada di bagian benuaitu.
Keadaan di Eropa barat sesudah runtuhnya kekaisaran Roma itu
tidak memungkinkan bagi kegiatan perdagangan. Keadaan tersebut berubah
berangsur-angsur dalam abad ke-11dan12 tatkala keamanan di Eropa barat mulai membaik.Dengan
hidupnya kembali perdangan itu, bangkit pulalah pusat-pusat kegiatan usahadan perdaganganyang dinamakan kota.Lambat
laun kota-kota itu menginginkan kebebasan yang lebih besar denganhak-hak
sendiri. Keinginan tersebut kemudian dapat terkabul sesudah kota-kota
itumemperoleh ³piagam´ (charter) dari raja dengan cara membeli. Hidupnya
kembali perdagangan yang mengakibatkan tumbuhnya kota-kota, berakibat pula
pada perananuang dalam masyarakat. Selain itu, pertumbuhan kota-kota
meningkatkan dinamikamasyarakat, karena penghunu-penghuni kota lebih bersifat
terbuka terhadap hal-hal baru.
2. Pemerintahan Henry
II (154-1189)
Pada
waktu Henry II dinobatkan sebagai raja, ia sebagai Count of Anjou
telahmenguasai daerah-daerah luas di
Prancis yang meliputi lebih dari separuh negeri itu.Henry II memiliki
sifat-sifat kepemimpinan dan dinamika yang memadai. Syarat lainyang harus dipenuhi untuk
dapat menguasai daerah-daerah seluas itu ialah suatuaparat
permanen yang benar-benar efektif.Suatu paradox dalam sejarah bangsa
Inggris, yaitu bahwa kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menumbuhkan kelembagaan
yang khas Inggris justru diciptakanoleh
tokoh-tokoh yang sesungguhnya termasuk ³orang asing´ di Inggris. Melaluihukum,
Henry II telah berhasil memperkuat pemerintahan kerajaan, suatu hal yangsangat
diinginkan golongan-golongan menengah dan bawahan waktu itu. Henry
II berhasil mencegah anarki dalam kerajaannya, namun sebaliknya ia gagal
mencegahdalam keluarganya sendiri. Kedua puteranya memberontak terhadapnya pada
tahun1188 dengan bantuan raja Prancis. Perang
SalibPerang Salib dimulai tahun1096dan secara terputus-putus berlangsungselama
dua abad. Perang ini mula-mula bertujuan utama merebut kembali Jerusalemdari
tangan pemeluk-pemeluk agama Islam yang dikabarkan telah
memberikan perlakuan kurang baik kepada peziarah-peziarah Kristen ke Tanah
Suci itu. Selainmotif agama, terdapat juga motif-motif lain yang mendorong
sebagian pesertaexpedisi-expedisi Perang Salib itu.Diantara expedisi-expedisi
yang terpenting yaitu: Perang Salib I
(1096-1099),Perang
Salib II (1147-1150), dan Perang Salib III(1189-1192).
Perang Salib tidak berhasil
mencapai tujuan utamanya yaitu menguasai kembali Jerusalem.
3. Pemerintahan
Richard I (1189-1199)
Richard si Hati
Singa lebih terkenal sebagai pahlawan Perang Salib III, dansebagai jago perang´
ia tentunya kuran tertarik kepada soal-soal rutin
administrasi pemerintahan. Hak-hak khususnya sebagai raja ia gadaikan
kepada adiknya John,dan bangsawan-bangsawan kaya. John pada waktu itu sudah
terkenal sebagai orangyang tidak bijaksana
dan sukar dipercaya.Selama masa pemerintahan Richard, sesungguhnya
pimpinan pemerintahandipegang oleh para ³justiciar´, yaitu hakim agung dan
pejabat kerajaan tertinggi,mula-mula
William Longchamps dan kemudian Hubert Walter. Hubert Walterberhasil dalam
menjaga ketertiban dan keamanan, dan selain itu ia menempuh suatukebijaksanann
baru dengan memberikan kepercayaan dan tanggungjawab lebih besar kepada golongan menengah di kota-kota.
Pemerintahan yang dijalankan HubertWalter hanya 4 tahun dan berakhir
ketika Richard I yang diwakilinya terbunuh diPrancis. Pemerintahan
selanjutnya dipegang oleh John.
4. Magna Charta
Raja
John (1199-1216) sering dianggap sebagai
³raja terburuk´ yang pernahmemerintah di Inggris. Pemerintahan John bahkan
dapat dianggap sebagai ³rahmatterselubung´ karena tindakan-tindakan
negatif yang dilaksanakannya justrumenghasilkan akibat-akibat positif bagi
bangsa Inggris. Pertama, orientasi golongantasan Inggris, baik
kultur ekonomis maupun politis semakin jauh dari Prancis danlebih tertuju kepada Inggris. Kedua, lahirnya Magna Charta´ yang merupakan
dasar kongkrit bagi konstitusi Inggris. Magna
Charta´ (Piagam Agung) ditandangani oleh John untuk memenuhituntutan
para bangsawan pada pertengahan tahun1215. Magna Charta atau TheGreat Charter
berisi masalah-masalah khusus, dan yang terpenting ialah bahwa
tidak boleh lagi dipungut pajak-pajak tambahan tanpa
persetujuan Great Council´
(MajelisAgung), dan menangkap ³orang bebas´ (freeman) adalah tindakan melawan
hukumkecuali jika sesuai dengan penilaian sah para atasan orang tersebut atau
sesuai denganhukum yang berlaku. ³Magna
Charta´ sepanjang sejarah bangsa Inggris menjadi pegangan pokok bangsa itu
dalam mempertahankan hak-hak serta kebebasannyaterhadap
kesewenang-wenangan para penguasa.Raja John menghianati piagam itu sendiri
segera setelah ia menandatanganinya.
John meninggal tahun 1216dan tahta
kerajaan diserahkankepada puteranya yang
berumur 9 tahun yang memerintah sebagai Henry III.
4. KEHIDUPAN POLITIK
DAN KEAGAMAAN INGGRIS
a.Pemerintahan
Henry III (1216-1272)
Henry
III dinobatkan menjadi raja pada saat berusia 9 tahun. Henry
adalah pemimpin yang cenderung lemah dan kurang negarawan. Dalam
pemerintahanya iadibantu oleh dewan dan beberapa uskup. Keelmahan henry
dimanfaatkan oleh beberapa pihak terutama pimpinan gereja dari roma dan
bebebrapa kerabat dari prancis.
Tindakan kurang menyenangkan dari roma tersebut membuat masyarakatinggris
Antipati denagn Roma. Ketidak senangan masyarakat terhadap pemerintahanHenrry juga dipicu dengan leluasanaya
pemerintah pada saat itu memberikan jabatan- jabatan
penting dalam pemerintahan kepada teman dan kerabat dekatnya, selain ituadanya kegagalan politik luar Negeri yang mahal.
Hal itu kemudian mendorongadanya pemberontakan dari masyarakat. Kemudian mereka
menuntut henrymenyerahkan pemerintahanya kepada !
15 dewan yang di
sebut Barons. Para barons tersebut juga menghendaki orang- orang asing yang
mnenduduki jabatandalam pemerintahan untuk dipecat. Namun kemudian Barons tersebut mengalami perpecahan.
Akhirnya terjadi peperangan yang kemnudian mengakhiri pemerintahanHenry III.
b.Pemerintahan
Edward I dan Lahirnya Parlemen Inggiris
Istilah
parlement yang berarti musyawarah atau diskusi pertama kalidipergunakan pada masa pemerintahan Henry III
sejak adanya ³ great Council´ ataumajelis agung yan g merupaka majlis para barons. Badan ini bukanlah dewan perwakilan,
tidak diserahi tugas- tugas yang digariskan secara tegas. Majelis
inimembicarakan permasalahan kerajaan, politik, keuangan, peperangan, dll. Henry biasanya
meminta pendapat dari knightsnyang
merupakan wakil dari masing-masing kota
yangh biasanya menghadap raja untuk membicaraka permasalahan - permasalahan setempat.
Dengan demikian kemudian terwujudlah suatu dewan perwakilansebagai
konsekwensi wajar
suatu proses yang sudah berjalan. Di bawah pemerintahan
Edward I badan ini kemudian dikenal dengan sebutan parliement
( parlement) yang kemudian semakin nyata bentuk dan
fungsinya, raja Edwardmengambil pelajaran dari pemerintahan ayahnya bahwa
pemerintahan kerajaan akan berjalan lancar apabila raja dan penerintahanya
berhubungan erat dengan rakyatnya.sistem parlement ini semua element
pemerintahan raja, Majelis Agung, gerejawan,knighth dapat berkumpul
untuk memusyawarahkan permasalahan- permasalahan yang terjadi.Edwar
menyadari bahwa dengan cara seperti itu dapat memperlancar urusan pajak.
Selain itu perwakilan dari County dapat menyampaikan usul dan keluhandari
masyarakat dari lapisan bawah, sehingga dapat mencegah adanya
tindakan penyelewengan. Dan dengan adanya County tersebut menimbulkan
kesadaran bagimasyarakat dari daerah bahwa dirinya adalah bagian dari
pemerintahan yangkemudian
memupuk kesadaran Kenegarawanan Iggris. Parlemen masih berbentuk satu
majelis dan belum dibagi House Of
commons´ majelis rendah. Dalampemerintahan Edward parlemen masih taraf
permulaan, namun dasar- dasar bagi perkembangan selanjutnya sudah
diletakan. Kebijaksanaan pada masa pemerintahanEdward dalam bidang politik adalah pemantapan parlemen, pembaharuan
Hukum,salah satunya adalah hukum pertanahan. Mengatur adanya pajak pada
Gereja. Dantidak terpengaruh dengan Roma walaupun dia adalah seorang yang taat
beragama,selain itu pada masa pemerintahan
Edward diterapkan Bea masuk sebagai sarana pembangunan keadaan ekonomi
Inggris pada waktu itu.
c.Edward II dan Edward III
Edward II adalah pemimpin yang
mempunyai tipikal lemah dan mudahdipengaruhi oleh
para penasehat- penasehat ambisius. Dalam keadaan seperti itukemudian dimanfaatkanm oleh para pemimpin agung
untuk merebut kekuasaan lagi.Kemudian timbul konflik antara raja dan
para bangsawan. Namun konflik- konflik tersebut tidak mempengaruhi
jalannya keadaan masyarakat, rakyat cenderung hiduptenang dan damai. Hal itu merupakan suatu bukti kemantapan lembaga-
lembaga pemerintah yang berangsur0n angsur tumbuh. Demikian pula
parlemen tidak terpengaruh denagn adayan konflik-konflik tersebut, justru
terkadang parlemendijadikan sebagai
penengah dalam konflik yang terjadi.Pada pemerintahan Edward III , ia
berhasil memulihkan kewibawaan seorangraja. Pertama ia melakukan penyempurnaan
dalam aparatur pemerintah dengan diangkatnay justices of the peace di setiap county yang bertugas membatu pemerintah
dalam melaksanakan premasalahan di masing- masing daerah.
Dalam pemerintahan Edward III lebih terbuka dengan bangsa asing,
sehingga hal itu mempermudah
pihak
asing
memberikan
bantuanya
dalam berperang. Skotlandia akhirnya
dapat ditkhlukan pada tahun1333 namun kemudian setelah 8 tahunmelepaskan diri
lagi.
d.Perang Seratus
Tahun
Perang seratus adalah perang antara
monarki inggris dan perancis. Salah satu penyebab
perselisihan ini adalah bahwa monarki inggris masih menguasai daerahselatan
perancis yaitu Gascony. Perselisiahn ini semakin diperburuj dengan
adanya perseklutuan prancis dengan Skotlandia yang mempersulit inggris
untuk menguasaiskotlandia. Di bidang
ekonomi terdapat persaingan dalam masalah angkatan
laut sehingga
sering terjadi bajak membajak. Sealin itu peperangan dipicu dengakenyataan
bahwa pada zaman Pertengahan Inggis merupakan negara eropa yang terkuat walaupun
relatif kecil. Hal itu dikarenakan pemerintahan serta lembaganya yang
berhasil menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri. Di sisi lai Prancis mempunyai
daya tarik yang besar bagi orang-orang inggris karena negara itu lebihluas,
besar, beradap dan kaya. Namun masih lemah karena tidak mempunyai pemerintahan yang baik.Peperangan
ini berlasung lama yang kemudian menumbuhkan rasanasionalisme dalam diri ke dua
negara. Dalam perang tersebut pasukan prancis terdiri dari
kalangan bangsawan dan para vasalnya sesuai dengan kebiasaan bangsafeodal.
Sementara itu pasukan inggris terdiri dari prajurit- prajurit wajib militer
yang berasal dari bangsawan maupun orang bebas yang dipilih dari setiap County.selain
itu pasukan terdiri dari para
sukarelawan dan beberapa yang dibayar oleh para bangsawan yang
bmempunyai ambisi dalam perang tersebut. Dalam perang tersebutkemenangan
berhasil diraih oleh prancis yang semangat nasionalismenya mulaimeluap- luap.Perang tersebut banyak menimbulkan dampak
positif
maupun
negatif
bagi inggris.
Dalam
bidang politik , inggris menjadi negara yang tidak lagi mudah terlibatdengan
permasalahan- permasalahan di dataran eropa. Denagn kehilangan daerah-daerah di
prancis maka pemnerintah dapat lebih berkonsentrasi terhadap permasalahan-
permasalahan dalam negri.
e.Kemajuan Ekonomi
dan pendidikan
Walaupun
sempat terjadi kekacauan pada saat adanya peperangan seratus hari,dalam
bidang- bidang lain seperti Ekonomi dan pendidikan Inggris mengalamikemajuan. Dalam bidang ekonomi dapat dilihat dari
meningkatnya produksi daneksport Wol yang mendorong para pedagang mencari
eksport baru. Secara ptomatishal itu mendorong kemaajuan pelayaran dan
perniagaan. Kehidupan golonganmenengah meningkat dan hal itu berpengaruh pula
terhadap kemajuan negara secaraumum.
Dalam bidang pendidikan adalah banyak
didirikanya sekolah- sekolah, para pengusaha dan bangsawan turut berperan
dalam memberikan sumbangan bagikemajuan pendidikan di inggris. Nama ± nama
sekolah yang didiriakn pada saat ituadalah public Schools ( orang awam), king¶s
college( Henry VI), queen¶s schools,Grammars Schools,
universitas Cambridge. Bnayaknya sekolah yang didirikantersebut semakin menumbuhkan minat masyarakat untuk sadar pendidikan
mulai darikalangan bawah sampai atas. Sejak saat itu masyarakat lebih
tertarik mempelajariilmu pengetahuan.
5.Reformasi
keagamaan ( zaman Tudor )
a.Surutnya zaman
Peretngahan
Sebagaimana
halnya setiap perubahan masyarakat pasti ada faktor -
faktor penyebabnya. Faktor- faktor ini bersifat Ekonomi, sosial,
politis dab kultural.Pulihnya kembali
keamanan yang memungkinkan tumbuhnya kota- kota besertagolongan menengah
yang merupakan saingan bagi golonagn bangsawan. Makin besarnya peranan
uang dalam tata kehidupan masyarakat mendesak tata- ekonomifeodal
berdsarkan pada pertukarang barng dan jasa. Pada zaman ini kembaganegara seperti comon law memperkecil adanya
monopoli dari gonagn bangsawan.Terbitnya zaman Moderen di inggris ditandai di
bidang politik dengansemakin menonjolnya peranan dan kekuasaan negara
nasional denagn raja sebagai pucuk pimpinanya. Konsolidasi negara nasional
serta penyesuaian lembaga-lembaga dengansituasi baru ini berlangsung selama
pemerintahan Raja- raja dari zaman
Tudor.
b.Henry
VII dan konsolidasi Negara Nasional
Dalam menghadapi permasalahan dan
pemulihan keamanan Henry VII bertindak bijaksana dan mantap dengan tujuan
yang ingin dicapainya. Henry tidak mempunyai birokrasi
yang dibayar. Untuk melaksanakan tugasnya iamenggunakan lembaga- lembaga yang
sudah ada. Yaitu dewan raja, parlemen ³common law´. Justices of the peace, dll.
Dewan raja yang berada di bawah dinastitudor
ini tidak berasal dari kalangan bangsawan, namun berasal dari orang- oramgyang
cakap dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Dewan Raja tidak
hanya bertugas di bidang eksekutif namun juga di bidang legislatif dan
yudikatif. Ditingkat daerah, dewan raja diwakili oleh para gentry
.
Di
zaman Dinasti tudor sebagian kekayaan berasal dari golongan menengahyang melakukan produksi misalnya Produksi Wol yang cenderung tidak terpengaruh
dengan adanya permasalahan- permasalahan keagamaan maupun permasalahan
pemerintahan.selain itu pada masa pemerintahan Henry VII ini,kebijaksanaanya
berhasil membawa kemantapan Nasionalisme danmeniongkatkan kemakmuran masyarakat
inggris , Ia tidak menghendaki adanya peperangan yang ahanya akan
menghambur- hamburkan harta dan jiwamasyarakat
inggris.
c.Reformasi dan
Permasalahan Keagamaan
Reformasi negara Inggris pada tahun1509-1547 terjadi pada masa rajaHenry
VIII, yang di dampingi oleh penasehatnay Thomas Wolsey yangmempunyai
kelebihan dalam membangun politik luar negri baik, dikenal dengan politik
³ berimbang kekuasaan´ yaitu politik yang dimiliki inggris dengan caramemihak negara- negara besar eropa yang terbukti efektif
untuk menjagaketertiban di daerah eropa seperti Peraancis dan Spanyol,
sebagai cara untuk menghilangkan dominasi dari kedua negara itu. Reformasi
dalam hal inidilatarbelakangi oleh rakyat Inggris sudah tidak tahan lagi dengan
doktrin- doktrinkeagamaan yang dibuat oleg
Gereja katolik Roma. Banyak kemudian
munculgerakan- gerakan Rokhaniawan untuk melakukan pembaharuan gereja yangdipimpin
oleh john Wycliffe yang dilakukan secara sembunyi- sembunyi. Gerakanitu
lebih cenderung mengarah pada ajaran Protestan. Dan gerakan tersebutdisambut baik oleh rakyat inggris.Menjelang
akhir abad ke15 terdapat peningkatan dalam bidan ilmu pengetahuan, akibat
dari membaiknya keamanan dan peningkatan sebagai usahaHenry VIII dan masuknya
pahan Renaissance. Para sarjana inggris yang pulangdari Italia membawa minat
baru dalam bidang kedokteran, sastra, Tata bahasa.halitu sangat berbeda apabila dibandingkan pada zaman pertengahan yang
dikenalsebagai zaman gelap karena dibatasi oleh ketentuan- ketentuan gereja.
Selain
adanya revolusi keagamaan tersebut masih terdapat unsur-
unsur lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu Anti- Klerisme dan
Nasionalisme.Sebagai akibat dari kelemahan Rokhaniawan sendiri, gereja telah
kehilangan pemimpin intelektuil dan di
bidang moril. Hak- hak istimewa yang berupa hartadan kekuasaan membuat
ketidaksenangan masyarakat Inggris terhadap kaumrokhaniawan gereja Roma.perasan
tidak sengan tersebut juga timbulkan oleh rasanasionlisme yang semakin kuat.
Masyarakat tidak lagi menerima begitu sajacampur tangan kekuasaan gereja dalam
hal ini adalah paus. Selain
itu juga adanyagerakan Protestanisme dari jerman yang berpangaruh terhadap
reaksi- reaksi darimasyarakat, ada yang
bergabung dalam geraakan tersebut ada pula yang beralih pada Agama
Ortodox.Pada dasarnya rja Henry VIII adalah penganut gereja katolik, namun
karenaadanya permasalahan pribadi akhirnya terjadi perpecahan hubungan
antarakerajaan dan Gereja Roma, dan hal itu sebagai penyebab khusus adanya
revolusikeagamaan di inggris. Pada waktu itu Henry VIII tidak mempunyai
keturunanlaki- laki, dan paus memberikan
pengesahan kepadanya Untuk menikahi jandakakaknya chaterin aragon
padahal ia ingin menikahi Ana boyle sebagai keturunanSpanyol. Walaupun itu
dilarang namun paus mengesahkanya karena adanya permasalahan pribadi
gereja roma dengan negara spanyol. Semenjak peristiwa ituhenry VIII menyadari
bahwa selama ini inggris mengalami ketimpangankedaulatan. Sebagai negara yang
berdaulat seharusnya inggris harus dapatmenentukan
sendiri segala urusan yang terjadi di dalam negri tanpa campur tangan dari
pihak lain.
Keputusan
pisah dengan gereja roma tersebut di sambut baik oleh Parlemem,Parlemen kemudian memperoleh posisi yang semakin
penting karena semenjak itu parlemen selalu disertakan dala segala
pengambilan keputusan pemerintah, hal itumempertegas
fungsi organisasi itu dalam pemerintahan inggris. Undang- undangyang
dibuat oleh parlemen salah satunya yang terpenting adalah supermacy act´1534 yang berisi tentang kemerdekaan gereja
Inggris dan Raja sebagai pemimpin Tertinggi.
Selain itu mengenai UU pembubaran Biarawati yang ada di inggris danmenyita
harta dan tanah sebagai fasilitas yang diberikan negara. Pembubaran
dan penyitaan itu dilakukan dengan alasan bahwa para Biarawati dan
Rokhaniawangereja roma menjadi sarang takhayul dan menggunakan fasilitas
negara untuk hidup bermewah- mewahan
dan jauh dari ajaran agama bahkan tidak menjalankanibadah. Selain itu
penyitaan itu sebagai cara untuk kembali mengisi kas negarayang kosong. Kitab injil diterjemahkan dalam bahasa
inggris dan bebas untuk diedarkan.
Ketidakjelasan
dalam permasalahan Keagamaan masih dirasakan sampaiHenry VIII meninggal. Namun
satu hal dari kenyataan itu adalah Supermacynegara atas Gereja . inilah salah
satu pondasi yang diletakan oleh Henry VIII bagiInggris di zaman moderen.
Kepribadian Henry yang luar biasa berhasil meletakandasar-dasar utama bagi
pertumbuhan negaranya. Dengan cara pemulihanketertiban umum serta kewibawaan
pemerinyah, eliminasi kekuatan para bangsawan agung merupakan saingan bagi
pemerintah nasional. PemerintahanMonarki
melalui dewan raja dan perlemen berwenang dalam semua segikehidupan
bangsa (Omnicompetent), pengelolaan Ekonomi, pembentukanangkatan laut kerajaanSetelah Henry VIII digantikan anaknya yaitu
Edward VI permasalahan agamadi tangani dengan lebih toleran, kebebasab
rakyat untuk memilih agama katolik atau protestan sangat dihargai.
Kemudian diciptakanya ³ Prayer book´ yangternyata
sesuai dengan apa yang di inginkan sebagian rakyat inggris, namunkemudian
pada pemerintahan Marry permasalahan agama yang bertahun- tahuntelah mengalami
perbaikan akhirnya kembali pada kondisi lama yaitu pemaksaankeyakinan untuk
menaati doktrin ±doktrin gereja Katolik roma. Mary
inginmenghilangkan revolusi keagamaan dan kebanggaan Nasional rakyat
inggrisyang telah susah payah dicapai. Dia
juga membangun hubungan baik denganspanyol denagn cara menikah dengan
Raja philip. Namun pernikahan tersebut justru membawa kerugian bagi
Inggris karena spanyol tidak mau tersaingi olehinggri dalam perdagangan sehingga
terkadang Philip menggunakan cara- carayang
licik untuk menelabuhi perdagangan Inggris. Mary kemudian mengaktifkankembali
Undang- undang kemurtadan dan merubah UU keagamaan yang telahdibuat
sebelumnya. Banyak rakyat inggris yang dibakar hidup- hidup karenamelanggar
doktrin gereja katolik roma peristiwa itu dikenal dengan sebutan ³Bloody marry´. Hal tersebut semakin menguatkan
pendapat umum masyarakatuntuk antipati mendalam terhadap gereja Katolik
roma dan memperkuat semangat protestanisme.
d.Penyelesaian
Permasalahan Agama ( Elizabeth1558-1603)
Penyelesaian
permasalahan agama merupakan kebijaksanaan pada masa pemerintahan
Elizabet1. Dia berhasil melakukan pendekatan dengan kaumkatolisme dan
protestanisme. Dalam usahanya dia bersama parlemen membuatundang- undang untuk meniadakan gereja katolik
roma dan meniadakankekuasaan paus. Dan dibuatnya book of common prayer´ satu- satunya bukukebaktian yang sah dan membentuk gereja Nasional
yaitu gereja Anglikan denganmonarki Inggris sebagai pimpinan tertinggi.
Pada waktu itu masih banyak perlawanan dari Gereja katolik roma
untuk menumbangkan gereka Anglikan bahkan
dengan cara membuang ratu dari gereja katolik dan berusahamempengaruhi
masyarakat untuk tidak mematuhi perintah ratunya. Disamping itu juga
timbul golongan separatis dari kaum Protestan radikal yang menolak adanyagereka nasional. Namun secara umum
usaha pemecahan yang dilakukan oleh ratu elizabeth
1 merupakan
kebijakan yang tepat, terbukti gereja Anglikan masih bertahan sampaisaat ini.
Disamping penyelesaian permasalahan agama Elizabet jugamemprakarsai kebijakan
mengenai perdamaian dengan Skotlandia, Pengukuhannegara nasional, memperluas
Ekspansi perdagangan internasional, kejayaanarmada laut diatas Spanyol.
Di
bawah pemerintahan raja-raja Tudor tumbuh kesadaran dan kebangsaannasional yang kuat bersamaan dengan semakin
mantapnya keadaan di dalam negeridan semakin menanjaknya martabat negara
dalam percaturan politik di Eropa. Padamasa James1(1603-1625) terdapat
pertegangan antara kaum High Church(katolik) dengan kaum Puritan (orang
protestan extrim). Situasi ini diwariskankepada pemerintahan
Charles1(1625-1649). Konflik ini mendorong perangdengan Skotlandia. Perpecahan
antara kelompok Puritan (parlemen) denganAnglikan semakin memanas ketika ada
pembunuhan besar-besaran dan terjadilah perang saudara. Setelah kematian
Charles, Inggris berubah menjadi negararepublik.
Calon anggota parlemen adalah nama-nama yang diajukan oleh gereja. Namun
pemulihan monarki Inggris dilakukan oleh orang-orang katolik yangmengusung
Charles II menjadi raja. Namun usaha itu ditentang oleh Cromwell.Perang laut
antara Inggris dan Belanda berlangsung karena adanya kebijakanInggris yang
merugikan Belanda. Perang laut kemudian mengalihkan sasarannyakepada Spanyol yang sejak lama tidak memberi
kebebasan kepada para pedagang bukan Spanyol untuk berdagang dengan
negeri-negeri jajahannya. Perang tersebutmembawa kemenangan bagi Inggris.
Kematian Cromwell membawa Inggris ke bentuk
semula yaitu monarki dengan dipimpin Charles II.
Cara-cara radikal ke arah perubahan
menemui jalan buntu, Inggris kembalike cara-cara yang
tidak meninggalkan lembaga-lembaga tradisionil. Antarakekuatan raja dengan parlemen sama besar sehingga ketegangan pun
terjadi.Charles II melaksanakan pemerintahan dengan raja absolut dan
agama khatoliknya.Dia mencoba meniru model Prancis, dan kerjasama rahasia
dengan Prancis pundilakukan. Namun terjadi kecurigaan oleh Parlemen sehingga
Charles mengubahsiasat. Charles mencoba
mencari dukungan parlemen. Dalam keadaan ini parlemenmengelompok ke dalam dua
kelompok yaitu kelompok yang mendukung raja danGereja Anglikan dinamakan Tories,
sedangkan kelompok yang menghendakimonarki konstitusionil dengan seorang
monarki Protestan dan bersikap toleranterhadap kaum ³dessenters´ dinamakan
³whigs´. Sementara itu Charles bersekutudengan Belanda untuk melawan Prancis
dan Katolisisme. Persekutuan inidikarenakan Inggris percaya bahwa di bawah
monarki Protestanlah kelangsunganhidup
sistem parlementer dan Gereja Anglikan dapat dijamin.
Charles II diganti James II (1685-1688)
yang beragama Katolik. Dalam pergantian ini James mendapat dukungan partai
Tory dengan catatan James akanmeenuhi janjinya untuk memisahkan urusan agama
dengan urusan negara. Namun
James menginginkan untuk mengembaikan inggris ke pengakuan
Gereja Katolik Roma. Orang-orang
Katolik diangkat menjadi pejabat negara, gereja, universitas, bahkan
gereja.
Tahun 1685 Duke of
Monmouth mendarat di Inggris barat dayauntuk
merebut tahta yang mendapat dukungan dari kaum menengah bawah yaitukaum
Puritan, namun pemberontakan Monmouth berhasil ditumpas dengantindakan-tindakan kejam. Monmouth dan pengikutnya
pun di hukum mati. Haltersebut menyebabkan kekuatan oposisi terhadap James II
semakin kuat, yaitukaum Tory yang selama ini mendukungnya dan kaum Whig.
Keduanya bersatu danmengusung William of Orange. Bangsa Inggris khawatir
akan terjadi kekejaman jika kaum Katolik menang. Kemelut terjadi ketika
James mengeluarkan Declaration of
Indulgence yang membatasi kaum Katolik dan dissentres karena pada dasarnya pengangkatan tersebut
menyalahi undang-undang. Harapankebebasan rakyat Inggris musnah ketika
lahir anak James II yang tentunya akanmenjadi
pimpinan dengan didikan Katolik. James II diturunkan
dari tahta kerajaan oleh parlemen. Disusunlah Declaration of
Rights yang menyerahkan mahkota Inggris kepada
William danMary. Sejak saat itu tidak ada lagi seorang monarki Inggris yang
dapat memerintahatas dasar ³hak ketuhanan/ divine right, dalam hal ini
raja harus melaksanakantugas sesuai dengan kehendak Parlemen. Parlemen mengubah
³Declaration of Right´ menjadi Bill of Right
yang menandai berakhirnya kemelut antaraParlemen dan Monarkhi yang
berlangsung seabad. Secara garis besar ketentuan-ketentuan dalam Bil of
Right adalah: (1) Raja tidak dapat memungut pajak tanpa persetujuan
Parlemen; (2) Raja tidak boleh mempunyai pasukan tetap selama masadamai
tanpa persetujuan Parlemen; (3) Seorang Katolik tidak boleh menjadi Rajaatau
Ratu Inggris; (4) Raja tidak boleh menangguhkan berlakunya undang-undang;(5)
Parlemen harus sering bersidang dan dalam sidang para anggota dapatmelakukan
debat secara bebas; (6) Hamba-hamba kerajaan hendak mengajukanpetisi pada Raja
tanpa rasa takut dan dituntut; (7) Orang-orang yang dituduhmelakukan kejahatan tidak boleh diadili tanpa juri
dan tidak boleh dihukum secara berlebihan. Peritiwa-peristiwa yang
berlangsung ini disebut ³Glorious Revolution´atau Revolusi Gemilang.
1.4 kerajaan nasional
prancis
Perancis ([fræns] (bantuan·info) or /frɑns/, ejaan Perancis:
[fʁɑ̃s]), secara resmi Republik Perancis (bahasa Perancis: République
française, ejaan Perancis: [ʁepyblik fʁɑ̃sɛz]), merupakan sebuah negara yang
teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai
pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain.[1] Perancis
Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut
Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Perancis sering menyebut
Perancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" ("Heksagon")
karena bentuk geometris teritorinya. Perancis adalah sebuah republik kesatuan
semi-presidensial. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi
Manusia dan Warga Negara.
Perancis berbatasan dengan Belgia,
Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena
memiliki departemen seberang laut, Perancis juga berbagi perbatasan tanah
dengan Brazil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Perancis), dan Antillen
Belanda (berbatasan dengan Saint-Martin). Perancis juga terhubung dengan
Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris.
Perancis telah menjadi salah satu
kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Di abad ke-18 dan 19,
Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang
sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, mempengaruhi budaya dan politik
daerah. Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB
nominal) atau kedelapan (PPP) terbesar di dunia. Merupakan negara yang paling
banyak dikunjungi di dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun (termasuk
pelancong bisnis, tapi tak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di
Perancis).[2] Perancis adalah salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki
wilayah terbesar dari semua anggota. Perancis juga negara pendiri Perserikatan
Bangsa-Bangsa, dan anggota Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin. Merupakan
salah satu lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa;
juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit
listrik tenaga nuklir.
Perancis tahun 1477. Garis merah: Perbatasan Kerajaan Perancis; Biru terang: Domain kerajaan Roma hingga revolusi Perbatasan Perancis modern sama dengan Galia kuno, yang dihuni oleh Galia Kelt. Galia dikuasai untuk Roma oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM, dan Galia menggunakan Romawi (Latin, dimana berkembanglah bahasa Perancis) dan budaya Romawi. Kristen masuk pada abad ke-2 dan 3 M, dan ditetapkan pada abad ke-4 dan 5 sehingga St. Jerome menulis bahwa Galia satu-satunya wilayah yang "bebas dari kepercayaan menyimpang". Perancis tahun 1477. Garis merah: Perbatasan Kerajaan Perancis; Biru terang: Domain kerajaan . Pada abad ke-4 M, pertahanan timur Galia di sepanjang Rhine dihancurkan suku Jermanik, khususnya dari Frank, darinyalah nama kuno "Francie" berasal. Nama modern "France" berasal dari nama domain feodal Raja Capetia Perancis di sekitar Paris. Frank adalah suku pertama diantara penguasa Jermanik di Eropa setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi untuk berpindah agama ke Kristen Katolik daripada Arianisme (Raja Clovis berpindah agama pada 498); sehingga Perancis memperoleh julukan "Gereja termuda" (La fille ainée de l’Église), dan Perancis mengambilnya sebagai penyesuaian julukan "Kerajaan Perancis Paling Kristen".
Pendirian sebagai entitas terpisah
dimulai dengan Perjanjian Verdun (843), dengan pembagian Kekaisaran Karoling
Charlemagne menjadi Francia Timur, Francia Tengah dan Francia Barat. Francia
Barat adalah wilayah yang diduduki Perancis modern dan awal dari Perancis
modern. Dinasti Karoling memimpin Perancis hingga 987, ketika Hugh Capet, Duke
of France dan Bangsawan Paris, diangkat sebagai Raja Perancis. Keturunannya,
Capetia Langsung, Dinasti Valois dan Dinasti Bourbon, mempersatukan negara
melalui berbagai perang dan pewarisan dinasti. Monarki ini mencapai kejayaannya
selama abad ke-17 dan kekuasaan Louis XIV dari Perancis. Pada waktu itu
Perancis memiliki jumlah penduduk terbesar di Eropa (lihat Demografi Perancis)
dan memiliki pengaruh hebat terhadap politik, ekonomi, dan budaya Eropa.
Perancis menjadi, dan ditetapkan selama beberapa waktu, bahasa umum dalam
urusan luar negeri. Banyak Pencerahan terjadi di dalam lingkaran intelektual
Perancis, dan banyak penemuan ilmiah berasal dari ilmuwan Perancis pada abad
ke-18. Selain itu, Perancis memiliki berbagai jajahan di Amerika, Afrika dan
Asia
b. Monarki ke Republik
Deklarasi Schuman tanggal 9 Mei 1950 di Quai
d'Orsay di Paris dianggap sebagai dasar berdirinya Uni Eropa dan dirayakan
setiap tahun sebagai Hari Eropa oleh UE. Penyerangan Bastille tanggal 14 Juli
17 Kerajaan memerintah Perancis hingga Revolusi Perancis, tahun 1789, Louis XVI
dan istrinya, Marie Antoinette, dieksekusi (tahun 1793), bersama ribuan warga
sipil Perancis lainnya. Setelah berbagai skema pemerintahan pendek, Napoleon
Bonaparte mengambil alih pemerintahan Republik tahun 1799, menjadikannya Konsul
Pertama, dan kemudian Kaisar apa yang sekarang dikenal sebagai Kekaisaran
Pertama (1804–1814). Dalam beberapa perang, pasukannya menguasai sebagian besar
benua Eropa, dengan anggota keluarga Bonaparte ditunjuk sebagai raja dari
kerajaan-kerajaan yang baru didirikan.
Setelah kekalahan terakhir Napoleon
tahun 1815 dalam Pertempuran Waterloo, monarki Perancis dibentuk kembali, tapi
dengan pembatasan konstitusional baru. Tahun 1830, sebuah pemberontakan warga
sipil memaksa pembentukan Monarki Juli konstitusional, yang berjalan hingga
1848. Republik Kedua yang berusia pendek ini berakhir tahun 1852 ketika
Louis-Napoléon Bonaparte memproklamirkan Kekaisaran Kedua. Louis-Napoléon
mundur setelah kekalahan dalam perang Perancis-Prusia tahun 1870 dan rezimnya
digantikan oleh Republik Ketiga.
Perancis memiliki jajahan kolonial,
dalam berbagai bentuk, sejak awal abad ke-17 hingga 1960-an. Pada abad ke-19
dan 20, imperium kolonial seberang laut globalnya terbesar kedua di dunia
setelah Imperium Britania. Pada puncaknya, antara 1919 dan 1939, imperium
kolonial Perancis kedua membentang hingga 12.347.000 kilometer persegi (4.767.000
sq mi). Termasuk Perancis Metropolitan, total wilayah daratan dibawah
kedaulatan Perancis mencapai 12.898.000 kilometer persegi (4.980.000 sq mi)
tahun 1920-an dan 1930-an, yang mencakup 8.6% dari total daratan dunia.
Meskipun menang dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Perancis mengalami banyak kematian dan kerugian material (dan meskipun hanya sebagian kecil teritorinya diduduki selama Perang Dunia I, teritori metropolitannya diduduki seluruhnya oleh Jerman selama perang kedua). Tahun 1930-an ditandai oleh berbagai reformasi sosial yang diperkenalkan oleh pemerintah Front Populer. Republik Keempat dibentuk setelah Perang Dunia II dan, selain pertumbuhan ekonomi yang spektakuler (les Trente Glorieuses), negara ini berusaha mengelola status politiknya sebagai negara bangsa dominan. Perancis berusaha menjaga imperium kolonialnya, tapi kemudian menjadi masalah. Usaha 1936 untuk mengambil kembali kontrol atas Indocina Perancis mengakibatkan tercetusnya Perang Indocina Pertama, yang berakhir dalam kekalahan Perancis di Pertempuran Dien Bien Phu tahun 1954. Beberapa bulan kemudian, Perancis menghadapi konflik baru, dan lebih besar di Aljazair.
Meskipun menang dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Perancis mengalami banyak kematian dan kerugian material (dan meskipun hanya sebagian kecil teritorinya diduduki selama Perang Dunia I, teritori metropolitannya diduduki seluruhnya oleh Jerman selama perang kedua). Tahun 1930-an ditandai oleh berbagai reformasi sosial yang diperkenalkan oleh pemerintah Front Populer. Republik Keempat dibentuk setelah Perang Dunia II dan, selain pertumbuhan ekonomi yang spektakuler (les Trente Glorieuses), negara ini berusaha mengelola status politiknya sebagai negara bangsa dominan. Perancis berusaha menjaga imperium kolonialnya, tapi kemudian menjadi masalah. Usaha 1936 untuk mengambil kembali kontrol atas Indocina Perancis mengakibatkan tercetusnya Perang Indocina Pertama, yang berakhir dalam kekalahan Perancis di Pertempuran Dien Bien Phu tahun 1954. Beberapa bulan kemudian, Perancis menghadapi konflik baru, dan lebih besar di Aljazair.
Debat mengenai mungkin atau tidak
menjaga kontrol terhadap Aljazair, yang kemudian rumah bagi satu juta penetap
Eropa, menghancurkan negara dan hanpir memulai perang sipil. Tahun 1958,
Republik Keempat yang lemah dan tidak stabil berubah menjadi Republik Kelima,
yang memiliki kekuasaan Presiden lebih diperkuat. Pemimpin pertamanya, Charles
de Gaulle berusaha mempersatukan negara sementara mengakhiri perang. Perang
Aljazair dan perang sipil Perancis-Perancis yang berlangsung di ibukota
Algiers, berakhir dengan negosiasi damai tahun 1962 yang membawa kemerdekaan
Aljazair.
Dalam beberapa dekade terakhir,
rekonsiliasi dan kerjasama Perancis dengan Jerman telah membuktikan sentral ke
politik dan integrasi ekonomi Uni Eropa, termasuk perkenalan euro bulan Januari
1999. Perancis telah menempati garis depan negara anggota Uni Eropa yang
mencoba memanfaatkan kesempatan persatuan keuangan untuk membentuk sebuah badan
politik, pertahanan, dan keamanan Uni Eropa yang lebih bersatu dan mampu.
Elektorat Perancis memilih menentang ratifikasi Perjanjian Konstitusional Eropa
bulan Mei 2005, tapi Perjanjian Lisboa diratifikasi oleh Parlemen pada Februari
2008.
Daftar Pustaka
file:///H:/tumbuhnya-negara-nasional.html
http://www.bukamata.info/2011/05/menilik-jejak-islam-di-eropa-barat-1.html
http://www.slideshare.net/cantiikku/terjatuhnya-kerajaan-granada-dan-toledo#