blog

Assalamualaikum Wr Wb
widgeo.net

Minggu, 30 Desember 2012

KERAJAAN NASIONAL EROPA


1.1  Tumbuhnya Negara Nasional

Yang dimaksud negara nasional di Eropa adalah negara-negara yang diperintah oleh bangsa sendiri. Terbentuknya negara nasional pada mulanya didasarkan pada adanya persamaan bahasa atau kebudayaan baru kemudian atas kesadaran nasional.
Negara nasional pertama yang terbentuk serta mencapai kesatuan di Eropa Barat yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis dan Belanda.
Negara-negara nasional Eropa menjalankan politik merkantilisme yaitu paham yang melaksanakan kegitan perdagangan yang diatur sepenuhnya oleh negara untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif. Keuntungan perdagangan diwujudkan dalam bentuk logam mulia(emas) sebanyak mungkin sebagai ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan negara (Raja).
Bagaimanakan perkembangan kehidupan negara-negara nasional di Eropa antara abad 16-18 dalam bidang ekonomi?
Bagi negara-negera yang menjalankan merkantilisme perencanaan perekonomiannya diatur sebagai berikut:
1. Berusaha memiliki logam mulia sebanyak-banyaknya
2. Menggalakan perdagangan luar negeri untuk melengkapi perdagangan dalam negeri.
3. Menggalakkan kegiatan industri yang mengubah bahan baku menjadi bahan jadi untuk diekspor.
4. Menggalakan pertambahan penduduk sebab banyak tenaga kerja yang banyak diperlukan untuk industri.
5. Negara mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur bila dianggap perlu.
Posted by »Sefrian®

Berikut terbentuknya negara-negara itu sebagai berikut:
a.      Spanyol
Latar belakang terbentuknya negara nasional Spanyol adalah sejalan dengan sentimen terhadap kekuasaan Islam di Spanyol sejak tahun 711 (abad 8 ) sampai 1492 ( abad 15) yaitu dinasti Ummayah yang berpusat di Cordoba (disebut pula Kalifah Barat)
Konsolidasi Spanyol tercapai pada tahun 1469 setelah terjadi perkawinan antara Ratu Isabella dari kerajaan Kristen Castilia dengan Raja Ferdinand dari kerajaan Kristen Arragon. Pada tahun 1492 kota Islam yang terakhir yaitu Granada berhasil direbut mereka. Kesatuan Spanyol pada waktu itu kurang utuh bila dibandingkan Perancis dan Inggris karena ada konflik Ras, agama, bahasa dan perasaan kebangsaan lokal.
b.      Portugal
Cikal bakal negara nasional Portugal merupakan Subvasal dari kerajaan Leon Castillia (Spanyol). Pada abad 14 yaitu tahun 1385 tentara Portugal dibantu Inggris memerangi Kerajaan Castilia dan kalah sehingga ambisi untuk menaklukan Portugis terhenti.
c.       Inggris
Nasionalisme Inggris tumbuh sejalan dengan pertentangan antara kaum bangsawan (Inggris) dan Raja Inggris (asal Perancis). Terjadi perang 100 tahun antara tahun 1337-1453 antara Raja Perancis melawan Vasalnya (raja Inggris) berakhir dengan lenyapnya daerah raja Inggris di Perancis. Era baru Inggris terjadi pada masa raya Henry VII Tudor. Ia Raja yang dapat memahami dan menghayati aspirasi rakyat Inggris. Keturunannya yaitu Henry VIII dan Elizabeth I dapat membawa Inggris pada suatu kedudukan yang sama dengan negera Eropa lainnya. Dalam perang armada tahun 1588 melawan Spanyol, Inggris bersekutu dengan Belanda dan unggul. Sejak itu kekuasaan maritim Inggris terus berkembang.
d.      Prancis
Negara Nasional Prancis dirintis sejak Lous IX dari dinasti Capet abad 13 yang berhasil memperluas Royal Domein meliputi separuh dari wilayah Prancis. Namun ada salah satu masalah yaitu pertikaiannya dengan Vasalnya yang kuat yang sekaligus adalah raja Inggris.Perang 100 tahun melawan Inggris yang telah disinggung di atas telah menumbuhkan sentimen nasional di Prancis. Kematian seorang pahlawan wanita Prancis bernama Joan d’Aarc ( Jeanne d’Arc) pada tahun 1431 telah menjadi faktor pemersatu. Pada mulanya perang bercorak perang feodal berakhir menjadi perang nasional. Sebagai penjelasan berikutnya dapat Anda baca uraian negara nasional Belanda berikut ini.
e.       Belanda
Yang dimaksud Belanda pada wakut itu meliputi Belanda selatan (Belgia) dan Belanda Utara (negeri Belanda sekarang). Kota-kota merdeka (city states) merupakan unit-unit politik yang independen meliputi 17 propinsi antara lain Antworpen, Brussel, Rotterdam, Utrech dan seterusnya. Pada masa pemerintahan Phillip II (1556-1598) menggantikan ayahnya yaitu Charles X Habsburg, Spanyol mengalami kejayaan dan wilayahnya termasuk Belanda dan Austria. Ia menganggap Belanda sebagai satelit Spanyol dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan Spanyol. Iapun anti protestan yaitu agama yang dianut sebagian besar orang Belanda Utara. Maka pada tahun 1567 timbul pemberontakan terhadap kekuasaan Spanyol. Pada tahun 1580 Spanyol menutup pelabuhan Lisabon bagi pedagang Belanda (Apa dampaknya bagi Belanda?). Tahun 1581 Belanda Utara memproklamirkan diri sebagai Republik, namun tidak diakui oleh Spanyol baru pada tahun 1648 Spanyol mengakui Republik Belanda.

1.2 Kerajaan nasional spanyol
Adalah Aragon, sebuah propinsi paling utara Spanyol yang berbatasan langsung dengan Perancis. Di sejumlah tempat di propinsi ini ternyata masih tercecer kenangan sejarah Islam. Ada beberapa kota yakni ;
Torla, Alquezar dan Ainsa. Ketiga kota ini masuk kedalam wilayah propinsi Aragon. Selama abad 13, 14 dan 15 bangunan dan menara khas gaya Mudejar memang tetap dipertahankan di hampir seluruh pelosok Spanyol. Torla adalah kota yang berada di salah satu puncak gunung pegunungan Pirenia Spanyol yang berjarak hanya sekitar beberapa puluh km dari perbatasan Perancis. Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional yang dilindungi Negara dan merupakan warisan dunia yang dilindungi. Batu-batu cadas besar yang menghiasi pegunungan ini terlihat gagah dan angker, mengingatkan suasana perjalanan dari Mekah ke Madinah ketika pergi haji atau umrah. Kota Torla berada di sisi kiri jalan menuju Taman Nasional. Puncak gunungnya yang berwarna putih kapur menjadi latar belakang pemandangan kota tua ini. Sementara menara gereja dengan salibnya yang dipasang di ujungnya terlihat mendominasi kota tersebut. Namun demikian warna Islam tetap terlihat melalui bentuk dan tata cara pengaturan kotanya. Bahkan menara gereja terlihat bahwa dulunya adalah menara dimana muazin mengumandangkan azan. Saya membayangkan suatu ketika dulu, ratusan tahun yang lalu mustinya penduduk kota ini, di jam-jam seperti ini sedang berduyun-duyun berjalan menuju masjid yang sudah berubaha menjadi gereja tersebut demi memenuhi panggilan azan untuk shalat, La Plaza Mayor adalah bekas benteng kuno yang dibangun kembali oleh raja Philip II pada tahun 1515-1516 untuk melindungi kota dari serangan musuh. Tak ayal lagi, benteng ini dulunya pasti milik Islam. Merekalah yang membangunnya ratusan tahun sebelum pembangunannya kembali Alquezar, sebuah nama berbau Arab yang dalam bahasa Spanyol berarti benteng, sama dengan bahasa aslinya, adalah sebuah istana tua berbenteng yang berdiri di atas bukit di pegunungan ‘ Sierra Guarra’, Aragon. Istana ini dibangun oleh Jalaf ibn Rasid pada awal abad ke 9 dan sekaligus berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi ibu kota Barbastro yang terletak beberapa km dari Alquezar dari ancaman kerajaan Kristen Sobrarbe. Istana ini jatuh pada tahun 1069 M dibawah raja Sancho I yang kemudian menjadikannya sebagai tempat pertahanannya.
Jalanan di dalam kota Alquezar Bangunan dan rumah-rumah tuanya yang terbuat dari batu bata merah, jalan-jalannya yang kecil meliuk dan menanjak serta pintu kota dan benteng lengkap dengan gemboknya. Semua ini adalah bangunan khas gaya Mudejar yang sengaja dipertahankan dan menjadi kebanggaan penduduk setempat hingga kini. Ini jelas terlihat karena mereka memang menuliskannya di papan yang dipasang di depan pintu masuk kota untuk menarik perhatian pengunjungnya. Namun demikian saat ini tak ada satupun peninggalan Islam yang tertinggal di dalam kota benteng  ini.
            Pada tahun 711 M, Jabal ibn Tariq, seorang komandan bani Umayah tiba di semenanjung Iberia ( Spanyol-Portugal) melalui selat Gibraltar. ( Nama ini berasal dari kata Jabal Tarik dengan pengucapan lidah barat). Setahun kemudian daratan yang semula berada dibawah kekuasaan kerajaan Kristen Visigothic ini jatuh ke tangan dinasti Umayah. Ketika itu sebagian besar daratan Eropa masih berada didalam kegelapan. Mereka masih hidup terbelakang dan belum mengenal peradaban.
            Dari semenanjung inilah sedikit demi sedikit pasukan Umayah berhasil memperluas kekuasaan hingga mencapai sebagian besar wilayah Pay Basque di pegunungan Pirenia-Perancis hingga 200 tahun lamanya. Mereka bahkan hampir menguasai pedalaman Perancis bila saja pada pertempuran di Poitier pada tahun 733 M tidak berhasil dikalahkan pasukan Perancis dibawah raja Frank Charles Martel. Sementara itu pada tahun 755 M dinasti Umayah di Syam jatuh ke tangan dinasti Abbasiyah yang beraliran Syiah. Abdul Rahman ad-Dakhil, penguasa terakhir dinasti Umayyah berhasil lolos dari kejaran Abbasiyah dan menyelamatkan diri ke Spanyol. Di negri ini ia berhasil mempertahankan satu-satunya kekuasaan dinasti Umayah yang tertinggal dan mendirikan kerajaan Andalusia yang lepas dari kekuasaan pusat Abasiyah.
            Dibawah kekuasaan Abdul Rahman an-Nashir, yang berkuasa antara tahun 912-961, Andalusia mencapai kejayaan pada segala bidang kehidupan. Kerajaan ini secara mutlak menguasai seluruh semenanjung Iberia selama 275 tahun, yaitu hingga tahun 1030 M. Sayang setelah itu ia terpecah menjadi lebih dari 20 ‘ muluk thawaif’ atau kerajaan-kerajaan kecil yang lemah dan menyebar diseluruh Iberia. Yang terkenal diantaranya adalah kerajaan Seville ( 1056-1147) dan Granada ( 1237-1492) sebelum akhirnya benar-benar lenyap setelah ditaklukkan kerajaan Kristen dibawah raja Castilla, Ferdinand II. Kerajaan-kerajaan kecil Islam ini jatuh disebabkan tidak adanya persatuan di dalam tubuh mereka.  Kamu akan melihat kepada orang-orang Mukmin itu dalam hal kasih-sayang diantara mereka, dalam kecintaan dan belas kasihan diantara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh itu merasa sakit maka akan menjalarlah kesakitan itu pada anggota tubuh yang lain dengan menyebabkan tidak dapat tidur dan merasakan demam”. (HR Bukhari). Jadi pihak Kristen sebenarnya hanya memanfaatkan kelemahan tersebut. Orang Spanyol menamakan peristiwa kemenangan mereka itu ‘Reconquista’ yang berarti Penaklukan Kembali. Namun berbeda dengan ketika pasukan Islam berhasil menaklukkan Spanyol dan sekitarnya. Ketika itu penguasa Muslim memberikan 2 pilihan kepada penduduk yang dikalahkannya ; memeluk Islam atau membayar jiziyah ( semacam zakat yang khusus dikenakan kepada non Muslim/kaum dzimmi). Tetapi ketika penguasa Kristen mengalahkan Islam, sebagian besar penduduknya dibantai. Antisemitisme ( budaya membenci orang Yahudi), pengusiran dan pembantaian Muslim adalah hal yang biasa terjadi pada era tersebut.
            Selama 700 tahun kekhalifahan Islam berkuasa, kekhalifahan ini berhasil memperkenalkan tidak saja sains, seni, budaya dan ekonomi namun juga toleransi beragama yang sangat tinggi ke dalam kehidupan negri di ujung selatan Eropa tersebut. Pemeluk ketiga agama samawi yang mendominasi negri tersebut, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi hidup harmonis dan saling menghargai.
Demikian pula sains dan ilmu pengetahuan yang pada masa keemasan kerajaan Andalusia telah mencapai kejayaan mengalami kemunduran. Keduanya bahkan dianggap menentang dan menjatuhkan wibawa gereja di mata umum. Gereja dan para pemimpin agama ( Kristen ) terus berupaya memaksa rakyat agar menjadikan mereka sebagai pimpinan tertinggi yang harus ditaati secara mutlak. Pada zaman ini pula Perang Salib mulai diperkenalkan. Gereja berhasil memprovokasi timbulnya kebencian dan rasa permusuhan yang dalam terhadap Islam.
Akhirnya budaya tahayulpun berkembang pesat menggantikan ilmu pengetahuan dan sains. Kehidupan negri Kristen ini kembali mundur ke belakang. Sementara itu di belahan dunia lain yang tetap dikuasai Islam, yaitu Mamaluk dan kemudian kekhalifahan Otoman yang berpusat di Istambul sedang mengalami kebesaran dan kejayaannya. Itu sebabnya banyak orang Eropa berdatangan ke kota-kota Islam untuk menimba berbagai ilmu pengetahuan. Pada era ini pula muncul para orientalis, yaitu orang-orang Kristen dan Yahudi yang datang ke Yerusalem dan kota-kota besar Islam lainnya untuk belajar tentang Islam dan tradisi Arab namun dengan tujuan ingin menjatuhkan dan mengalahkan Islam.
Perlu menjadi catatan, kejatuhan terakhir kerajaan Islam Granada pada 1492 M sebenarnya lebih disebabkan oleh raja terakhirnya, Abu Abdullah Muhammad binAli, yang kurang memperhatikan salah satu ayat penting dalam Al-Quran. Suatu ketika ia menggabungkan pasukannya kedalam pasukan raja Ferdinand II untuk berperang melawan musuh. Namun apa lacur setelah gabungan pasukan ini menang, Ferdinand berbalik menyerang dan merebut kekuasaan sang raja. Seluruh kekayaannya dirampas hingga ia terpaksa pergi meninggalkan istananya menuju Afrika dan hidup terlunta-lunta dalam kemiskinan.  Dibawah raja Ferdinand II dan istrinya ratu Isabelle inilah kaum Muslimin dan Yahudi mengalami pengusiran secara besar-besaran. « Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah” .(QS.An-Nisa(4):138-139).
Di kemudian hari dunia menyebut penduduk asli Andalusia yang memeluk Islam pada era ketika Muslim berkuasa dengan sebutan Moor / Muladi / Muwallad. Sementara mereka yang tetap ingin memeluk Kristen, agama lama mereka disebut dengan panggilan Mozarab. Kemudian pada era ketika Kristen berkuasa, orang-orang Islam yang tidak mau memeluk Kristen disebut sebagai kaum Mudejar. Kaum ini dikenal sebagai kaum terpelajar. Sayang mereka hanya dapat bertahan beberapa tahun di negri ini sebelum akhirnya diusir dan terpaksa harus meninggalkan tanah Iberia untuk selama-lamanya.
Namun demikian, atas izin-Nya, peninggalan kejayaannya hingga detik ini tidak berhasil begitu saja dihapuskan. Andalusia dengan istana ‘Alhambra’-nya yang megah di Granada, Cordoba dengan ‘ Mezquita’-nya dan Sevilla dengan berbagai bangunannya adalah sebagian contohnya.

Kerajaan Granada dan Toledo
Wilayah Spanyol dan Portugal berada dalam semenanjung yang dulu namanya, Iberia. Sejak abad ke 5 M, daerah ini dikuasai oleh bangsa Vandals, maka wilayah ini, terutarna bagian selaian disebut Vandalusia. Menjelang kedatangan Islam, daerah ini dikuasai oleh bangsa Visigmh (atau disebutjuga bangsa Gothia, atau bangsa Got). Pada awal abad ke 8, menjelang runtuhnya Bani Umayyah, daerah ini sudah dapat dikuasai oleh pemerintahan  Islam. Tercatat ti ga pahlawan Islam yang terkenal berkaitan dengan penaklukan daerah ini. yaitu Tarif ibn Nalik, Tarik bin Ziyad dan Musa ibn Nushair. Tarif ibn Malik dapai dikatakan sebagai perintis. Ia bersama pasukannya menyeberang selat menuju senlenanjung Andalusia, menaiki empat buah kapal yang disediakan Julian, penguasa Cema. Dalam penyerbuannya Tarif memperoleh kemenangan dan kembali ke Afrika utara membawa harta rampasan perang yang cukup banyak, peristiwa ini terjadi pada tahun 91 H.
Padatahun 711M, kemudian disusul oleh pasukan berikutnya yang lebih besar dibawah pimpinan Tarik bin Ziyad, yang didukung oleh bangsa Barbar Tarik bersama pasukan nya menyeberang selat dan mendarat disebuah gunung, yang kemudian nama ini terkenal dengan Gibraltar(JabalTarik). Tarik terus memasuki Spanyol dan dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderck, penguasa Spanyol dikalahkan. Seterusnya, setelah mendapat dukungan dari penduduk setempat, Tarik menaklukan kota-kota berikutnya, seperti Cordova, Granada dan Toledo (ibukotakerajaanGothiasaatitu). Sementara Tarik telah memperoleh kemenangan, kemudian pada tahun 712 M, Musa bin Nushair menyusul dengan pasukannya untuk merebut kota-kota lain. Pasukan Musa dapat menaklukan kota-kota Medina, Sidonia, Karmonia, Seville, Merida, pasukan Musa kemudian bergabung dengan Tarik di Toledo, yang kemudian mereka menuju keutara, menaklukan wilayah Aragon, Castille, Galicia, Sarragosa, Barcelona dan Praus. Pada waktu Tarik dan Musa memenangkan pertempuran-pertempuran dan menguasai kota-kota di Andalusia, maka sejak itulah Spanyol mulai dikuasai oleh Islam dibawah kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Kondisi Kerajaan Granada  dan Toledo PadaMasanya
Jauh sebelumnya, Spanyol adalah satu kerajaan islam dengan nama Andalusia. Sampai akhirnya, satu per satu kota-kota itu direbut oleh Spanyol, Cordoba, Sevilla (pusatekonomi), Jerez (pusatmiliter), Pantai Mediterania dan Lembah Ebro. Tidak seluruhnya, masih ada satu kota tersisa, satu benteng terakhir umat muslim, kota itu disebut Granada dan inilah kisahnya. Granada, atau Emiratal Granatah berdiri tegar disamping kerajaan Castilla dan Aragon. Sebenarnya keinginan Castilla untuk menaklukkan Granada sudah dimulai sejak abad 13, Keinginan ini dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dan agama. Keinginan ini berbuah menjadi semangat reconquista (penaklukkanulang). Menggantikan convivencia, atau hidup dengan Granada. Semangat ini melahirkan sekte besar yang bernama SekteMaria. Tujuannya mempersembahkan tempat peribadatan Granada kepada perawan maria dan orang-orang kudus. Ditambah lagi semangat Perang Salib juga telah menyulut hingga ke Spanyol.
Kehidupan Granada. Granada menjadi tempat berlindung bagi kaum muslim (moor) dan yahudi dari seluruh penjuru Andalusia, sebuah negeri yang makmur dengan militernya yang kuat. Disana terdapat lahan subur dengan air mengalir yang di sebut Vega, kaum bangsawan muslim banyak yang membangun Vila di sana. Bahasa Arab yang berkembang di sana disebut Al Gharbi ( barat) karena banyak mcngandung bahasa latin. Castilladan Aragon. Keduanya adalah kerajaan yang dianggap bertanggung jawab atas hancurnya Andalusia dan Granada. Di kedua wilayah ini, sebenarnya masih ada segclintir kaum muslim dan Yahudi, yang muslim di sebut mudejar, yang Yahudi di sebut Converso, mereka sering mendapat tekanan dan ancaman dari otoritas Spanyol, bahkan dipaksa membantu Castilla dalam menaklukkan Granada.
Para Pemimpin Granada terbagi menjadi yang pro dan anti Castilla, keadaan ini sebenarnya menguntungkan musuh.
1.Pro Castilla Muhamad XII atau Boabdil (kependekan dari Abu Abdullah). Ia menjadi amir saingan setelah memberontak terhadap ayahnya, Abual Hasan Ali. Mendukung perdamaian dengan Spanyol, sosok yang kurang berpengalaman dan mudah dipengaruhi. Otoritas muslim Granada bahkan tidak mengakui Muhammad XII karena berkawan dengan Castilla. Ibrahim Ali AlAttar, prajurit yang sudah sangat tua, namun berpengalaman, sangat berpengaruh di kehidupan Boabdil, bahkan putrinya dinikahi oleh Boabdil.
2. Anti Castilla Abu al Hasan Ali, ayah Boabdil, Amir Granada. Muhamad XIII, dikenal dengan nama AlZagal, atau sang pemberani, dia adalah adik sekaligus sekutu utama Abual Hasan Ali, paman dari Boabdil. Hamid AlZagri, seorang prajurit tua yang gagah berani, komandan garnisun sukarelawan Afrika utara di Ronda dan Malaga. Ridwan Benegaz, Seorang Renegadoz , ksatria kristen yang menjadi mualaf. Kemiliteran Granada. Militer Granada mendapat gaji yang lebih tinggi dibandingkan musuhnya. Pusat kekuatan mereka terletak di Granada, Malaga, Ronda, dan Guadix. Didalam pusat kemiliteran itu terdapat 30 daerah militer dan 13 benteng besar, benteng terpenting adalah Alcazaba yang terletak disudut istana Alhambra. Balatentara direkrut lewat Departemen Pertahanan Granada atau Diwanaljaysh, dengan Jumlah kavaleri 3000 orang dan infanteri 50.000 orang. Sebagian tentara berprofesi sebagai dokter, ahli besi dan zirah, juru tulis.
Kemajuan yang dicapai pada masa Kerajaan Granada dan Toledo
Umat Islam Andalusia telah membuka lembaran baru bagi sejarah perkembangan intelektual Islam, bahkan sejarah intelektual dunia. Andalusia pada masa pemerintahan Arab Muslim menjadi pusat peradaban tinggi. Para ilmuan dan pelajar dari berbagai penjuru dunia berdatangan ke negeri ini untuk menuntut ilmu pengetahuan. Kota-kota di Andalusia seperti, Granada, Cordova, Sevilla, dan Toledo merupakan pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan tempat tinggal kaum intelektual. Berikut beberapa cabang ilmu pengetahuan yang berkembang di Andalusia:
1.Bidang Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.
2.Bidang Geografi dan Sains
3.Bidang Sejarah dan Sosiologi
4.Bidang Agama dan Hukum Islam
5.Bidang Musik dan Kesenian
6.Bidang Bahasa dan Sastra
7.Bidang Pembangunan Fisik.
Penyebab Terjatuhnya Kerajaan Granada dan Toledo
1.Lemahnya Kekuasaan Bani Umayyah II dan Bangkitnya Kerajaan-Kerajaan Kecil di Andalusia.
2.Timbulnya Semangat Orang-Orang Eropa Untuk Menguasai Kembali Andalusia Adapun menurut Badri Yatim, sebab-sebab yang menjadikan kemunduran dan kehancuran Islam Spanyol antaralain disebabkan:
a.Konflik penguasa Islamd engan penguasa Kristen.
b.Tidak adanya ideologi pemersatu.
c.Karena kesulitan ekonomi.
d.Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
e.Karena letaknya yang terpencil dari pusat wilayah dunia Islam yang lain.
3. Terjadinya Pemberontakan
Terjadi beberapa peristiwa dan pemberontakan dan keharusan yang dilakukan oleh golongan-golongan tertentu yang merasa tidak puas, tidak senang, dan cemburu terhadap khalifah yang berkuasa. Pada zaman khalifah Hisyam (788-796M) terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh saudara-saudaranya sendiri, Abdullah dan sulaiman
4. Perubahan Struktur Politis Dizaman HisyamII (976- 1013 )
Terdapat perubahan struktur politis. Hisyam II baru berusia 11 tahun ketika ia menduduki tahta. Karena usianya masih sangat muda, Ibunya yang bernama Sultanah Subh, dan sekretarisnya negara yang bernama muhammad Ibnu Abi Amir, mengambil alih tugas pemerintahan. (Mahmudunnasir,1991:308). Hisyam II tidak mamp umengatasi ambisi para pembesar istana dalam merebut pengaruh dank ekuasaan. Menjelang tahun981M, Muhammad Ibnu Abi Amir yang ambisiusme nya dikan dirinya sebagaip enguasa diktator.
5. Adanya Permintaan Bantuan terhadap Kekuasaan Luar.
Munculnya Dinasti Murabit dari Afrika Utara, yang datang keSpanyol atasp ermintaan al-Mu'tamin untuk membantu untuk melawan Al-fonso, Raja castille. Dengan bantuan ini al-Mu'tamin, Amir Cordova dapat mengalah kan al-Fonso VI. Tetapi, sayangnya dengan kemenangan ini Yusuf Ibnu Tasyifin, rajaDinasti Murabit berhasrat hendak menguasai kekayaan Spanyol.
6.Melemahnya Kekuatan Militerdan Ekonomi
Disintegrasi politik yang terjadi pada waktu itu menyebabkan lemahnya kekuatan militer dan ekonomi, sedangkan faktor ekonomi sangat memegang peranan penting dalam mempersiapkan biaya perang. Orang-orang Kristen rupanya tahu tentang keadaan umat Islam yang sudah doyong itu.
7. Munculnya Kekuatan Kristen di Spanyol
Bersatunya dua kerajaan Kristen, Leandan Castille pada tahun 1230M, telah meningkatkan usaha perebutan kekuasaan terhadap kekuasaan Islam di Spanyol semakin efektif. Tahun1236M. Cordova dapat direbut, dan tahun 1248M. Seville jatuh pula ketangan orang-orang Kristen. Pada waktu yang bersamaan tentara Castille semakin kuat, dan satu per satu kota-kota kekuasaan Islam dapat dikuasainya. Kota Malaga pun jatuh satu ahun kemudian. Kemudian, orang-orang Kristen merencanakan untuk mengambil alih kosta Granada yang masih bertahan. Penaklukan Granada ini tertunda disebabkan oleh terjadinya perselisihan antara Castille dengan Aragon.
  1. RATU ISABELLA I 1451-1504
            Kini, umumnya orang ingat dan menghubungkan nama Isabella I dari Castile tak lain sekedar Ratu yang mencukongi perjalanan Christopher Colombus melintasi Atlantik. Tidak lebih dari itu. Padahal, ada segi lainnya yang lebih penting: dia itu seorang penguasa yang berkemampuan dan bersemangat besar. Yang bikin serentetan keputusan masalah-masalah yang ruwet dan penuh selisih, yang membawa pengaruh dalam dan jauh buat Spanyol dan Amerika Latin selama berabad-abad dan secara tak langsung membawa akibat bagi jutaan manusia sekarang ini.
            Karena sebagian besar kebijaksanaannya diputuskan sesudah bermufakat dengan suaminya Ferdinand dari Aragon yang sama-sama mampu dan teguh hati, dan karena mereka melakukan keputusan bersama itu gandeng-bergandeng tangan, layaklah dianggap mereka itu tercantum sebagai satu gabungan dalam buku ini. Tetapi, nama Isabella disebut lebih dulu daripada berbarengan, karena usul-usulnya biasanya diterima pada saat-saat pengambilan keputusan yang teramat penting dan menentukan.
            Isabella dilahirkan tahun 1451 di kota Madrigal di wilayah kerajaan Castile (kini bagian dari Spanyol). Sebagai gadis remaja dia peroleh pendidikan keagamaan yang ketat dan menjadi seorang Katolik yang taat. Saudara tirinya, Henry IV, jadi Raja Castile dari tahun 1454 hingga matinya tahun 1474. Pada saat itu tidak ada Kerajaan Spanyol. Daerah Spanyol sekarang terbelah-belah jadi empat kerajaan: Castile yang terbesar, Aragon di bagian sebelah utara Spanyol sekarang, Granada di sebelah selatan dan Navarre di utara.
            Di ujung tahun 1469-an, Isabella yang mungkin jadi pewaris mahkota Castile pewaris terkaya di Eropa, menjadi inceran pelbagai pangeran. Saudara tirinya Henry IV, kepingin dia kawin dengan raja Portugis. Tetapi, di tahun 1469, tatkala usianya menginjak delapan belas tahun, dia abaikan keinginan itu tetapi kawin dengan Ferdinand pewaris Kerajaan Aragon. Berang akibat ketidakpatuhan Isabella, Henry menunjuk anak perempuannya, Yuana, menggantikannya. Tetapi ketika Henry meninggal dunia di tahun 1474, Isabella menuntut mahkota Kerajaan Castile. Para pendukung Yuana tidak bisa menyetujui ini hingga pecahlah perang saudara. Menjelang bulan Februari 1479 pasukan Isabella peroleh kemenangan. Raja John II dan Aragon mati di tahun itu juga dan Ferdinand menaiki tahta kerajaan Aragon. Sesudah itu Isabella dan Ferdinand memerintah sebagian besar Spanyol secara bersama-sama.
            Dalam teori, kedua kerajaan Aragon dan Castile masih tetap terpisah, begitu juga pemerintahannya. Tetapi dalam praktek Ferdinand dan Isabella mengambil keputusan-keputusan bersama-sama dan berperan sebagai penguasa gabungan terbaik di seluruh Spanyol. Selama dua puluh tahun pemerintahan gabungannya, politik dasar mereka adalah membangun satu kesatuan kerajaan Spanyol yang diperintah oleh satu lembaga kerajaan yang kuat. Salah satu proyek pertamanya adalah penaklukan Granada, satu-satunya bagian dari semenanjung Iberia yang masih berada di bawah kekuasaan orang Islam. Pertempuran bermula tahun 1481 dan berakhir tahun 1492 dengan kemenangan mutlak di pihak Ferdinand dan Isabella. Dengan penaklukan Granada, daerah Spanyol hampir sama luas dengan daerah Spanyol sekarang ini. (Kerajaan kecil Navarre dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaannya oleh Ferdinand tahun 1512 sesudah Isabella meninggal dunia).
            Pada saat-saat permulaan pemerintahannya, Ferdinand dan Isabella mendirikan pengadilan Spanyol. Pengadilan merupakan forum pengadilan gerejani, gabungan dari hakim, juri, jaksa penuntut dan penyelidik kepolisian. Pengadilan ini terkenai baik karena kekejaman hukumnya maupun ketidakadilan cara-caranya. Para tertuduh kecil harapan dan tak punya kemungkinan samasekali bela diri terhadap tuduhan yang ditimpakan kepadanya. Mereka tidak diberitahu samasekali bunyi tuduhan, bahkan nama-nama si penuduh. Tertuduh yang menyangkal tuduhan dipermak habis hingga mengaku. Menurut perkiraan lama, sedikitnya 2000 orang dibakar selama dua puluh tahun pertama berlakunya pengadilan Spanyol itu, tetapi kabar-kabar berikutnya jumlah itu makin menyusut. Pengadilan Spanyol itu dipimpin oleh seorang pendeta amat fanatik, Tomas de Torquemada, pendeta yang biasa menerima pengakuan pribadi Isabella. Kendati pengadilan sudah diberi limpahan wewenang oleh Paus, dalam praktek dia di bawah pengawasan raja-raja Spanyol. Pengadilan inkuisisi ini sebagian dimaksud agar terjamin keseragaman agama, dan sebagian dimaksud untuk menggencet mereka yang beroposisi terhadap Raja. Di Inggris, pangeran-pangeran feodal selalu bisa memelihara kekuatan cukup untuk mengawasi kekuasaan Raja. Pangeran feodal Spanyol suatu saat juga punya wibawa, tetapi raja-raja Spanyol mampu menggunakan pengadilan inkuisisi sebagai senjata menghadapi pangeran feodal yang tidak mau dicucuk hidung begitu saja, karena itu mereka juga mampu membangun suatu monarki yang terpusat dan absolut. Mereka juga gunakan itu untuk punya pengawasan lebih besar terhadap pendeta-pendeta Spanyol.
            Tetapi, tujuan utama pengadilan inkuisisi adalah mereka yang dicurigai murtad dari agama, khusus Yahudi dan Islam yang sedikitnya sudah berpindah jadi Katolik tetapi secara diam-diam masih tetap menjalankan ibadah agama asalnya. Pada mulanya, pengadilan inkuisi tidaklah ditujukan melawan Yahudi. Tetapi, di tahun 1492, atas tekanan si fanatik Torquemada, Ferdinand dan Isabella menandatangani sebuah dekrit yang isinya memerintahkan semua Yahudi Spanyol masuk Kristen atau angkat kaki tinggaikan Spanyol dalam tempo empat bulan, tanpa boleh membawa barang miliknya walau sepotong. Buat Yahudi Spanyol yang berjumlah sekitar 200.000 orang, perintah pengusiran ini betul-betul suatu malapetaka dan banyak yang menghembuskan napas terakhir sebelum kaki sempat menyentuh pelabuhan yang aman. Untuk Spanyol, pengusiran ini berarti kehilangan sejumlah besar penduduk yang paling rajin dan paling berkeahlian dalam dunia dagang dan pertukangan sehingga menyebabkan kemunduran ekonomi yang hebat.
Tatkala Granada menyerah, perjanjian damainya menyediakan peluang buat kaum Muslimin yang ada di Spanyol diijinkan boleh tetap beribadah menurut ajaran agamanya. Kenyataannya, pemerintahan Spanyol tak lama sesudahnya mengkhianati perjanjian itu. Oleh sebab itu kaum Muslimin berontak, tetapi dapat ditumpas. Tahun 1502 semua kaum Muslimin yang berada di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau dihalau pergi, pilihan seiupa yang pernah disodorkan kepada kaum Yahudi sepuluh tahun sebelumnya. Meskipun Isabella seorang pemeluk Katolik yang taat, dia tak pernah mengijinkan keortodoksannya mengganggu nasionalisme Spanyolnya. Dia dan Ferdinand berjuang keras dan berhasil meyakinkan bahwa gereja Katolik di Spanyol diawasi oleh Kerajaan Spanyol, bukan oleh Paus. Ini merupakan salah satu sebab mengapa kaum pembaharu Protestan di abad ke-16 tak berkesempatan peroleh kemenangan di Spanyol. Yang teramat menonjol di masa pemerintahan Isabella, tentu saja, penemuan dunia baru oleh Christopher Colombus yang juga terjadi di tahun 1492 yang menentukan dan penting. Ekspedisi Colombus disponsori oleh kerajaan Castile. (Tetapi, cerita bahwa Isabella melelang permatanya untuk membeayai ekspedisi tidaklah benar).
            Isabella meninggal dunia tahun 1504. Selama hidupnya dia melahirkan seorang putra dan empat putri. Putranya Yuan meninggal tahun 1497. Puterinya yang paling terkenal adalah Yuana. Ferdinand dan Isabella mengatur agar Yuana kawin dengan Philip I (si tampan) putera Kaisar Hapsburg Austria dan pula ahliwaris Kerajaan Burgundy. Hasil dari perkawinan dinasti yang luar biasa ini, cucu Isabella, Raja Charles V, mewariskan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Eropa. Dia juga terpilih jadi Kaisar Roma yang suci dan merupakan orang terkaya dan Raja terkuat di Eropa pada masanya. Daerah yang berada di bawah kekuasaanya termasuk Spanyol, Jerman, Negeri Belanda, Belgia, Austria, Swiss, sebagian besar Italia, sebagian Perancis, Cekoslowakia, Polandia, Honggaria, dan Yugoslavia dengan tambahan sebagian besar daerah Amerika Selatan. Baik Charles V maupun puteranya Philip II penganut Katolik yang taat, yang sepanjang masa pemerintahannya menggunakan kekayaan Amerika Selatan untuk membiayai perang melawan negara-negara Eropa Utara yang menganut Protestan. Jadi, perkawinan antar dinasti yang diatur Ferdinand dan Isabella mempengaruhi jalannya sejarah Eropa selama hampir seabad sesudah kematian mereka.
Sekarang saya akan menyimpulkan kerja besar dan pengaruh Ferdinand dan Isabella. Berkat kerjasama keduanya, mereka berhasil membangun kerajaan Spanyol yang bersatu, yang daerah perbatasannya cukup mantap, tak mengalami perubahan selama lima abad. Mereka berhasil membentuk pemerintahan monarki yang terpadu, tersentralisir, dan mutlak di Spanyol. Pemberontakan kaum Muslimin dan Yahudi punya konsekuensi penting baik bagi mereka yang terhalau maupun bagi Spanyol sendiri. Ketaatan mereka yang teguh kepada agama dan pendirian pengadilan inkuisisi punya akibat mendalam terhadap keseluruhan masa depan Spanyol. Pokok terakhir dari hasil-hasil yang telah dicapai membuka permasalahan. Secara sederhana seseorang bisa bilang, pengadilan inkuisisi membikin hambatan bagi perkembangan intelektual Spanyol. Di abad-abad sesudah tahun 1492, umumnya Eropa Barat telah mencapai tingkat kemeriahan kemajuan ilmu pengetahuan dan ketinggian intelektual. Hal ini tidak terjadi di Spanyol. Di suatu masyarakat yang tiap orang yang punya beda pendapat selalu dicekam bahaya penangkapan oleh pengadilan inkuisisi, tidak aneh jika masyarakat macam itu kehilangan pribadi samasekali. Negeri-negeri Eropa lainnya memperbolehkan adanya beda pendapat. Di Spanyol, inkuisisi cuma membolehkan Katolik yang dua puluh empat karat. Menjelang tahun 1700, Spanyol merupakan negeri yang jompo secara intelektual dibanding lain-lain negeri Eropa Barat. Memang, meskipun hampir lima abad sesudah Ferdinand dan Isabella untuk pertama kali mendirikan pengadilan inkuisisi, dan kendati lebih dari 140 tahun sejak inkuisisi akhirnya dihapus, Spanyol masih tetap belum pulih dari akibat-akibatnya.
            Lebih dari itu, pendukungan atas ekspedisi Colombus meneguhkan fakta bahwa sebagian besar Amerika Selatan dan Tengah menjadi jajahan Spanyol. Ini artinya kebudayaan Spanyol dan adat-istiadatnya --termasuk pengadilan inkuisisinya-- tegak berdiri di sebagian terbesar benua baru. Tidaklah mengherankan, akibat Spanyol secara intelektual lebih terbelakang ketimbang umumnya Eropa Barat, dengan sendirinya jajahan Spanyol pun lebih terbelakang dibanding dengan jajahan Inggris di Amerika Utara. Dalam hal mempertimbangkan di mana Isabella mesti ditempatkan di daftar urutan buku ini, satu faktor harus dipertimbangkan, ialah. apakah perisitiwa-peristiwa itu bisa terjadi tanpa Isabella. Memang benar, jiwa jihad sudah begitu kuat di Spanyol, karena selama 700 tahun terlibat pergulatan menaklukkan kembali jasirah Iberia dari orang Islam. Sesudah perjuangan itu membawa hasil yang sukses di tahun 1492, Spanyol punya pilihan menentukan arah ke mana dia mau pergi. Adalah Ferdinand dan Isabella --khususnya. Isabella yang menentukan arah dan tujuan keortodoksan agama yang tak kenal kompromi. Tanpa pengaruhnya, tampaknya amat mungkin Spanyol akan tetap mendekam sebagai masyarakat yang pluralistik.
            Mungkin lumrah membandingkan Isabella dengan Ratu Elizabeth I dari Inggris yang lebih masyhur. Elizabeth sedikitnya sama berkemampuannya dengan Isabella. Dan karena dia banyak sedikitnya berprikemanusiaan dan punya toleransi, dia tampak lebih merupakan penguasa yang dikagumi. Tetapi, Elizabeth kurang kadar jiwa inovatomya ketimbang Isabella dan tak sedikit pun tindak lakunya punya pengaruh mendalam seperti halnya Isabella membentuk peradilan inkuisisi. Meskipun beberapa sikap politik Isabella terlampau kotor dan penuh dendam kesumat, tidak banyak raja-raja dalam sejarah yang punya pengaruh begitu berjangka jauh seperti dia.
1.3 kerajaan nasional portugal
A. Sejarah Negara Portugal
Republik Portugal adalah sebuah negara di Eropa bagian barat daya. Negara ini berbatasan dengan Spanyol di sebelah utara dan timur. Di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Atlantik. Selain itu,Portugal juga mempunyai daerah di MadeiraAzores dan Kepulauan Selvagens. Portugal mengklaim sebuah daerah kecil bernamaOlivença yang dikuasai Spanyol sejak Kongres Wina. Nama lama atau latin dari negara ini adalah Lusitania. Kata "Portugis" sering dipakai untuk menyebutkan penduduk atau orang yang berasal dari Portugal. Kata ini juga sebutan untuk bahasa yang dipakai oleh bangsa ini. Negara-negara berbahasa Portugis sering disebut sebagai negara-negara Lusophone.
Negara Portugal yang dulunya menjadi satu dengan Spanyol adalah negara kecil di bagian paling barat Eropa dengan komunitas agama Katolik. Oleh sebab itu pada zamannya, Paus Agung menyatakan Portugal memisahkan diri dari Spanyol untuk memperkokoh kekuatan agama Katolik dengan memperluas komunitas Katolik di setiap bagian negara di Eropa. Lahirnya peradaban Portugis bermula dari ibukota lama sejak abad X, yaitu kota Guimaraes di wilayah Minho yang pemandangannya asri sepanjang sungai Selho. Pemerintahannya diawali oleh Raja D. Henrique pada tahun 1112, diteruskan oleh anaknya Afonso Henrique yang kemudian menyatakan pada 24 Juni 1128 adalah hari kebangkitan bangsa Portugis. Namun hari kemerdekaan diperingati pada 1 Desember.
Di negara itu, kita masih bisa melihat Istana yang dibangun oleh Raja D. Henrique (Palace of the Dukes of Braganza) berdiri dengan kokoh berikut isinya pun tertata lengkap. Begitu pula Menara dengan tinggi 28 meter yang ditemukan oleh Countess Mumadona pada tahun 996, berdampingan dengan Istana. Bentuk bangunan di kota-kota yang ada pada negara ini mempunyai ciri khas yang sama dengan kebanyakan kota di Eropa yang dipenuhi bangunan-bangunan tua, namun arsitektur bergaya mediterania banyak pula dijumpai mengingat dahulu negara ini pernah dijajah bangsa Arab, dan bangunan tua ini tetap dijaga dengan baik berdampingan dengan gedung-gedung baru yang modern.
Boleh dikatakan negara ini termasuk kategori miskin karena tidak mempunyai hasil bumi. Penduduknya kebanyakan bekerja di pabrik-pabrik kepunyaan perusahaan negara adi kuasa, namun pembangunan fisik negara ini sangatlah maju oleh karena Portugal tergabung dalam Union Eropa yang mana seluruh pembangunan fisik dibantu sepenuhnya. Maka dari itu tidak terlihat sedikitpun jalan yang berlubang dan hampir semua jalan bebas hambatan. Namun Portugal adalah negara dengan tingkat pajak sangat tinggi. Salah satu yang menonjol dari pendapatan negara ini adalah dari minuman wine (anggur). Salah satu negara bagiannya yaitu Porto adalah pemasok wine di dunia. Seperti terlihat dari seberang sungai (Rio da Vila) di Ribeira berjejer pabrik-pabrik wine dengan berbagai nama, dan di sepanjang jalan di luar      kota dihiasi kebun-kebun anggur berkualitas baik.
Masyarakat Portugis sangat menghargai leluhurnya, kebiasaan turun temurun tetap dilestarikan. Pada kenyataannya mereka sangat ramah dan saling menghargai antar sesama bangsanya maupun bangsa lain, hidup berdampingan dengan harmonis. Salah satu contoh ketika saya melacak sebuah masjid yang berada di A Ver o Mar, kami kehilangan arah dan meminta bantuan kepada salah seorang ibu yang baru keluar dari gereja berjalan kaki, lalu kami bertanya di mana kira-kira posisi alamat juru kunci masjid tersebut? Si ibu itu dengan sangat akurat menerangkannya bahkan ketika kami terlihat kebingungan, dia bersedia ikut mengantarkan ke rumah juru kunci masjid. Ternyata berita yang saya dengar mengenai kebencian Portugis terhadap umat muslim tidak saya temukan di sana, karena ketika baru tiba di Portugal tujuan saya pertama-tama menemukan masjid untuk mendapatkan jadwal puasa.

            Melalui internet terlacak ada 4 masjid di kota Porto dan saya mendatangi keempatnya yaitu Sala de Culto A Ver o Mar, Mesquiata Sanguedo, Sala de Culto Porto (Lugar Da Batalha), Lugar de Culto Islamico do Pirto yang dikelola oleh umat Muslim bangsa Maroko. Dan, yang lebih menakjubkan adalah masjid di kota Lisbon yang sudah berusia 100 tahun didirikan oleh umat Muslim bangsa Turki. Dahulunya masjid yang berada di pusat ibukota Portugal ini hanya muat untuk 500 jamaah, namun setelah di renovasi oleh pemerintah pada tahun 1991, kini dapat menampung 6000 jemaah. Ini menunjukkan bahwa toleransi beragama di negara ini sangat baik. Alangkah indahnya hidup ini jika saling menghargai antar sesama.
Dalam keluarga tradisional Portugis ikatan silaturahim antara orangtua dan anak sangat kuat, tradisi kumpul bersama satu kali seminggu wajib dilaksanakan dan saat itulah sang ayah memasak makanan favorit untuk anak dan cucunya. Dalam mendidik anak maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan rumah, kekuasaan berada di tangan ibu walaupun sang ibu bekerja, tapi mereka sangat bertanggung jawab melaksanakan perannya di dalam keluarga tak beda jauh dengan keluarga di Indonesia.
Seni Budaya Portugis memang mempengaruhi bangsa Melayu, terlihat dari gerak tari tradisionalnya (Folklore) dan irama musik tari yang dinamis, dapat kita lihat dari tarian Serampang XII yang iramanya tari lagu dua. Namun kecepatannya (2/4) digandakan, gerakan kaki yang melompat-lompat dan lenggok badan serta tangan yang lincah persis seperti tarian Portugis. Sebagai seorang penari tentu saya takjub dengan adanya kaitan budaya antara kedua negara ini, dan sebagai puteri Melayu Serdang, dalam khayalan saya bayangkan ketika guru Sauti menari di hadapan Sultan Sulaiman di Istana Kota Galuh Perbaungan (kini Kabupaten Serdang Bedagai-red). Sungguh betapa cerdas beliau dengan imajinasinya menggabungkan gerak tari Portugis dan Melayu Serdang, sehingga tercipta tari Serampang XII yang terkenal di seluruh dunia itu.Tari tradisional Portugis selalu digelar pada carnaval budaya Viana do Castelo ataupun di lokasi khusus turis yang dibuka 2 kali seminggu. Bukan hanya tari dan musik saja mempunyai kesamaan namun ada juga beberapa kosa kata. Contohnya; sekolah, sepatu, garasi, jendela, dan lainnya. Para wanita Portugis (Senhora da Agonia) terkenal mahir menyulam dan semua pakaian tari mereka bersulam beraneka warna baik penari wanita maupun pria. Sulaman tangan yang halus ini selain untuk baju ada juga berupa selimut, taplak meja, saputangan dan lainnya yang harganya mencapai 500 Euro.
            Sejarah di abad 16 adalah sejarah Portugal sebagai suatu kerajaan yang menjadi adidaya dunia serta sejarah bumi Nusantara yang terdiri dari ratusan kerajaan kecil dan besar namun sangat menarik perhatian kerajaan Portugal serta Eropa pada umumnya karena kekayaan sumber alamnya. Sejarah abad 16 adalah sejarah kolonialisasi dengan jejak-jejak budaya yang bertahan lama. Sebaliknya sejarah abab 20 dan abab 21 adalah sejarah dua negara modern yang berusaha membangun hubungan yang setara dalam dunia yang semakin menyatu. Dalam konteks Indonesia – Portugal, hubungan diplomatik dimulai di tahun 1950an, walaupun pada saat itu belum pada tingkat Kedutaan karena dianggap tidak sejalan dengan prinsip Non Blok yang dipelopori oleh Bung Karno sebagai Presiden RI; namun demikian, Bung karno sendiri telah mengadakan kunjungan kenegaraan ke Portugal pada tahun 1960. Hanya setelah Revolusi pro-Demokrasi 25 April 1974 di Portugal, Indonesia secara penuh membuka Kedutaannya di Lisabon, namun dalam kurun waktu kurang dari setahun hubungan diplomatik tersebut dibekukan karena timbulnya masalah Timor Timur. 

            Selama kurang lebih 24 tahun, kompleksitas dari masalah Timor Timur mengganjal hubungan kedua negara. Hubungan diplomatik mulai berangsur normal kembali setelah Referendum di Timor-Timur di tahun 1999 dan disusul dengan berdirinya negara Timor Leste di tahun 2002. Sejak saat itu intensitas hubungan dan kerjasama Indonesia – Portugal di berbagai bidang dari tahun ke tahun secara berangsur menunjukkan peningkatan yang sangat positif. Kedua Negara kini telah membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral dan di atas lembaran baru tersebut sedang digoresi berbagai platform kerjasama yang akan memberikan kontribusi, baik pada pengembangan kedua negara maupun pengembangan perdamaian di dunia. Secara sederhana dan kasat mata, peningkatan hubungan bilateral RI – Portugal ditandai dengan adanya berbagai kunjungan timbal balik antar pejabat tinggi kedua negara, seperti kunjungan Menlu Portugal Jaime Gama (sekarang Ketua Parlemen Portugal) ke Indonesia pada tahun 2000 dan kunjungan Menteri Perdagangan dan Industri RI ke Portugal pada tahun 2001 serta kunjungan Menlu RI Hassan Wirayuda di tahun 2004. Dalam konteks hubungan antar Parlemen, Ketua DPR-RI, Agung Laksono juga telah melaksanakan kunjungan resmi ke Portugal pada bulan Maret 2008 lalu, dan mengadakan serangkaian pertemuan dengan Ketua Parlemen, Perdana Menteri dan Presiden serta Menlu Portugal. Kunjungan-kunjungan tersebut secara simbolik dapat dimaknai sebagai peneguhan hubungan baik yang telah terjalin antara kedua negara.
 Bagaimana sebenarnya perkembangan hubungan bilateral, sehingga penulis dapat sampai pada keyakinan serta optimisme diatas? 
Perkembangan hubungan bilateral dengan Meningkatnya intensitas hubungan kedua negara dapat dilihat dari beberapa faktor: 
Faktor pertama adalah intensitas hubungan antar pemerintahan yang dapat diukur dari indikator kuantitatif seperti jumlah kunjungan para pejabat negara, jumlah perjanjian kerjasama yang telah diproses untuk ditandatangani dalam waktu dekat serta beberapa barometer kualitatif seperti substansi wacana yang disampaikan oleh berbagai pejabat publik kedua negara tentang negara sahabat, adanya sikap saling mendukung antara kedua negara dalam berbagai fora internasional dan faktor faktor lainnya. Jelas tercatat bahwa dalam konteks hubungan Indonesia Portugal, memasuki tahun 2005 hingga tahun 2008 seluruh indikator di atas menunjukkan peningkatan. 
Faktor kedua adalah meningkatnya intensitas hubungan antar masyarakat yang dapat diukur dari meningkatnya interaksi budaya serta interaksi ekonomi, naiknya kunjungan wisatawan Portugal ke Indonesia, adanya even even budaya dimana budaya Indonesia digelarkan bersama-sama dengan budaya Portugal, berdirinya berbagai organisasi persahabatan antara masyarakat, dimulainya investasi ekonomi dengan prinsip mutual benefit serta adanya inisiatip menyusun berbagai dokumen kerjasama ekonomi dan budaya. 
Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padrão Sunda Kelapa adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu (padrão) yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia, Hindia-Belanda. Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda–Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk “Raja Samian” (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Padrão ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis. 
Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I),[1] sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat. Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia,[2] sementara sebuah replikanya dipamerkan di Museum Sejarah Jakarta.[3]Portugal adalah negara Eropa yang sejarahnya diawali dari abad pertengahan. Pada abad ke-15 dan abad ke-16, Portugal memperoleh status kekuatan dunia selama Era Penjelajahan Eropa yang jajahan kekaisaran Portugalnya termasuk wilayah di Amerika Selatan, Afrika dan Asia. Pada dua abad selanjutnya, Portugal kehilangan banyak kekayaan dan statusnya karena Belanda, Inggris dan Perancis yang mengepung atau menguasai pos perdagangan dan teritori Portugal. Kemunduran militer dimulai dengan dua pertempuran: Pertempuran Alcácer Quibir di Moroko tahun 1578 dan usaha armada Spanyol untuk menguasai Inggris tahun 1588. Portugal adalah anggota yang mendirikan North Atlantic

            Pada tahun 1968 berdiri secara resmi untuk pertama kalinya sebuah lembaga Islam Portugal di Lisabon dengan nama al-Jama’ah al-Islamiyyah lilisybunah. Lembaga ini menyewa sebuah apatermen yang mereka jadi sebagai secretariat lembaga sekaligus sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat. Namun setelah jumlah kaum muslimin yang datang dari negara-negara jajahan ke Portugal kian bertambah dan banyaknya tuntutan, maka pada tahun 1977 negara bagian, akhirnya memberikan sebidang tanah untuk kaum muslimin guna membangun mesjid dan islamic center di Lisabon Dan pada tahun 1985 telah berdiri badan pengawas dari beberapa kedutaan besar negara Islam untuk Portugal di bawah kendali kedutaan besar Maroko. Sekarang di Portugal telah berdiri dua mesjid jami’ dan 17 mushalla yang sebagian besar terletak di Lisabon dan empat mushalla di kota Coimbra bagian tengah Portugal,Filado kondah di utara, Evoradi di selatan dan di Porto kota tertua di Portugal.

1.4 kerajaan nasional inggris
1. Zaman Anglo Saxona.

A.    Suku-Suku Iberia dan Suku-Suku Kelt

Kepulauan Britania sudah dihuni manusia ribuan tahun sebelum tarikhMasehi. Penduduk yang dominan pada zaman purba ini ialah mereka yang berambutkehitam-hitaman sehingga untuk mudahnya mereka sering disebut orang-orang³Iberia´. Di kepulauan Britanian itu orang-orang Iberia melalui berbagai tingkat peradaban dari zaman batu sampai ke zaman logam.Dari abad ke-7 SM sampai abad ke-3 SM, suku-suku bangsa Kelt yang mula-mula mendiami Jerman barat-laut dan negeri Belanda bergerak melintasi benua Eropake segala penjuru. Sebagian dari suku ini menyebrabgi lautan dan menyerbukepulauan Britania secara bergelombang. Orang-orang Iberia yang mendiamikepulauan itu sebagian ditundukkan atau dimusnahkan dan sebagian melarikan diri kedaerah-daerah pegununga di sebelah barat dan utara.Hubungan antara orang-orang Kelt dan orang-orang Iberia di KepulauanBritania mula-mula aialah hubungan antara yang menaklukan dan yang ditaklukan,tetapi keduanya lama kelamaan bercampur. Dareah-daerah Inggris selatan dantenggara merupakan tempat-tempat dimana orang-orang Kelt mencapai tingkatkehidupan ekonomi dan kebudayaan yang tertinggi. Hal ini tidak mengherankankarena daerah-daerah itu sangat baik untuk pertanian dan peternakan. 

B.           Inggris dibawah Kekuasaan Roma
Tahun 55 dan 54 SM balatentara Roma menyerbu Inggris. Tetapi penyerbuanitu belum berakibat dikuasainya Inggris oleh Roma, karena balatentara itu segeraditarik kembali. Kemudian tahun 43 M Roma melakukan penyerbuan lagi danmengalami kemenangan. Cara tentara Roma untuk menjaga dan tetap menguasaiwilayah-wilayah yang telah ditaklukannya ialah dengan membangun jaringan jalanraya yang mrnghubungkan sistem perbentangan yang masing-masing dijaga tentarareguler.
            Salah satu pengaruh Roma yang terpenting terhadap orang-orang Kelt ialahagama Kristen yang masuk ke Inggris pada abad ke-4. Ketika seratus tahun kemudian balatentara serta pejabat-pejabat Roma ditarik kembali ke Roma dan peradaban Romadi Inggris dilanda kemusnahan, maka yang tetap tegak antara sisa-sisa peninggalanRoma ialah agama Kristen diantara suku-suku Kelt.

C.     Serbuan Suku-Suku Germanik 
Menjelang akhir abad ke-4 pusat pemerintahan Roma mulai goyah karenasebab-sebab ekonomi dan politik, dan juga karena serangan-serangan suku-sukuGermanik yang semakin meningkat. Di Inggris, mulai surutnya kekaisaran Romatampak dalam semakin mengganasnya serangan-serangan suku-suku Kelt primitif dariutara dan dari Irlandia terhadap daerah-daerah yang dikuasai pemerintah Roma.Kesulitan-kesulitan yang dialami pusat pemerintahan Roma mengakibatkan semakinsedikitnya tentara dan orang-orang sipil yang dikirim ke Inggris.Pada saat tentara Roma ditarik seluruhnya oleh Inggris pada permulaan abadke-5, suku-suku Germanik dari daratan Eropa mulai berdatangan dalam jumlah besar dan memusnahkan sisa-sisa kebudayaan Roma. Orang-orang Germanik yangmenyerbu Inggris itu ialah dari suku-suku Jute, Angle, dan Saxon, atau sering disebutsuku-suku ³Anglo-Saxon´.Dalam abad ke-16 kekacauan yang ditimbulkan oleh penyerbuan suku-sukuAngle, Saxon, dan Jute sudah mereda. Hubungan antara orang-orang Anglo-Saxondan orang-orang Kelt, yang sebagian besar mendiami bagian barat Inggris, Wales, danSkotlandia, tidak pernah akrab sehingga tidak banyak terjadi saling mempengaruhi.d.

D.    Penyebaran Agama Kristen di Inggris
Agama Kristen masuk di kalangan orang-orang Anglo-Saxon menjelang akhir abad ke-6 dari dua jurusan, yaitu dari selatan dan utara. Penyebaran agama Kristendari selatan mulai dengan mendaratnya Agustinus dari Roma dengan 40 pengikutnyadi daerah Kent. Orang-orang Wales membantu mengkristenkan orang-orang Aglo-Saxon melalui seorang rohaniawan yang bernama Patricius. Pada abad ke-5 iamnegkristenkan Irlandia bernama Columba menyebarkan agama di Skotlandia barat,dan di daerah ini agama Kristen masuk ke Northumbria melalui seorang misionaris bernama Aidan. Agama Kristen yang disebarkan oleh Aidan itu dalam beberapa hal berbeda dari agama Kristen yang dibawa oleh Agustinus.
Keunggulan Gereja Roma di seluruh Inggris ini memungkinkan sentralisasidan kesatuan dalam sistem serta tujuan dalam urusan kegerejaan Inggris. Pengaruhbaik yang disebarkan oleh Gereja tidak saja terasa dalam urusan kenegaraan tetapi juga dalam bidang kebudayaan pada umumnya. Penegetahuan dan kesennian berkembang berkat pengaruh Gereja, terutama kesusasteraan, musik dan arsitektur.Kesusasteraan Anglo-Saxon yang sebelumnya hanya berbentuk lisan, mulai dituliskanoleh para rokhaniwan sehingga sebagian masih dapat tersimapan sampai sekarang.

E.     Serbuan Orang-orang Skandinavia
Menjelang akhir abad ke-8, Inggris mendapat serangan-serangan pertama dariorang-orang Viking. Pada pertengahan abad ke-9, Inggris bagian utara dan timur hampir seluruhnya sudah dikuasai oleh orang-orang Skandinavia. Mereka kemudianmulai mengarahkan serangan-serangan mereka ke Wessex. Tetapi untunglah Wessexwaktu itu memiliki seorang tokoh besar yangmampu menghadapi serangan-seranganViking, ialah raja Alfred (871-899). Setelah tujuh tahun berperang, ia berhasilmengalahkan bangsa Viking dan memaksa mereka menerima perjanjian Wedmore pada tahun 878.Berkat usaha-usaha Alfred, maka putranya yang kemudian menggantikannya,yaitu Edward the Elder, sudah merasa cukup kuat untuk berusaha merebut kembalidaerah-daerah Danelaw. Dengan demikian maka persatuan bangsa Inggris merupakanhasil positif yang tumbuh dari kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperanganmelawan orang-orang Viking.

F.      Feodalisme Tumbuh di Inggris
Sistem ini mulai tampak bentuknya kira-kira dalam abad ke-10 dan mencapaikejayaanya dua abad berikutnya. Feodalisme bukanlah hasil perancanaan, melainkantumbuh dari keadaan setempat. Inggris diperintah oleh seorang raja dan penyatuanseluruh Inggris terlaksana dibawah raja Edgar (959-975). Kata ³feodalisme´sesungguhnya berdasarkan kata ³feudum´ atau tanah titipan. Dan memang sebagian besar negara waktu itu diatur menurut azas feodalisme. Pun dalam tata mayarakat, prinsip yang mennjadi lazim ialah bahwa ³setiap orang memiliki seorang tuan (lord)´yang wajib ia layani dan dari siapa ia memperoleh perlindungan, peradilan, dan jaminan penghidupan. Hubungan pribadi antara bawahan dan atasan merupakan tali pengikat yang mempersatukan seluruh masyarakat, bahkan seluruh negara


G.    Zaman Anglo -Perancisa.
Pemerintahan Edward The Confessor dan Penaklukan oleh NormadiaDi atas telah dikemukaan bahwa para pengganti Canute tidak mampumempertahankan konfederasi Anglo-Denmark, sehingga Inggris berdiri sendiri lagi di bawah seorang raja keturunan Alfred the Wessex, yaitu Edward the Confessor. Jugatelah dikatakan bahwa hubungan Inggris dengan Denmark semakin jauh karena raja baru itu telah berorientasi kepada Prancis. Maka tatkala Edward menduduki tahtaInggris, ia mengangkat orang-orang Normandia dalam kedudukan-kedudukan tinggi baik di lingkungan Gereja maupun dalam pemerintahan.Pada tahun1066raja yang saleh dan lemah itu meninggal dengan mewariskantahta yang menjadi bahan sengketa karena konsep ³kesucian´ yang ia pegang teguhtidak memungkinkan untuk memiliki keturunan. Maka sesudah Edward meninggatanpa mempunyai keturunan yang dipilih oleh ³Witan´ sebagai penggantinya ialahHarold, putra Godwin, Earl of Wessex. Namun pengangkatan Harold ini ditentangoleh Harald Hadrada, raja Norwegia dan William, Duke of Normandy, yang masing-masing seperti juga Harold masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Edwardteh Confessor, dan karenanya merasa berhak juga atas tahta Inggris. Menjelang akhir  bulan September 1066 pasukan Norwegia mendarat dibagian utara Inggris, namudapat dikalahkan oleh Harold. Beberapa minggu sesudah Harold berhasilmengalahkan pasukan-pasukan Norwegia, ia sendiri dikalahkan dan terbunuh oleh pasukan Willian dari Normandia di suatu tempat di Inggris selatan yang bernamaHastings. 

H.    Akibat Penaklukan oleh Normandia
            Sesuai dengan namanya, maka daerah Prancis yang disebut Normandiasesungguhnya dikuasai oleh keturunan orang-orang Skandinavia. Orang-orang Normandia itu tidak berusaha mempertahankan kebudayaan asli mereka, tetapi bahkan menanggalkannya dan mengadopsi kebudayaan Prancis. Dalam segi politik,feodalisme Normandia lebih ketat daripada feodalisme Anglo-Saxon. Williammenjadi Raja Inggris setelah kemenangannya di Hastings. Dengan pemerintahannya,William telah mencergah timbulnya anarki yang merupakan bahaya yang selalumengancam dalam sistem feodal, dan memulai pertumbuhan birokrasi kerajaan yangefektif.William tidak saja mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem pemerintahan, tetapi juga di bidang keagamaan, salah satunya yaitu pemisahan antara peradilan Gereja dan peradilan sekuler. Salah satu akibat penaklukan oleh Normandiayang tidak kalah pentingnya ialah yang mnyangkut bahasa Inggris.

I.       Raja-Raja Anglo-Norman
Sesudah William IWilliam I atau William the Conqueror (si Penakluk) yang meninggal tahun1087 telah mewariskan suatu monarki serta suatu kerajaan yang cukup mantap berkat perpaduan tiga cara pengendalian, aialah melalui sistem feodal, administrasi pusat,dan pemerintahan daerah. Garis Normandia dilanjutkan oleh William Rufus atauWilliam II (1087-1100), putera tertua William I. Di bawah pemerintahan William IIterjadi sengketa antara raja dan Gereja. Penyebab pokok berkisar sekitar kekkuasaandan kekayaan duniawai yang dimiliki gereja dan cenderung menimbulkan rasa cemasdan iri di kalangan sekuler, dan konflik tersebut masih berlanjut tatkala WilliamRufus meninggal dan digantika oleh adiknya, yaitu Henry (1100-1135). Pada masa pemerintahan Henry suasana semakin membaik. Namun setelah kematian Henry I dan digantikan oleh Stephen of Bloissuasana menjadi semakin memburuk dan terjadi anarki dan kesewenang-wenangandan berlangsung teus sampai meninggalnya Stephen tahun1154 yang kemudiandigantikan oleh Henry II.

J.       Pertumbuhan Kota-Kota
Tatkala perdagangan di Eropa Barat mengalami kemunduran sesudahruntuhnya kekaisaran Roma, ikut mundur pulalah kota-kota yang ada di bagian benuaitu. Keadaan di Eropa barat sesudah runtuhnya kekaisaran Roma itu tidak memungkinkan bagi kegiatan perdagangan. Keadaan tersebut berubah berangsur-angsur dalam abad ke-11dan12 tatkala keamanan di Eropa barat mulai membaik.Dengan hidupnya kembali perdangan itu, bangkit pulalah pusat-pusat kegiatan usahadan perdaganganyang dinamakan kota.Lambat laun kota-kota itu menginginkan kebebasan yang lebih besar denganhak-hak sendiri. Keinginan tersebut kemudian dapat terkabul sesudah kota-kota itumemperoleh ³piagam´ (charter) dari raja dengan cara membeli. Hidupnya kembali perdagangan yang mengakibatkan tumbuhnya kota-kota, berakibat pula pada perananuang dalam masyarakat. Selain itu, pertumbuhan kota-kota meningkatkan dinamikamasyarakat, karena penghunu-penghuni kota lebih bersifat terbuka terhadap hal-hal baru.

2. Pemerintahan Henry II (154-1189)
Pada waktu Henry II dinobatkan sebagai raja, ia sebagai Count of Anjou telahmenguasai daerah-daerah luas di Prancis yang meliputi lebih dari separuh negeri itu.Henry II memiliki sifat-sifat kepemimpinan dan dinamika yang memadai. Syarat lainyang harus dipenuhi untuk dapat menguasai daerah-daerah seluas itu ialah suatuaparat permanen yang benar-benar efektif.Suatu paradox dalam sejarah bangsa Inggris, yaitu bahwa kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menumbuhkan kelembagaan yang khas Inggris justru diciptakanoleh tokoh-tokoh yang sesungguhnya termasuk ³orang asing´ di Inggris. Melaluihukum, Henry II telah berhasil memperkuat pemerintahan kerajaan, suatu hal yangsangat diinginkan golongan-golongan menengah dan bawahan waktu itu. Henry II berhasil mencegah anarki dalam kerajaannya, namun sebaliknya ia gagal mencegahdalam keluarganya sendiri. Kedua puteranya memberontak terhadapnya pada tahun1188 dengan bantuan raja Prancis. Perang SalibPerang Salib dimulai tahun1096dan secara terputus-putus berlangsungselama dua abad. Perang ini mula-mula bertujuan utama merebut kembali Jerusalemdari tangan pemeluk-pemeluk agama Islam yang dikabarkan telah memberikan perlakuan kurang baik kepada peziarah-peziarah Kristen ke Tanah Suci itu. Selainmotif agama, terdapat juga motif-motif lain yang mendorong sebagian pesertaexpedisi-expedisi Perang Salib itu.Diantara expedisi-expedisi yang terpenting yaitu: Perang Salib I
(1096-1099),Perang Salib II (1147-1150), dan Perang Salib III(1189-1192). Perang Salib tidak  berhasil mencapai tujuan utamanya yaitu menguasai kembali Jerusalem.

3. Pemerintahan Richard I (1189-1199)
Richard si Hati Singa lebih terkenal sebagai pahlawan Perang Salib III, dansebagai jago perang´ ia tentunya kuran tertarik kepada soal-soal rutin administrasi pemerintahan. Hak-hak khususnya sebagai raja ia gadaikan kepada adiknya John,dan bangsawan-bangsawan kaya. John pada waktu itu sudah terkenal sebagai orangyang tidak bijaksana dan sukar dipercaya.Selama masa pemerintahan Richard, sesungguhnya pimpinan pemerintahandipegang oleh para ³justiciar´, yaitu hakim agung dan pejabat kerajaan tertinggi,mula-mula William Longchamps dan kemudian Hubert Walter. Hubert Walterberhasil dalam menjaga ketertiban dan keamanan, dan selain itu ia menempuh suatukebijaksanann baru dengan memberikan kepercayaan dan tanggungjawab lebih besar kepada golongan menengah di kota-kota. Pemerintahan yang dijalankan HubertWalter hanya 4 tahun dan berakhir ketika Richard I yang diwakilinya terbunuh diPrancis. Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh John.

4. Magna Charta
Raja John (1199-1216) sering dianggap sebagai ³raja terburuk´ yang pernahmemerintah di Inggris. Pemerintahan John bahkan dapat dianggap sebagai ³rahmatterselubung´ karena tindakan-tindakan negatif yang dilaksanakannya justrumenghasilkan akibat-akibat positif bagi bangsa Inggris. Pertama, orientasi golongantasan Inggris, baik kultur ekonomis maupun politis semakin jauh dari Prancis danlebih tertuju kepada Inggris.  Kedua, lahirnya Magna Charta´ yang merupakan dasar kongkrit bagi konstitusi Inggris. Magna Charta´ (Piagam Agung) ditandangani oleh John untuk memenuhituntutan para bangsawan pada pertengahan tahun1215. Magna Charta atau TheGreat Charter berisi masalah-masalah khusus, dan yang terpenting ialah bahwa tidak  boleh lagi dipungut pajak-pajak tambahan tanpa persetujuan  Great Council´ (MajelisAgung), dan menangkap ³orang bebas´ (freeman) adalah tindakan melawan hukumkecuali jika sesuai dengan penilaian sah para atasan orang tersebut atau sesuai denganhukum yang berlaku. ³Magna Charta´ sepanjang sejarah bangsa Inggris menjadi pegangan pokok bangsa itu dalam mempertahankan hak-hak serta kebebasannyaterhadap kesewenang-wenangan para penguasa.Raja John menghianati piagam itu sendiri segera setelah ia menandatanganinya. John meninggal tahun  1216dan tahta kerajaan diserahkankepada puteranya yang berumur 9 tahun yang memerintah sebagai Henry III.

4. KEHIDUPAN POLITIK DAN KEAGAMAAN INGGRIS
a.Pemerintahan Henry III (1216-1272)
Henry III dinobatkan menjadi raja pada saat berusia 9 tahun. Henry adalah pemimpin yang cenderung lemah dan kurang negarawan. Dalam pemerintahanya iadibantu oleh dewan dan beberapa uskup. Keelmahan henry dimanfaatkan oleh beberapa pihak terutama pimpinan gereja dari roma dan bebebrapa kerabat dari prancis. Tindakan kurang menyenangkan dari roma tersebut membuat masyarakatinggris Antipati denagn Roma. Ketidak senangan masyarakat terhadap pemerintahanHenrry juga dipicu dengan leluasanaya pemerintah pada saat itu memberikan jabatan- jabatan penting dalam pemerintahan kepada teman dan kerabat dekatnya, selain ituadanya kegagalan politik luar Negeri yang mahal. Hal itu kemudian mendorongadanya pemberontakan dari masyarakat. Kemudian mereka menuntut henrymenyerahkan pemerintahanya kepada !
15 dewan yang di sebut Barons. Para barons tersebut juga menghendaki orang- orang asing yang mnenduduki jabatandalam pemerintahan untuk dipecat. Namun kemudian  Barons tersebut mengalami perpecahan. Akhirnya terjadi peperangan yang kemnudian mengakhiri pemerintahanHenry III. 

b.Pemerintahan Edward I dan Lahirnya Parlemen Inggiris
Istilah parlement yang berarti musyawarah atau diskusi pertama kalidipergunakan pada masa pemerintahan Henry III sejak adanya ³ great Council´ ataumajelis agung yan g merupaka majlis para barons. Badan ini bukanlah dewan perwakilan, tidak diserahi tugas- tugas yang digariskan secara tegas. Majelis inimembicarakan permasalahan kerajaan, politik, keuangan, peperangan, dll. Henry biasanya meminta pendapat dari  knightsnyang merupakan wakil dari masing-masing kota yangh biasanya menghadap raja untuk membicaraka permasalahan - permasalahan setempat. 
Dengan demikian kemudian terwujudlah suatu dewan perwakilansebagai konsekwensi  wajar suatu proses yang sudah berjalan. Di bawah pemerintahan Edward I badan ini kemudian dikenal dengan sebutan  parliement  ( parlement) yang kemudian semakin nyata bentuk dan fungsinya, raja Edwardmengambil pelajaran dari pemerintahan ayahnya bahwa pemerintahan kerajaan akan berjalan lancar apabila raja dan penerintahanya berhubungan erat dengan rakyatnya.sistem parlement ini semua element pemerintahan raja, Majelis Agung, gerejawan,knighth dapat berkumpul untuk memusyawarahkan permasalahan- permasalahan yang terjadi.Edwar menyadari bahwa dengan cara seperti itu dapat memperlancar urusan pajak. Selain itu perwakilan dari  County  dapat menyampaikan usul dan keluhandari masyarakat dari lapisan bawah, sehingga dapat mencegah adanya tindakan penyelewengan. Dan dengan adanya County tersebut menimbulkan kesadaran bagimasyarakat dari daerah bahwa dirinya adalah bagian dari pemerintahan yangkemudian memupuk kesadaran Kenegarawanan Iggris. Parlemen masih berbentuk satu majelis dan belum dibagi  House Of commons´ majelis rendah. Dalampemerintahan Edward parlemen masih taraf permulaan, namun dasar- dasar bagi perkembangan selanjutnya sudah diletakan. Kebijaksanaan pada masa pemerintahanEdward dalam bidang politik adalah pemantapan parlemen, pembaharuan Hukum,salah satunya adalah hukum pertanahan. Mengatur adanya pajak pada Gereja. Dantidak terpengaruh dengan Roma walaupun dia adalah seorang yang taat beragama,selain itu pada masa pemerintahan Edward diterapkan Bea masuk sebagai sarana pembangunan keadaan ekonomi Inggris pada waktu itu.

c.Edward II dan Edward III
Edward II adalah pemimpin yang mempunyai tipikal lemah dan mudahdipengaruhi oleh para penasehat- penasehat ambisius. Dalam keadaan seperti itukemudian dimanfaatkanm oleh para pemimpin agung untuk merebut kekuasaan lagi.Kemudian timbul konflik antara raja dan para bangsawan. Namun konflik- konflik tersebut tidak mempengaruhi jalannya keadaan masyarakat, rakyat cenderung hiduptenang dan damai. Hal itu merupakan suatu bukti kemantapan lembaga- lembaga pemerintah yang berangsur0n angsur tumbuh. Demikian pula parlemen tidak terpengaruh denagn adayan konflik-konflik tersebut, justru terkadang parlemendijadikan sebagai penengah dalam konflik yang terjadi.Pada pemerintahan Edward III , ia berhasil memulihkan kewibawaan seorangraja. Pertama ia melakukan penyempurnaan dalam aparatur pemerintah dengan diangkatnay  justices of the peace di setiap  county yang bertugas membatu pemerintah dalam melaksanakan premasalahan di masing- masing daerah. Dalam pemerintahan Edward III lebih terbuka dengan bangsa asing, sehingga hal itu mempermudah  pihak  asing  memberikan  bantuanya  dalam  berperang.  Skotlandia akhirnya dapat ditkhlukan pada tahun1333 namun kemudian setelah 8 tahunmelepaskan diri lagi.

d.Perang Seratus Tahun
                Perang seratus adalah perang antara monarki inggris dan perancis. Salah satu penyebab perselisihan ini adalah bahwa monarki inggris masih menguasai daerahselatan perancis yaitu Gascony. Perselisiahn ini semakin diperburuj dengan adanya perseklutuan prancis dengan Skotlandia yang mempersulit inggris untuk menguasaiskotlandia. Di bidang ekonomi  terdapat persaingan dalam masalah  angkatan laut sehingga sering terjadi bajak membajak. Sealin itu peperangan dipicu dengakenyataan bahwa pada zaman Pertengahan Inggis merupakan negara eropa yang terkuat walaupun relatif kecil. Hal itu dikarenakan pemerintahan serta lembaganya yang berhasil menjaga  keamanan dan  ketertiban  dalam negeri. Di sisi lai Prancis mempunyai daya tarik yang besar bagi orang-orang inggris karena negara itu lebihluas, besar, beradap dan kaya. Namun masih lemah karena tidak mempunyai pemerintahan yang baik.Peperangan ini berlasung lama yang kemudian menumbuhkan rasanasionalisme dalam diri ke dua negara. Dalam perang tersebut pasukan prancis terdiri dari kalangan bangsawan  dan  para   vasalnya  sesuai dengan kebiasaan bangsafeodal. Sementara itu pasukan inggris terdiri dari prajurit- prajurit wajib militer yang berasal dari bangsawan maupun orang bebas yang dipilih dari setiap County.selain itu pasukan terdiri dari para sukarelawan dan beberapa yang dibayar oleh para bangsawan yang bmempunyai ambisi dalam perang tersebut. Dalam perang tersebutkemenangan berhasil diraih oleh prancis yang semangat nasionalismenya mulaimeluap- luap.Perang tersebut banyak menimbulkan  dampak  positif  maupun  negatif  bagi inggris.
Dalam bidang politik , inggris menjadi negara yang tidak lagi mudah terlibatdengan permasalahan- permasalahan di dataran eropa. Denagn kehilangan daerah-daerah di prancis maka pemnerintah dapat lebih berkonsentrasi terhadap permasalahan- permasalahan dalam negri.

e.Kemajuan Ekonomi dan pendidikan
Walaupun sempat terjadi kekacauan pada saat adanya peperangan seratus hari,dalam bidang- bidang lain seperti Ekonomi dan pendidikan Inggris mengalamikemajuan. Dalam bidang ekonomi dapat dilihat dari meningkatnya produksi daneksport Wol yang mendorong para pedagang mencari eksport baru. Secara ptomatishal itu mendorong kemaajuan pelayaran dan perniagaan. Kehidupan golonganmenengah meningkat dan hal itu berpengaruh pula terhadap kemajuan negara secaraumum.
Dalam bidang pendidikan adalah banyak didirikanya sekolah- sekolah, para pengusaha dan bangsawan turut berperan dalam memberikan sumbangan bagikemajuan pendidikan di inggris. Nama ± nama sekolah yang didiriakn pada saat ituadalah public Schools ( orang awam), king¶s college( Henry VI), queen¶s schools,Grammars Schools, universitas Cambridge. Bnayaknya sekolah yang didirikantersebut semakin menumbuhkan minat masyarakat untuk sadar pendidikan mulai darikalangan bawah sampai atas. Sejak saat itu masyarakat lebih tertarik mempelajariilmu pengetahuan.

5.Reformasi keagamaan ( zaman Tudor )

a.Surutnya zaman Peretngahan
Sebagaimana halnya setiap perubahan masyarakat pasti ada faktor - faktor  penyebabnya. Faktor- faktor ini bersifat Ekonomi, sosial, politis dab kultural.Pulihnya kembali keamanan yang memungkinkan tumbuhnya kota- kota besertagolongan menengah yang merupakan saingan bagi golonagn bangsawan. Makin besarnya peranan uang dalam tata kehidupan masyarakat mendesak tata- ekonomifeodal berdsarkan pada pertukarang barng dan jasa. Pada zaman ini kembaganegara seperti comon law memperkecil adanya monopoli dari gonagn bangsawan.Terbitnya zaman Moderen di inggris ditandai di bidang politik dengansemakin menonjolnya peranan dan kekuasaan negara nasional denagn raja sebagai pucuk pimpinanya. Konsolidasi negara nasional serta penyesuaian lembaga-lembaga dengansituasi baru ini berlangsung selama pemerintahan Raja- raja dari zaman Tudor.
 b.Henry VII dan konsolidasi Negara Nasional
Dalam menghadapi permasalahan dan pemulihan keamanan Henry VII bertindak bijaksana dan mantap dengan tujuan yang ingin dicapainya. Henry tidak mempunyai birokrasi yang dibayar. Untuk melaksanakan tugasnya iamenggunakan lembaga- lembaga yang sudah ada. Yaitu dewan raja, parlemen ³common law´. Justices of the peace, dll. Dewan raja yang berada di bawah dinastitudor ini tidak berasal dari kalangan bangsawan, namun berasal dari orang- oramgyang cakap dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Dewan Raja tidak hanya bertugas di bidang eksekutif namun juga di bidang legislatif dan yudikatif. Ditingkat daerah, dewan raja diwakili oleh para  gentry  .
Di zaman Dinasti tudor sebagian kekayaan berasal dari golongan menengahyang melakukan produksi misalnya Produksi Wol yang cenderung tidak terpengaruh dengan adanya permasalahan- permasalahan keagamaan maupun permasalahan pemerintahan.selain itu pada masa pemerintahan Henry VII ini,kebijaksanaanya berhasil membawa kemantapan Nasionalisme danmeniongkatkan kemakmuran masyarakat inggris , Ia tidak menghendaki adanya peperangan yang ahanya akan menghambur- hamburkan harta dan jiwamasyarakat inggris.

c.Reformasi dan Permasalahan Keagamaan
Reformasi negara Inggris pada tahun1509-1547 terjadi pada masa rajaHenry VIII, yang di dampingi oleh penasehatnay Thomas Wolsey yangmempunyai kelebihan dalam membangun politik luar negri baik, dikenal dengan politik ³ berimbang kekuasaan´ yaitu politik yang dimiliki inggris dengan caramemihak negara- negara besar eropa yang terbukti efektif untuk menjagaketertiban di daerah eropa seperti Peraancis dan Spanyol, sebagai cara untuk menghilangkan dominasi dari kedua negara itu. Reformasi dalam hal inidilatarbelakangi oleh rakyat Inggris sudah tidak tahan lagi dengan doktrin- doktrinkeagamaan yang dibuat oleg Gereja katolik Roma. Banyak kemudian munculgerakan- gerakan Rokhaniawan untuk melakukan pembaharuan gereja yangdipimpin oleh john Wycliffe yang dilakukan secara sembunyi- sembunyi. Gerakanitu lebih cenderung mengarah pada ajaran Protestan. Dan gerakan tersebutdisambut baik oleh rakyat inggris.Menjelang akhir abad ke15 terdapat peningkatan dalam bidan ilmu pengetahuan, akibat dari membaiknya keamanan dan peningkatan sebagai usahaHenry VIII dan masuknya pahan Renaissance. Para sarjana inggris yang pulangdari Italia membawa minat baru dalam bidang kedokteran, sastra, Tata bahasa.halitu sangat berbeda apabila dibandingkan pada zaman pertengahan yang dikenalsebagai zaman gelap karena dibatasi oleh ketentuan- ketentuan gereja.
Selain adanya revolusi keagamaan tersebut masih terdapat unsur- unsur lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu Anti- Klerisme dan Nasionalisme.Sebagai akibat dari kelemahan Rokhaniawan sendiri, gereja telah kehilangan pemimpin intelektuil dan di bidang moril. Hak- hak istimewa yang berupa hartadan kekuasaan membuat ketidaksenangan masyarakat Inggris terhadap kaumrokhaniawan gereja Roma.perasan tidak sengan tersebut juga timbulkan oleh rasanasionlisme yang semakin kuat. Masyarakat tidak lagi menerima begitu sajacampur tangan kekuasaan gereja dalam hal ini adalah paus.  Selain itu juga adanyagerakan Protestanisme dari jerman yang berpangaruh terhadap reaksi- reaksi darimasyarakat, ada yang bergabung dalam geraakan tersebut ada pula yang beralih pada Agama Ortodox.Pada dasarnya rja Henry VIII adalah penganut gereja katolik, namun karenaadanya permasalahan pribadi akhirnya terjadi perpecahan hubungan antarakerajaan dan Gereja Roma, dan hal itu sebagai penyebab khusus adanya revolusikeagamaan di inggris. Pada waktu itu Henry VIII tidak mempunyai keturunanlaki- laki, dan paus memberikan pengesahan kepadanya Untuk menikahi jandakakaknya chaterin aragon padahal ia ingin menikahi Ana boyle sebagai keturunanSpanyol. Walaupun itu dilarang namun paus mengesahkanya karena adanya permasalahan pribadi gereja roma dengan negara spanyol. Semenjak peristiwa ituhenry VIII menyadari bahwa selama ini inggris mengalami ketimpangankedaulatan. Sebagai negara yang berdaulat seharusnya inggris harus dapatmenentukan sendiri segala urusan yang terjadi di dalam negri tanpa campur tangan dari pihak lain.

Keputusan pisah dengan gereja roma tersebut di sambut baik oleh Parlemem,Parlemen kemudian memperoleh posisi yang semakin penting karena semenjak itu parlemen selalu disertakan dala segala pengambilan keputusan pemerintah, hal itumempertegas fungsi organisasi itu dalam pemerintahan inggris. Undang- undangyang dibuat oleh parlemen salah satunya yang terpenting adalah  supermacy act´1534 yang berisi tentang kemerdekaan gereja Inggris dan Raja sebagai pemimpin Tertinggi. Selain itu mengenai UU pembubaran Biarawati yang ada di inggris danmenyita harta dan tanah sebagai fasilitas yang diberikan negara. Pembubaran dan penyitaan itu dilakukan dengan alasan bahwa para Biarawati dan Rokhaniawangereja roma menjadi sarang takhayul dan menggunakan fasilitas negara untuk hidup bermewah- mewahan dan jauh dari ajaran agama bahkan tidak menjalankanibadah. Selain itu penyitaan itu sebagai cara untuk kembali mengisi kas negarayang kosong. Kitab injil diterjemahkan dalam bahasa inggris dan bebas untuk diedarkan.
Ketidakjelasan dalam permasalahan Keagamaan masih dirasakan sampaiHenry VIII meninggal. Namun satu hal dari kenyataan itu adalah Supermacynegara atas Gereja . inilah salah satu pondasi yang diletakan oleh Henry VIII bagiInggris di zaman moderen. Kepribadian Henry yang luar biasa berhasil meletakandasar-dasar utama bagi pertumbuhan negaranya. Dengan cara pemulihanketertiban umum serta kewibawaan pemerinyah, eliminasi kekuatan para bangsawan agung merupakan saingan bagi pemerintah nasional. PemerintahanMonarki melalui dewan raja dan perlemen berwenang dalam semua segikehidupan bangsa (Omnicompetent), pengelolaan Ekonomi, pembentukanangkatan laut kerajaanSetelah Henry VIII digantikan anaknya yaitu Edward VI permasalahan agamadi tangani dengan lebih toleran, kebebasab rakyat untuk memilih agama katolik atau protestan sangat dihargai. Kemudian diciptakanya ³ Prayer book´ yangternyata sesuai dengan apa yang di inginkan sebagian rakyat inggris, namunkemudian pada pemerintahan Marry permasalahan agama yang bertahun- tahuntelah mengalami perbaikan akhirnya kembali pada kondisi lama yaitu pemaksaankeyakinan untuk menaati doktrin ±doktrin gereja Katolik roma. Mary inginmenghilangkan revolusi keagamaan dan kebanggaan Nasional rakyat inggrisyang telah susah payah dicapai. Dia juga membangun hubungan baik denganspanyol denagn cara menikah dengan Raja philip. Namun pernikahan tersebut justru membawa kerugian bagi Inggris karena spanyol tidak mau tersaingi olehinggri dalam perdagangan sehingga terkadang Philip menggunakan cara- carayang licik untuk menelabuhi perdagangan Inggris. Mary kemudian mengaktifkankembali Undang- undang kemurtadan dan merubah UU keagamaan yang telahdibuat sebelumnya. Banyak rakyat inggris yang dibakar hidup- hidup karenamelanggar doktrin gereja katolik roma peristiwa itu dikenal dengan sebutan ³Bloody marry´. Hal tersebut semakin menguatkan pendapat umum masyarakatuntuk antipati mendalam terhadap gereja Katolik roma dan memperkuat semangat protestanisme.

d.Penyelesaian Permasalahan Agama ( Elizabeth1558-1603)
Penyelesaian permasalahan agama merupakan kebijaksanaan pada masa pemerintahan Elizabet1. Dia berhasil melakukan pendekatan dengan kaumkatolisme dan protestanisme. Dalam usahanya dia bersama parlemen membuatundang- undang untuk meniadakan gereja katolik roma dan meniadakankekuasaan paus. Dan dibuatnya  book of common prayer´ satu- satunya bukukebaktian yang sah dan membentuk gereja Nasional yaitu gereja Anglikan denganmonarki Inggris sebagai pimpinan tertinggi. Pada waktu itu masih banyak  perlawanan dari Gereja katolik roma untuk menumbangkan gereka Anglikan bahkan dengan cara membuang ratu dari gereja katolik dan berusahamempengaruhi masyarakat untuk tidak mematuhi perintah ratunya. Disamping itu juga timbul golongan separatis dari kaum Protestan radikal yang menolak adanyagereka nasional. Namun secara umum usaha pemecahan yang dilakukan oleh ratu elizabeth
1 merupakan kebijakan yang tepat, terbukti gereja Anglikan masih bertahan sampaisaat ini. Disamping penyelesaian permasalahan agama Elizabet jugamemprakarsai kebijakan mengenai perdamaian dengan Skotlandia, Pengukuhannegara nasional, memperluas Ekspansi perdagangan internasional, kejayaanarmada laut diatas Spanyol.
Di bawah pemerintahan raja-raja Tudor tumbuh kesadaran dan kebangsaannasional yang kuat bersamaan dengan semakin mantapnya keadaan di dalam negeridan semakin menanjaknya martabat negara dalam percaturan politik di Eropa. Padamasa James1(1603-1625) terdapat pertegangan antara kaum High Church(katolik) dengan kaum Puritan (orang protestan extrim). Situasi ini diwariskankepada pemerintahan Charles1(1625-1649). Konflik ini mendorong perangdengan Skotlandia. Perpecahan antara kelompok Puritan (parlemen) denganAnglikan semakin memanas ketika ada pembunuhan besar-besaran dan terjadilah perang saudara. Setelah kematian Charles, Inggris berubah menjadi negararepublik. Calon anggota parlemen adalah nama-nama yang diajukan oleh gereja. Namun pemulihan monarki Inggris dilakukan oleh orang-orang katolik yangmengusung Charles II menjadi raja. Namun usaha itu ditentang oleh Cromwell.Perang laut antara Inggris dan Belanda berlangsung karena adanya kebijakanInggris yang merugikan Belanda. Perang laut kemudian mengalihkan sasarannyakepada Spanyol yang sejak lama tidak memberi kebebasan kepada para pedagang bukan Spanyol untuk berdagang dengan negeri-negeri jajahannya. Perang tersebutmembawa kemenangan bagi Inggris. Kematian Cromwell membawa Inggris ke bentuk semula yaitu monarki dengan dipimpin Charles II.
Cara-cara radikal ke arah perubahan menemui jalan buntu, Inggris kembalike cara-cara yang tidak meninggalkan lembaga-lembaga tradisionil. Antarakekuatan raja dengan parlemen sama besar sehingga ketegangan pun terjadi.Charles II melaksanakan pemerintahan dengan raja absolut dan agama khatoliknya.Dia mencoba meniru model Prancis, dan kerjasama rahasia dengan Prancis pundilakukan. Namun terjadi kecurigaan oleh Parlemen sehingga Charles mengubahsiasat. Charles mencoba mencari dukungan parlemen. Dalam keadaan ini parlemenmengelompok ke dalam dua kelompok yaitu kelompok yang mendukung raja danGereja Anglikan dinamakan Tories, sedangkan kelompok yang menghendakimonarki konstitusionil dengan seorang monarki Protestan dan bersikap toleranterhadap kaum ³dessenters´ dinamakan ³whigs´. Sementara itu Charles bersekutudengan Belanda untuk melawan Prancis dan Katolisisme. Persekutuan inidikarenakan Inggris percaya bahwa di bawah monarki Protestanlah kelangsunganhidup sistem parlementer dan Gereja Anglikan dapat dijamin.
Charles II diganti James II (1685-1688) yang beragama Katolik. Dalam pergantian ini James mendapat dukungan partai Tory dengan catatan James akanmeenuhi janjinya untuk memisahkan urusan agama dengan urusan negara. Namun
James  menginginkan  untuk  mengembaikan  inggris  ke pengakuan Gereja Katolik Roma. Orang-orang Katolik diangkat menjadi pejabat negara, gereja, universitas, bahkan gereja.
Tahun 1685 Duke of Monmouth mendarat di Inggris barat dayauntuk merebut tahta yang mendapat dukungan dari kaum menengah bawah yaitukaum Puritan, namun pemberontakan Monmouth berhasil ditumpas dengantindakan-tindakan kejam. Monmouth dan pengikutnya pun di hukum mati. Haltersebut menyebabkan kekuatan oposisi terhadap James II semakin kuat, yaitukaum Tory yang selama ini mendukungnya dan kaum Whig. Keduanya bersatu danmengusung William of Orange. Bangsa Inggris khawatir akan terjadi kekejaman jika kaum Katolik menang. Kemelut terjadi ketika James mengeluarkan Declaration of Indulgence  yang membatasi kaum Katolik dan dissentres karena pada dasarnya pengangkatan tersebut menyalahi undang-undang. Harapankebebasan rakyat Inggris musnah ketika lahir anak James II yang tentunya akanmenjadi pimpinan dengan didikan Katolik. James II diturunkan dari tahta kerajaan oleh parlemen. Disusunlah Declaration of Rights  yang menyerahkan mahkota Inggris kepada William danMary. Sejak saat itu tidak ada lagi seorang monarki Inggris yang dapat memerintahatas dasar ³hak ketuhanan/ divine right, dalam hal ini raja harus melaksanakantugas sesuai dengan kehendak Parlemen. Parlemen mengubah ³Declaration of Right´ menjadi  Bill of Right  yang menandai berakhirnya kemelut antaraParlemen dan Monarkhi yang berlangsung seabad. Secara garis besar ketentuan-ketentuan dalam Bil of Right adalah: (1) Raja tidak dapat memungut pajak tanpa persetujuan Parlemen; (2) Raja tidak boleh mempunyai pasukan tetap selama masadamai tanpa persetujuan Parlemen; (3) Seorang Katolik tidak boleh menjadi Rajaatau Ratu Inggris; (4) Raja tidak boleh menangguhkan berlakunya undang-undang;(5) Parlemen harus sering bersidang dan dalam sidang para anggota dapatmelakukan debat secara bebas; (6) Hamba-hamba kerajaan hendak mengajukanpetisi pada Raja tanpa rasa takut dan dituntut; (7) Orang-orang yang dituduhmelakukan kejahatan tidak boleh diadili tanpa juri dan tidak boleh dihukum secara berlebihan. Peritiwa-peristiwa yang berlangsung ini disebut ³Glorious Revolution´atau  Revolusi Gemilang.

1.4 kerajaan nasional prancisTop of Form
a. Sejarah Prancis
Perancis ([fræns] (bantuan·info) or /frɑns/, ejaan Perancis: [fʁɑ̃s]), secara resmi Republik Perancis (bahasa Perancis: République française, ejaan Perancis: [ʁepyblik fʁɑ̃sɛz]), merupakan sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain.[1] Perancis Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" ("Heksagon") karena bentuk geometris teritorinya. Perancis adalah sebuah republik kesatuan semi-presidensial. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara.
            Perancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut, Perancis juga berbagi perbatasan tanah dengan Brazil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Perancis), dan Antillen Belanda (berbatasan dengan Saint-Martin). Perancis juga terhubung dengan Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris.
            Perancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Di abad ke-18 dan 19, Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, mempengaruhi budaya dan politik daerah. Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau kedelapan (PPP) terbesar di dunia. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun (termasuk pelancong bisnis, tapi tak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis).[2] Perancis adalah salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota. Perancis juga negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin. Merupakan salah satu lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa; juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit listrik tenaga nuklir.Top of Form
Bottom of Form

            Perancis tahun 1477. Garis merah: Perbatasan Kerajaan Perancis; Biru terang: Domain kerajaan  Roma hingga revolusi  Perbatasan Perancis modern sama dengan Galia kuno, yang dihuni oleh Galia Kelt. Galia dikuasai untuk Roma oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM, dan Galia menggunakan Romawi (Latin, dimana berkembanglah bahasa Perancis) dan budaya Romawi. Kristen masuk pada abad ke-2 dan 3 M, dan ditetapkan pada abad ke-4 dan 5 sehingga St. Jerome menulis bahwa Galia satu-satunya wilayah yang "bebas dari kepercayaan menyimpang".  Perancis tahun 1477. Garis merah: Perbatasan Kerajaan Perancis; Biru terang: Domain kerajaan . Pada abad ke-4 M, pertahanan timur Galia di sepanjang Rhine dihancurkan suku Jermanik, khususnya dari Frank, darinyalah nama kuno "Francie" berasal. Nama modern "France" berasal dari nama domain feodal Raja Capetia Perancis di sekitar Paris. Frank adalah suku pertama diantara penguasa Jermanik di Eropa setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi untuk berpindah agama ke Kristen Katolik daripada Arianisme (Raja Clovis berpindah agama pada 498); sehingga Perancis memperoleh julukan "Gereja termuda" (La fille ainée de l’Église), dan Perancis mengambilnya sebagai penyesuaian julukan "Kerajaan Perancis Paling Kristen".
            Pendirian sebagai entitas terpisah dimulai dengan Perjanjian Verdun (843), dengan pembagian Kekaisaran Karoling Charlemagne menjadi Francia Timur, Francia Tengah dan Francia Barat. Francia Barat adalah wilayah yang diduduki Perancis modern dan awal dari Perancis modern. Dinasti Karoling memimpin Perancis hingga 987, ketika Hugh Capet, Duke of France dan Bangsawan Paris, diangkat sebagai Raja Perancis. Keturunannya, Capetia Langsung, Dinasti Valois dan Dinasti Bourbon, mempersatukan negara melalui berbagai perang dan pewarisan dinasti. Monarki ini mencapai kejayaannya selama abad ke-17 dan kekuasaan Louis XIV dari Perancis. Pada waktu itu Perancis memiliki jumlah penduduk terbesar di Eropa (lihat Demografi Perancis) dan memiliki pengaruh hebat terhadap politik, ekonomi, dan budaya Eropa. Perancis menjadi, dan ditetapkan selama beberapa waktu, bahasa umum dalam urusan luar negeri. Banyak Pencerahan terjadi di dalam lingkaran intelektual Perancis, dan banyak penemuan ilmiah berasal dari ilmuwan Perancis pada abad ke-18. Selain itu, Perancis memiliki berbagai jajahan di Amerika, Afrika dan Asia
b. Monarki ke Republik
    Deklarasi Schuman tanggal 9 Mei 1950 di Quai d'Orsay di Paris dianggap sebagai dasar berdirinya Uni Eropa dan dirayakan setiap tahun sebagai Hari Eropa oleh UE. Penyerangan Bastille tanggal 14 Juli 17 Kerajaan memerintah Perancis hingga Revolusi Perancis, tahun 1789, Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette, dieksekusi (tahun 1793), bersama ribuan warga sipil Perancis lainnya. Setelah berbagai skema pemerintahan pendek, Napoleon Bonaparte mengambil alih pemerintahan Republik tahun 1799, menjadikannya Konsul Pertama, dan kemudian Kaisar apa yang sekarang dikenal sebagai Kekaisaran Pertama (1804–1814). Dalam beberapa perang, pasukannya menguasai sebagian besar benua Eropa, dengan anggota keluarga Bonaparte ditunjuk sebagai raja dari kerajaan-kerajaan yang baru didirikan.
            Setelah kekalahan terakhir Napoleon tahun 1815 dalam Pertempuran Waterloo, monarki Perancis dibentuk kembali, tapi dengan pembatasan konstitusional baru. Tahun 1830, sebuah pemberontakan warga sipil memaksa pembentukan Monarki Juli konstitusional, yang berjalan hingga 1848. Republik Kedua yang berusia pendek ini berakhir tahun 1852 ketika Louis-Napoléon Bonaparte memproklamirkan Kekaisaran Kedua. Louis-Napoléon mundur setelah kekalahan dalam perang Perancis-Prusia tahun 1870 dan rezimnya digantikan oleh Republik Ketiga.
            Perancis memiliki jajahan kolonial, dalam berbagai bentuk, sejak awal abad ke-17 hingga 1960-an. Pada abad ke-19 dan 20, imperium kolonial seberang laut globalnya terbesar kedua di dunia setelah Imperium Britania. Pada puncaknya, antara 1919 dan 1939, imperium kolonial Perancis kedua membentang hingga 12.347.000 kilometer persegi (4.767.000 sq mi). Termasuk Perancis Metropolitan, total wilayah daratan dibawah kedaulatan Perancis mencapai 12.898.000 kilometer persegi (4.980.000 sq mi) tahun 1920-an dan 1930-an, yang mencakup 8.6% dari total daratan dunia.
Meskipun menang dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Perancis mengalami banyak kematian dan kerugian material (dan meskipun hanya sebagian kecil teritorinya diduduki selama Perang Dunia I, teritori metropolitannya diduduki seluruhnya oleh Jerman selama perang kedua). Tahun 1930-an ditandai oleh berbagai reformasi sosial yang diperkenalkan oleh pemerintah Front Populer. Republik Keempat dibentuk setelah Perang Dunia II dan, selain pertumbuhan ekonomi yang spektakuler (les Trente Glorieuses), negara ini berusaha mengelola status politiknya sebagai negara bangsa dominan. Perancis berusaha menjaga imperium kolonialnya, tapi kemudian menjadi masalah. Usaha 1936 untuk mengambil kembali kontrol atas Indocina Perancis mengakibatkan tercetusnya Perang Indocina Pertama, yang berakhir dalam kekalahan Perancis di Pertempuran Dien Bien Phu tahun 1954. Beberapa bulan kemudian, Perancis menghadapi konflik baru, dan lebih besar di Aljazair.
            Debat mengenai mungkin atau tidak menjaga kontrol terhadap Aljazair, yang kemudian rumah bagi satu juta penetap Eropa, menghancurkan negara dan hanpir memulai perang sipil. Tahun 1958, Republik Keempat yang lemah dan tidak stabil berubah menjadi Republik Kelima, yang memiliki kekuasaan Presiden lebih diperkuat. Pemimpin pertamanya, Charles de Gaulle berusaha mempersatukan negara sementara mengakhiri perang. Perang Aljazair dan perang sipil Perancis-Perancis yang berlangsung di ibukota Algiers, berakhir dengan negosiasi damai tahun 1962 yang membawa kemerdekaan Aljazair.
            Dalam beberapa dekade terakhir, rekonsiliasi dan kerjasama Perancis dengan Jerman telah membuktikan sentral ke politik dan integrasi ekonomi Uni Eropa, termasuk perkenalan euro bulan Januari 1999. Perancis telah menempati garis depan negara anggota Uni Eropa yang mencoba memanfaatkan kesempatan persatuan keuangan untuk membentuk sebuah badan politik, pertahanan, dan keamanan Uni Eropa yang lebih bersatu dan mampu. Elektorat Perancis memilih menentang ratifikasi Perjanjian Konstitusional Eropa bulan Mei 2005, tapi Perjanjian Lisboa diratifikasi oleh Parlemen pada Februari 2008.

 Daftar Pustaka
file:///H:/tumbuhnya-negara-nasional.html
http://www.bukamata.info/2011/05/menilik-jejak-islam-di-eropa-barat-1.html
http://media.isnet.org/iptek/100/Isabella1.html
http://www.slideshare.net/cantiikku/terjatuhnya-kerajaan-granada-dan-toledo#